Follow Us :              

Sebut Pemilu Hal Biasa, Ganjar: Menang Jangan Jemawa, Kalah Tak Perlu Marah

  18 May 2019  |   16:30:00  |   dibaca : 686 
Kategori :
Bagikan :


Sebut Pemilu Hal Biasa, Ganjar: Menang Jangan Jemawa, Kalah Tak Perlu Marah

18 May 2019 | 16:30:00 | dibaca : 686
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

MAGELANG - Menang dan kalah dalam kontestasi politik merupakan hal yang biasa. Untuk itu, masyarakat diminta tidak terpengaruh oleh isu-isu yang hendak merongrong persatuan dan kesatuan bangsa, hanya dikarenakan ingin meluapkan kekalahan dalam berpolitik.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri acara Angkringan Ramadan yang digelar di Universitas Muhammadiyah Magelang, Sabtu (18/5/2019).

Di hadapan ratusan mahasiswa, Ganjar meminta masyarakat tetap tenang sambil menunggu hasil pemilu pada 22 Mei mendatang.

"Sudahlah, ayo kita akhiri hal yang buruk hanya disebabkan oleh sesuatu yang rutin dalam kontestasi. Kalah menang dalam pemilu itu biasa saja, jangan (kalau) kalah terus marah-marah," kata Ganjar.

Kontestasi dalam politik, bagi Ganjar, bukan hal yang baru di Indonesia. Sejak zaman dahulu proses pemilu semacam ini sudah dilakukan dan merupakan agenda rutin lima tahunan sekali.

"Yang menang tidak usah jemawa, yang kalah tidak usah nangis. Seperti main bola, kalau kalah ya latihan lagi untuk ikut pertandingan ke depannya agar menjadi juara," terangnya.

Bahkan, Ganjar mencontohkan kontestasi pemilu dengan tim sepak bola kesayangannya, yakni Manchester United (MU). Sebagai penggemar berat MU, Ganjar juga mengatakan kecewa karena tim kesayangannya tidak berhasil menjadi juara pada musim ini.

"Namun mau apa lagi, wong sudah kalah. Mari sesama pendukung MU, kita tetap memberikan dukungan untuk tim kesayangan, agar berlatih lebih giat lagi dan semoga musim depan bisa juara," tegasnya.

Dengan sikap kesatria tersebut, maka kualitas demokrasi di Indonesia akan semakin baik. Ia mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda untuk menanamkan sikap ksatria dalam dirinya.

"Saya ingin dimulai dari anak-anak muda Muhammadiyah ini. Hari ini kita butuh suara panjenengan semua untuk meneriakkan perdamaian. Pemuda-pemudi harus menyampaikan pada dunia, kalau tidak ada lagi perbedaan, yang ada hanya persatuan Indonesia," tukasnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng Tafsir mengatakan, tidak ada hal yang paling indah di dunia ini selain persatuan dan kesatuan.

"Muhammadiyah lahir dengan komitmen memajukan bangsa Indonesia. Di tengah keragaman apapun, kemajuan bangsa Indonesia adalah tujuan utama," ucapnya.

 

Baca juga : Ganjar Beberkan Soal Pertemuan Silaturahmi Bogor


Bagikan :

MAGELANG - Menang dan kalah dalam kontestasi politik merupakan hal yang biasa. Untuk itu, masyarakat diminta tidak terpengaruh oleh isu-isu yang hendak merongrong persatuan dan kesatuan bangsa, hanya dikarenakan ingin meluapkan kekalahan dalam berpolitik.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri acara Angkringan Ramadan yang digelar di Universitas Muhammadiyah Magelang, Sabtu (18/5/2019).

Di hadapan ratusan mahasiswa, Ganjar meminta masyarakat tetap tenang sambil menunggu hasil pemilu pada 22 Mei mendatang.

"Sudahlah, ayo kita akhiri hal yang buruk hanya disebabkan oleh sesuatu yang rutin dalam kontestasi. Kalah menang dalam pemilu itu biasa saja, jangan (kalau) kalah terus marah-marah," kata Ganjar.

Kontestasi dalam politik, bagi Ganjar, bukan hal yang baru di Indonesia. Sejak zaman dahulu proses pemilu semacam ini sudah dilakukan dan merupakan agenda rutin lima tahunan sekali.

"Yang menang tidak usah jemawa, yang kalah tidak usah nangis. Seperti main bola, kalau kalah ya latihan lagi untuk ikut pertandingan ke depannya agar menjadi juara," terangnya.

Bahkan, Ganjar mencontohkan kontestasi pemilu dengan tim sepak bola kesayangannya, yakni Manchester United (MU). Sebagai penggemar berat MU, Ganjar juga mengatakan kecewa karena tim kesayangannya tidak berhasil menjadi juara pada musim ini.

"Namun mau apa lagi, wong sudah kalah. Mari sesama pendukung MU, kita tetap memberikan dukungan untuk tim kesayangan, agar berlatih lebih giat lagi dan semoga musim depan bisa juara," tegasnya.

Dengan sikap kesatria tersebut, maka kualitas demokrasi di Indonesia akan semakin baik. Ia mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda untuk menanamkan sikap ksatria dalam dirinya.

"Saya ingin dimulai dari anak-anak muda Muhammadiyah ini. Hari ini kita butuh suara panjenengan semua untuk meneriakkan perdamaian. Pemuda-pemudi harus menyampaikan pada dunia, kalau tidak ada lagi perbedaan, yang ada hanya persatuan Indonesia," tukasnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng Tafsir mengatakan, tidak ada hal yang paling indah di dunia ini selain persatuan dan kesatuan.

"Muhammadiyah lahir dengan komitmen memajukan bangsa Indonesia. Di tengah keragaman apapun, kemajuan bangsa Indonesia adalah tujuan utama," ucapnya.

 

Baca juga : Ganjar Beberkan Soal Pertemuan Silaturahmi Bogor


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu