Follow Us :              

Ganjar Dorong Penggunaan Anggaran Berbasis Kinerja

  11 June 2019  |   11:00:00  |   dibaca : 748 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Dorong Penggunaan Anggaran Berbasis Kinerja

11 June 2019 | 11:00:00 | dibaca : 748
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Setelah hasil kinerja keuangan Pemprov Jateng selama 2018 berbasis aktual yang telah diaudit BPK mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP), Gubernur Ganjar Pranowo mendorong penggunaan anggaran yang sebelumnya berbasis soal output saja, selanjutnya dikonsep berdasarkan outcome atau kinerja.

Penegasan Ganjar itu disampaikan seusai menyampaikan Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2018 dalam sidang paripurna DPRD Jateng, Selasa (11/6/2019) siang yang dipimpin Ketua DPRD Jateng, Rukma Setiabudi dan dihadiri 52 anggota dewan, Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, Sekda Jateng Sri Puryono, SKPD serta Forkopimda Jateng.

Dengan hasil WTP itu, kata Ganjar, akhir dari proses politiknya, dipertanggungjawabkan kepada rakyat melalui anggota dewan agar dapat dinilai mana anggaran yang bisa diturunkan atau dinaikkan. Rekomendasi anggota dewan melalui pandangan fraksi, akan disampaikan pada Kamis (13/6/2019).

Ringkasan realisasi APBD Jateng TA 2018, kata Ganjar, pendapatan total Rp24,702 triliun. Total belanja Rp24,478 triliun. Atau surplus Rp223 miliar. Untuk pembiayaan, penerimaan Rp1,528 triliun dengan pengeluaran Rp140 triliun. Sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) Rp1,612 triliun.

"Soal anggaran per bidang, kapasitasnya nanti bisa lebih tinggi atau lebih rendah tergantung sektor dan sub sektor yang dinilai DPRD. Dan itu bisa menjadi pegangan kita pada 2020, sekaligus menjadi achievement motivation Pemprov," katanya.

Ganjar mencontohkan, dengan berbasis outcome atau berbasis kinerja, misalnya di bidang lingkungan hidup dengan anggaran sekian akan lebih baik pencegahan kerusakannya atau tidak. Hal itu yang akan menjadi pertimbangan.

Meski diakuinya agak sulit, Pemprov Jateng merasa tertantang untuk membuat perencanaan yang lebih sempurna dan bisa diprediksi capaiannya seperti apa. Sehingga, dalam penganggaran, muncul pertimbangan, analisis risiko dan hasil dari dampak penganggaran itu.

Karena rekomendasi anggota dewan melalui pandangan fraksi akan disampaikan pada Kamis (13/6/2019), Ketua DPRD Rukma Setiabudi pun menskors rapat paripurna dan diisi dengan kegiatan halalbihalal anggota DPRD dengan Pemprov Jateng dilanjutkan makan bersama.

 

Baca juga : Terima WTP Delapan Kali Berturut-turut, Ganjar: Terima Kasih Teman-teman ASN


Bagikan :

SEMARANG - Setelah hasil kinerja keuangan Pemprov Jateng selama 2018 berbasis aktual yang telah diaudit BPK mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP), Gubernur Ganjar Pranowo mendorong penggunaan anggaran yang sebelumnya berbasis soal output saja, selanjutnya dikonsep berdasarkan outcome atau kinerja.

Penegasan Ganjar itu disampaikan seusai menyampaikan Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2018 dalam sidang paripurna DPRD Jateng, Selasa (11/6/2019) siang yang dipimpin Ketua DPRD Jateng, Rukma Setiabudi dan dihadiri 52 anggota dewan, Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, Sekda Jateng Sri Puryono, SKPD serta Forkopimda Jateng.

Dengan hasil WTP itu, kata Ganjar, akhir dari proses politiknya, dipertanggungjawabkan kepada rakyat melalui anggota dewan agar dapat dinilai mana anggaran yang bisa diturunkan atau dinaikkan. Rekomendasi anggota dewan melalui pandangan fraksi, akan disampaikan pada Kamis (13/6/2019).

Ringkasan realisasi APBD Jateng TA 2018, kata Ganjar, pendapatan total Rp24,702 triliun. Total belanja Rp24,478 triliun. Atau surplus Rp223 miliar. Untuk pembiayaan, penerimaan Rp1,528 triliun dengan pengeluaran Rp140 triliun. Sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) Rp1,612 triliun.

"Soal anggaran per bidang, kapasitasnya nanti bisa lebih tinggi atau lebih rendah tergantung sektor dan sub sektor yang dinilai DPRD. Dan itu bisa menjadi pegangan kita pada 2020, sekaligus menjadi achievement motivation Pemprov," katanya.

Ganjar mencontohkan, dengan berbasis outcome atau berbasis kinerja, misalnya di bidang lingkungan hidup dengan anggaran sekian akan lebih baik pencegahan kerusakannya atau tidak. Hal itu yang akan menjadi pertimbangan.

Meski diakuinya agak sulit, Pemprov Jateng merasa tertantang untuk membuat perencanaan yang lebih sempurna dan bisa diprediksi capaiannya seperti apa. Sehingga, dalam penganggaran, muncul pertimbangan, analisis risiko dan hasil dari dampak penganggaran itu.

Karena rekomendasi anggota dewan melalui pandangan fraksi akan disampaikan pada Kamis (13/6/2019), Ketua DPRD Rukma Setiabudi pun menskors rapat paripurna dan diisi dengan kegiatan halalbihalal anggota DPRD dengan Pemprov Jateng dilanjutkan makan bersama.

 

Baca juga : Terima WTP Delapan Kali Berturut-turut, Ganjar: Terima Kasih Teman-teman ASN


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu