Foto : Gholib (Humas Jateng)
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan bahwa Jawa Tengah siap menyambut pemudik tahun ini. Hal itu dia tegaskan usai memimpin Apel Siaga Penyelanggaraan Posko Terpadu Lebaran 2019 di halaman Kantor Gubernur Jateng Jalan Pahlawan Kota Semarang, Selasa (28/5/2019).
Dalam apel tersebut, sejumlah pasukan gabungan disiagakan. Terdiri dari Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Sapol PP, BPBD, Basarnas, Radio Amatir dibantu TNI Polri, pasukan itu akan ditempatkan di posko-posko mudik Lebaran 2019.
Selain penyiapan pasukan, apel juga menyiagakan sarana dan peralatan pendukung kelancaran arus mudik, seperti mobil derek, mobil ambulans, sepeda motor, mobil bencana dan peralatan lainnya.
“Apel ini kami gelar untuk memastikan bahwa Jateng benar-benar sudah siap menyambut arus mudik Lebaran tahun ini. Semua kami libatkan untuk menjamin kelancaran, keamanan dan kenyamanan para pemudik yang hendak melintas di Jateng,” kata Ganjar.
Menurut prediksi, lanjut dia, arus mudik tujuan Jateng pada tahun ini akan meningkat 11,5 persen dari tahun lalu. Di mana sebanyak 8,9 juta pemudik diprediksikan akan melintas di Jateng. “Saya titip pesan untuk mengantisipasi sejumlah titik rawan, baik itu rawan kecelakaan, kemacetan, rawan longsor, titik banjir, pasar tumpah, SPBU dan sebagainya. Kalau perlu dipasang rambu-rambu dan juga petugas di setiap titik rawan tersebut,” imbuhnya.
Ganjar juga meminta tim yang bertugas di posko mengupdate data setiap hari kepada masyarakat. Data bisa disampaikan melalui media sosial ataupun komunikasi langsung dengan masyarakat.
“Pemudik juga bisa mendownload aplikasi ALIP milik Dinas Perhubungan Jawa Tengah. Aplikasi itu dapat digunakan untuk memandu dan membantu para pemudik yang pulang kampung ke Jateng. Melalui aplikasi itu, masyarakat bisa langsung chit chat dan ada visualisasisnya sehingga masyarakat bisa melihat langsung,” terangnya.
Selain memantau kelancaran lalulintas saat mudik Lebaran, lanjut Ganjar, tim tersebut juga memiliki fungsi untuk memantau harga dan terjaminnya stok pangan selama libur Lebaran. Meski bahan pokok di Jateng masih mencukupi, Ganjar mengingatkan agar tim tetap fokus bekerja secara maksimal.
“Antisipasi kemungkinan adanya lonjakan komoditas harga. Antisipasi juga kasus penimbunan bahan pokok dan bahan makanan yang tidak layak konsumsi,” tukasnya.
Di lain sisi, Kepala Dinas Perhubungan Jateng Satriyo Hidayat mengatakan, Posko Terpadu Lebaran mulai difungsikan pada tanggal 29 Mei hingga 13 Juni mendatang. Pasukan akan ditempatkan di sejumlah titik sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.
“Posko nantinya akan standby selama 24 jam. Kami kerahkan personel terbaik yang siap bertugas memberikan pelayanan selama arus mudik dan balik lebaran tahun ini,” ucapnya.
Baca juga : 8,9 Juta Pemudik Bakal Tiba di Jateng, Begini Pesan Ganjar
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan bahwa Jawa Tengah siap menyambut pemudik tahun ini. Hal itu dia tegaskan usai memimpin Apel Siaga Penyelanggaraan Posko Terpadu Lebaran 2019 di halaman Kantor Gubernur Jateng Jalan Pahlawan Kota Semarang, Selasa (28/5/2019).
Dalam apel tersebut, sejumlah pasukan gabungan disiagakan. Terdiri dari Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Sapol PP, BPBD, Basarnas, Radio Amatir dibantu TNI Polri, pasukan itu akan ditempatkan di posko-posko mudik Lebaran 2019.
Selain penyiapan pasukan, apel juga menyiagakan sarana dan peralatan pendukung kelancaran arus mudik, seperti mobil derek, mobil ambulans, sepeda motor, mobil bencana dan peralatan lainnya.
“Apel ini kami gelar untuk memastikan bahwa Jateng benar-benar sudah siap menyambut arus mudik Lebaran tahun ini. Semua kami libatkan untuk menjamin kelancaran, keamanan dan kenyamanan para pemudik yang hendak melintas di Jateng,” kata Ganjar.
Menurut prediksi, lanjut dia, arus mudik tujuan Jateng pada tahun ini akan meningkat 11,5 persen dari tahun lalu. Di mana sebanyak 8,9 juta pemudik diprediksikan akan melintas di Jateng. “Saya titip pesan untuk mengantisipasi sejumlah titik rawan, baik itu rawan kecelakaan, kemacetan, rawan longsor, titik banjir, pasar tumpah, SPBU dan sebagainya. Kalau perlu dipasang rambu-rambu dan juga petugas di setiap titik rawan tersebut,” imbuhnya.
Ganjar juga meminta tim yang bertugas di posko mengupdate data setiap hari kepada masyarakat. Data bisa disampaikan melalui media sosial ataupun komunikasi langsung dengan masyarakat.
“Pemudik juga bisa mendownload aplikasi ALIP milik Dinas Perhubungan Jawa Tengah. Aplikasi itu dapat digunakan untuk memandu dan membantu para pemudik yang pulang kampung ke Jateng. Melalui aplikasi itu, masyarakat bisa langsung chit chat dan ada visualisasisnya sehingga masyarakat bisa melihat langsung,” terangnya.
Selain memantau kelancaran lalulintas saat mudik Lebaran, lanjut Ganjar, tim tersebut juga memiliki fungsi untuk memantau harga dan terjaminnya stok pangan selama libur Lebaran. Meski bahan pokok di Jateng masih mencukupi, Ganjar mengingatkan agar tim tetap fokus bekerja secara maksimal.
“Antisipasi kemungkinan adanya lonjakan komoditas harga. Antisipasi juga kasus penimbunan bahan pokok dan bahan makanan yang tidak layak konsumsi,” tukasnya.
Di lain sisi, Kepala Dinas Perhubungan Jateng Satriyo Hidayat mengatakan, Posko Terpadu Lebaran mulai difungsikan pada tanggal 29 Mei hingga 13 Juni mendatang. Pasukan akan ditempatkan di sejumlah titik sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.
“Posko nantinya akan standby selama 24 jam. Kami kerahkan personel terbaik yang siap bertugas memberikan pelayanan selama arus mudik dan balik lebaran tahun ini,” ucapnya.
Baca juga : 8,9 Juta Pemudik Bakal Tiba di Jateng, Begini Pesan Ganjar
Berita Terbaru