Follow Us :              

Ganjar Ajak Dua Pasangan "Calon Presiden" Saling Suap Kue Klenyem

  31 May 2019  |   17:00:00  |   dibaca : 583 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Ajak Dua Pasangan "Calon Presiden" Saling Suap Kue Klenyem

31 May 2019 | 17:00:00 | dibaca : 583
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SOLO - Azan magrib sebagai tanda buka puasa belum terdengar. Terlihat empat orang mengenakan topeng Jokowi, KH Ma'ruf Amin, Prabowo dan Sandiaga Uno di depan Taman Air Mancur Manahan Jalan Adi Sucipto, Solo, Jumat, (31/5/2019) sore.

Mereka berempat juga terlihat membawa makanan dan menu untuk berbuka puasa. Keempatnya dikepung masyarakat maupun puluhan wartawan dan Wali Kota Solo Hadi Rudyatmo. Warga juga terlihat membawa spanduk bertuliskan "Jangan Lama-lama Berseteru, Ayo Bersama Lanjutkan Membangun Bangsa," "Indonesia Umat Cinta Damai," dan "Menanti Rekonsiliasi Putra-putra Terbaik Bangsa."

Setelah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tiba di tempat itu, empat orang yang merepresentasikan dua pasangan calon presiden itu kemudian bergandengan tangan bersama dan membagikan takjil kepada masyarakat bersama orang nomor satu di Jateng itu.

Usai membagikan takjil, azan magrib pun terdengar. Ganjar pun mengajak dua pasangan "calon presiden" untuk saling menyuapi menu berbuka puasa, yakni kue klenyem. Makanan khas Jawa berbentuk seperti bola kecil berisi gula jawa. Diikuti Ganjar, Wali Kota Solo dan para wartawan, mereka menikmati klenyem bersama-sama. "Bagaimana, rasanya enak kan. Alhamdulillah. Klenyem ini makanan tradisional, yang artinya bikin ayem," kata Ganjar.

Aksi yang mengandung pesan untuk mengajak kepada masyarakat maupun elit politik tidak lagi berseteru 01 maupun 02 tetapi kembali bersama dalam persatuan Indonesia itu menurut Ganjar benar-benar terwujud.

"Kita semua menginginkan para elit politik bergandengan tangan, agar kesejukan, kenyamanan sama-sama dirasakan. Aksi ini representasi masyarakat yang ingin iklim Indonesia ini sejuk," tandasnya.

Sementara itu, koordinator aksi, Daniel yang juga wartawan Tribun Jateng mengatakan, aksi teatrikal rekonsiliasi dan berbagi takjil yang digagas wartawan Solo bersama Kopral Bagyo itu ingin mewujudkan Solo nyaman dan tenteram, tidak seperti kota-kota lain.

"Semoga, tidak ada lagi 01 atau 02, yang ada adalah persatuan bangsa Indonesia. Kita bersama-sama membangun Indonesia lebih baik lagi," ujarnya.

 

Baca juga : Aksi 22 Mei Makan Korban, Ganjar: Semoga Elit Politik Segera Berangkulan


Bagikan :

SOLO - Azan magrib sebagai tanda buka puasa belum terdengar. Terlihat empat orang mengenakan topeng Jokowi, KH Ma'ruf Amin, Prabowo dan Sandiaga Uno di depan Taman Air Mancur Manahan Jalan Adi Sucipto, Solo, Jumat, (31/5/2019) sore.

Mereka berempat juga terlihat membawa makanan dan menu untuk berbuka puasa. Keempatnya dikepung masyarakat maupun puluhan wartawan dan Wali Kota Solo Hadi Rudyatmo. Warga juga terlihat membawa spanduk bertuliskan "Jangan Lama-lama Berseteru, Ayo Bersama Lanjutkan Membangun Bangsa," "Indonesia Umat Cinta Damai," dan "Menanti Rekonsiliasi Putra-putra Terbaik Bangsa."

Setelah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tiba di tempat itu, empat orang yang merepresentasikan dua pasangan calon presiden itu kemudian bergandengan tangan bersama dan membagikan takjil kepada masyarakat bersama orang nomor satu di Jateng itu.

Usai membagikan takjil, azan magrib pun terdengar. Ganjar pun mengajak dua pasangan "calon presiden" untuk saling menyuapi menu berbuka puasa, yakni kue klenyem. Makanan khas Jawa berbentuk seperti bola kecil berisi gula jawa. Diikuti Ganjar, Wali Kota Solo dan para wartawan, mereka menikmati klenyem bersama-sama. "Bagaimana, rasanya enak kan. Alhamdulillah. Klenyem ini makanan tradisional, yang artinya bikin ayem," kata Ganjar.

Aksi yang mengandung pesan untuk mengajak kepada masyarakat maupun elit politik tidak lagi berseteru 01 maupun 02 tetapi kembali bersama dalam persatuan Indonesia itu menurut Ganjar benar-benar terwujud.

"Kita semua menginginkan para elit politik bergandengan tangan, agar kesejukan, kenyamanan sama-sama dirasakan. Aksi ini representasi masyarakat yang ingin iklim Indonesia ini sejuk," tandasnya.

Sementara itu, koordinator aksi, Daniel yang juga wartawan Tribun Jateng mengatakan, aksi teatrikal rekonsiliasi dan berbagi takjil yang digagas wartawan Solo bersama Kopral Bagyo itu ingin mewujudkan Solo nyaman dan tenteram, tidak seperti kota-kota lain.

"Semoga, tidak ada lagi 01 atau 02, yang ada adalah persatuan bangsa Indonesia. Kita bersama-sama membangun Indonesia lebih baik lagi," ujarnya.

 

Baca juga : Aksi 22 Mei Makan Korban, Ganjar: Semoga Elit Politik Segera Berangkulan


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu