Follow Us :              

Perencana Pembangunan Terbaik Nasional, Ganjar Terima Penghargaan dari Jokowi

  09 May 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 1220 
Kategori :
Bagikan :


Perencana Pembangunan Terbaik Nasional, Ganjar Terima Penghargaan dari Jokowi

09 May 2019 | 09:00:00 | dibaca : 1220
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

JAKARTA - Jawa Tengah dinobatkan sebagai provinsi dengan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (PPD) terbaik 2019 oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Atas capaian itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima penghargaan dari Presiden Joko Widodo. 

Penghargaan tersebut diterima Ganjar Pranowo di sela pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional, di Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis (9/5/2019).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jateng Prasetyo Aribowo mengatakan reformasi birokrasi yang dipelopori Gubernur Jateng menjadi kunci penerimaan penghargaan ini. "Jateng unggul dari sisi perencanaan, inovasi, penurunan kemiskinan, integrasi program dan kelembagaan yang efektif dan reformatif," katanya. 

Jateng berhasil mengungguli 33 provinsi lain di Indonesia, dan menempatkan Provinsi Jawa Timur serta Provinsi Sumatera Selatan secara berurutan berada di posisi dua dan tiga. Pada tingkat kota dan kabupaten, Prasetyo mengatakan dua wilayah di Jateng juga berhasil jadi yang terbaik. 

"Untuk Perencanaan Pembangunan Daerah tingkat kabupaten, Temanggung berhasil jadi yang terbaik kedua. Sementara Kota Semarang menyabet PPD Terbaik dan Penerapan KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha) terbaik," ujarnya. 

Untuk PPD Tingkat Kota, Semarang berhasil mengungguli Kota Denpasar, Bali dan Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Sementara Kabupaten Temanggung, diapit oleh Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat dan Kabupaten Tabanan, Bali.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengatakan bakal memutus rantai birokrasi yang berbelit, khususnya yang menyangkut investasi. "Lembaga yang tidak memberikan kontribusi, kalau saya tutup, hapus. Banyak-banyakin biaya," ujarnya.

Dengan perencanaan pembangunan yang jelas, Joko Widodo berharap  program yang akan dilakukan Pemerintah Pusat hingga Provinsi maupun kabupaten/kota akan memberi dampak nyata pada kesejahteraan masyarakat. Dia pun akan tancap gas melakukan penataan begitu ditetapkan sebagai pemenang dalam Pilpres oleh KPU. 

"Lima tahun ke depan, mohon maaf, saya sudah enggak ada beban. Saya sudah enggak bisa nyalon lagi. Jadi apapun yang terbaik untuk negara akan saya lakukan," bebernya.

 

Baca juga : Raih Penghargaan Kemenaker, Ganjar Siap Tindak Tegas Perusahaan Abai K3


Bagikan :

JAKARTA - Jawa Tengah dinobatkan sebagai provinsi dengan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (PPD) terbaik 2019 oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Atas capaian itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima penghargaan dari Presiden Joko Widodo. 

Penghargaan tersebut diterima Ganjar Pranowo di sela pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional, di Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis (9/5/2019).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jateng Prasetyo Aribowo mengatakan reformasi birokrasi yang dipelopori Gubernur Jateng menjadi kunci penerimaan penghargaan ini. "Jateng unggul dari sisi perencanaan, inovasi, penurunan kemiskinan, integrasi program dan kelembagaan yang efektif dan reformatif," katanya. 

Jateng berhasil mengungguli 33 provinsi lain di Indonesia, dan menempatkan Provinsi Jawa Timur serta Provinsi Sumatera Selatan secara berurutan berada di posisi dua dan tiga. Pada tingkat kota dan kabupaten, Prasetyo mengatakan dua wilayah di Jateng juga berhasil jadi yang terbaik. 

"Untuk Perencanaan Pembangunan Daerah tingkat kabupaten, Temanggung berhasil jadi yang terbaik kedua. Sementara Kota Semarang menyabet PPD Terbaik dan Penerapan KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha) terbaik," ujarnya. 

Untuk PPD Tingkat Kota, Semarang berhasil mengungguli Kota Denpasar, Bali dan Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Sementara Kabupaten Temanggung, diapit oleh Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat dan Kabupaten Tabanan, Bali.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengatakan bakal memutus rantai birokrasi yang berbelit, khususnya yang menyangkut investasi. "Lembaga yang tidak memberikan kontribusi, kalau saya tutup, hapus. Banyak-banyakin biaya," ujarnya.

Dengan perencanaan pembangunan yang jelas, Joko Widodo berharap  program yang akan dilakukan Pemerintah Pusat hingga Provinsi maupun kabupaten/kota akan memberi dampak nyata pada kesejahteraan masyarakat. Dia pun akan tancap gas melakukan penataan begitu ditetapkan sebagai pemenang dalam Pilpres oleh KPU. 

"Lima tahun ke depan, mohon maaf, saya sudah enggak ada beban. Saya sudah enggak bisa nyalon lagi. Jadi apapun yang terbaik untuk negara akan saya lakukan," bebernya.

 

Baca juga : Raih Penghargaan Kemenaker, Ganjar Siap Tindak Tegas Perusahaan Abai K3


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu