Follow Us :              

Mudik ke Semarang? Yuk Mampir ke Ikon Baru Kota Lama Ini

  26 May 2019  |   16:30:00  |   dibaca : 1963 
Kategori :
Bagikan :


Mudik ke Semarang? Yuk Mampir ke Ikon Baru Kota Lama Ini

26 May 2019 | 16:30:00 | dibaca : 1963
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Kota Semarang sekarang memiliki jujugan tempat berbelanja baru untuk disinggahi wisatawan, Galeri Industri Kreatif namanya. Beragam produk bisa didapatkan di tempat ini. Mulai dari pakaian, kuliner, furnitur, kerajinan tangan hingga barang-barang antik dari pelaku industri kecil menengah (IKM) yang memasarkan produk unggulannya.

Galeri Industri Kreatif itu menempati gedung milik PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang sebelumnya dimanfaatkan sebagai gudang oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Karena difungsikan sebagai gudang, otomatis gedung tersebut jarang dijamah. Padahal jika menilik letaknya, gedung tersebut begitu strategis karena berada di jantung Kota Lama Semarang. 

Di depan Galeri itu berdiri megah Gereja Kristen tertua di Jateng, yakni Gereja Protestan Indonesia Barat Immanuel atau yang lebih masyhur disebut Gereja Blenduk dan Oudetrap Theatre. Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, galeri tersebut jadi satu dari sekian rangkaian upaya mempercantik wajah Kota Lama.

Maka tak heran jika di dalamnya berjejer pelaku industri kecil menengah dan pedagang klitikan yang semula membuka lapak di sekitar Taman Srigunting. "Galeri ini merupakan hasil merayu Pak Gubernur, bagaimana yang mulanya gedung milik PT PPI yang digunakan Dinas Pendidikan Jateng untuk gudang ini, bisa dimanfaatkan untuk galeri. Dan alhamdulilah PT PPI legowo," kata wanita yang juga memegang kendali sebagai Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) itu, Minggu (26/5/2019).

Dengan luas bangunan sekitar 2.000 meter persegi, bangunan milik PT PPI itu dikerjasamakan antara Kementerian Perdagangan, Dekranasda Jateng, Disperin Jateng dan Pemkot Semarang. Sebelum bisa dimanfaatkan, gedung tersebut seperti tak bertuan terlebih pelapukan menimpa hampir seluruh bagian. "Akhirnya, kami lakukan renovasi dan restorasi yang dibantu Bank Jateng sebesar Rp1,6 miliar. Untuk menata lapak pedagang, Angkasa Pura juga membantu sekitar Rp500 juta," paparnya. 

Proses pembangunan Galeri Industri Kreatif tersebut berlangsung sejak Maret 2018 dan diresmikan, Minggu (26/5/2019) oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Menurut Ganjar, peresmian tersebut waktunya sangat tepat karena menjelang mudik dan libur Lebaran. "Ini momen tepat karena mau Lebaran, jadi yang mudik ke Semarang harus mampir ke Galeri Industri Kreatif," katanya. 

Ganjar menegaskan, revitalisasi Kota Lama bukan sekadar menata ulang jalanan atau taman-taman agar tampak cantik, namun juga didukung dengan pemanfaatan ulang beberapa gedung yang semula suwung atau kosong. Hal itu karena Kota Lama dipenuhi dengan bangunan-bangunan dengan nilai historis tinggi. 

"Kita tidak hanya membangun industri kreatif, tapi juga heritage. Juga persoalan rob serta pariwisata. Saya memulai ini timik-timik, perlahan ketika Mbak Ita mau nyalon bareng Pak Hendi. Satu persatu gedung di Kota Lama ini kita telusuri satu persatu ini milik siapa. Lalu kita omongin ini baiknya kita bikin bagaimana," ujarnya. 

Bahkan Ganjar juga mengisahkan ketika diminta oleh Menteri BUMN Rini Soemarmo untuk presentasi di hadapan beberapa menteri terkait pembangunan apa yang mesti dioptimalkan di Jateng. "Saya langsung bilang, saya minta Kota Lama direstorasi. Karena tata ruang yang cantik seperti ini hanya ada satu di dunia, di wilayah yang disebut 'Little Netherlands' ini," katanya.

 

Baca juga : Ganjar: Kota Lama Butuh Roh, Tak Hanya Polesan


Bagikan :

SEMARANG - Kota Semarang sekarang memiliki jujugan tempat berbelanja baru untuk disinggahi wisatawan, Galeri Industri Kreatif namanya. Beragam produk bisa didapatkan di tempat ini. Mulai dari pakaian, kuliner, furnitur, kerajinan tangan hingga barang-barang antik dari pelaku industri kecil menengah (IKM) yang memasarkan produk unggulannya.

Galeri Industri Kreatif itu menempati gedung milik PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang sebelumnya dimanfaatkan sebagai gudang oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Karena difungsikan sebagai gudang, otomatis gedung tersebut jarang dijamah. Padahal jika menilik letaknya, gedung tersebut begitu strategis karena berada di jantung Kota Lama Semarang. 

Di depan Galeri itu berdiri megah Gereja Kristen tertua di Jateng, yakni Gereja Protestan Indonesia Barat Immanuel atau yang lebih masyhur disebut Gereja Blenduk dan Oudetrap Theatre. Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, galeri tersebut jadi satu dari sekian rangkaian upaya mempercantik wajah Kota Lama.

Maka tak heran jika di dalamnya berjejer pelaku industri kecil menengah dan pedagang klitikan yang semula membuka lapak di sekitar Taman Srigunting. "Galeri ini merupakan hasil merayu Pak Gubernur, bagaimana yang mulanya gedung milik PT PPI yang digunakan Dinas Pendidikan Jateng untuk gudang ini, bisa dimanfaatkan untuk galeri. Dan alhamdulilah PT PPI legowo," kata wanita yang juga memegang kendali sebagai Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) itu, Minggu (26/5/2019).

Dengan luas bangunan sekitar 2.000 meter persegi, bangunan milik PT PPI itu dikerjasamakan antara Kementerian Perdagangan, Dekranasda Jateng, Disperin Jateng dan Pemkot Semarang. Sebelum bisa dimanfaatkan, gedung tersebut seperti tak bertuan terlebih pelapukan menimpa hampir seluruh bagian. "Akhirnya, kami lakukan renovasi dan restorasi yang dibantu Bank Jateng sebesar Rp1,6 miliar. Untuk menata lapak pedagang, Angkasa Pura juga membantu sekitar Rp500 juta," paparnya. 

Proses pembangunan Galeri Industri Kreatif tersebut berlangsung sejak Maret 2018 dan diresmikan, Minggu (26/5/2019) oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Menurut Ganjar, peresmian tersebut waktunya sangat tepat karena menjelang mudik dan libur Lebaran. "Ini momen tepat karena mau Lebaran, jadi yang mudik ke Semarang harus mampir ke Galeri Industri Kreatif," katanya. 

Ganjar menegaskan, revitalisasi Kota Lama bukan sekadar menata ulang jalanan atau taman-taman agar tampak cantik, namun juga didukung dengan pemanfaatan ulang beberapa gedung yang semula suwung atau kosong. Hal itu karena Kota Lama dipenuhi dengan bangunan-bangunan dengan nilai historis tinggi. 

"Kita tidak hanya membangun industri kreatif, tapi juga heritage. Juga persoalan rob serta pariwisata. Saya memulai ini timik-timik, perlahan ketika Mbak Ita mau nyalon bareng Pak Hendi. Satu persatu gedung di Kota Lama ini kita telusuri satu persatu ini milik siapa. Lalu kita omongin ini baiknya kita bikin bagaimana," ujarnya. 

Bahkan Ganjar juga mengisahkan ketika diminta oleh Menteri BUMN Rini Soemarmo untuk presentasi di hadapan beberapa menteri terkait pembangunan apa yang mesti dioptimalkan di Jateng. "Saya langsung bilang, saya minta Kota Lama direstorasi. Karena tata ruang yang cantik seperti ini hanya ada satu di dunia, di wilayah yang disebut 'Little Netherlands' ini," katanya.

 

Baca juga : Ganjar: Kota Lama Butuh Roh, Tak Hanya Polesan


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu