Follow Us :              

Resmi Usai, ASG 2019 Tuai Pujian

  24 July 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 427 
Kategori :
Bagikan :


Resmi Usai, ASG 2019 Tuai Pujian

24 July 2019 | 13:00:00 | dibaca : 427
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

KAB. MAGELANG - Perhelatan 11th Asean Schools Games (ASG) 2019 yang digelar di Kota Semarang  sejak 17 Juli lalu, akhirnya  usai. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Sholeh resmi menutup kompetisi olahraga antarpelajar tingkat Asia Tenggara itu di Taman Lumbini, Kompleks Candi Borobudur, Rabu (24/7/2019). 

Asrorun bahagia karena penyelenggaraan ASG tahun ini menuai kesuksesan. Tanggapan positif berulang kali didengarnya dari kontingen dan official negara tetangga. Termasuk Filipina yang akan menjadi tuan rumah perhelatan ASG berikutnya. Menurutnya, ASG berhasil mempererat persahabatan yang selama ini dijalin oleh sepuluh negara Asia Tenggara.

"Kita menjadi saksi bersama atas kesuksesan pelaksanaan kejuaraan tingkat internasional khusus pelajar ASEAN Schools Games tahun 2019 yang ke-11. Seluruh tamu menyampaikan baik secara formal maupun informal dalam diskusi kami ada kepuasan, baik itu dalam pemberian layanan maupun penyelenggaraan pertandingan. Ada fair play, sportivitas, dan yang paling penting adalah persahabatan," ujarnya sembari tersenyum.

Lebih lanjut, Asrorun menjelaskan, para supporter memberikan dukungan kepada siapapun atlet yang dinilainya berprestasi, bukan semata-mata atlet yang mewakili negara asalnya untuk berlaga pada kejuaraan tersebut. Dukungan itu membuktikan bahwa persahabatan antarnegara dijalin dengan baik melalui ASG.

"Apresiasi tidak hanya diberikan atas dasar hubungan emosional kenegaraan semata, tapi apresiasi diberikan kepada setiap atlet yang memiliki prestasi dan penonton memberikan applause. Saya kira ini merupakan wujud  persahabatan yang luar biasa, di samping nilai-nilai sportivitas dan kebersamaan serta persaudaraan," lanjutnya.

Dipilihnya Taman Lumbini, Kompleks Candi Borobudur, sebagai lokasi Closing Ceremony 11th ASG 2019 pun bukan tanpa alasan. Asrorun ingin, melalui pesona candi Buddha terbesar di dunia itu, negara-negara tetangga bahkan masyarakat dunia mengetahui bahwa Indonesia memiliki beragam budaya, namun mampu bersatu secara harmonis.

"Penutupan hari ini mengambil tempat di Borobudur sebagai kabar kepada dunia bahwa Indonesia kaya akan budaya. Tetap satu sekalipun beragam suku, budaya, agama, dan kebiasaan. Saya sampaikan kepada teman-teman pelajar ASEAN bahwa situasi Indonesia sangat kondusif, meskipun beragam tetap satu dan itu menjadi kekayaan yang luar biasa yang bisa dipelajari dari local wisdom di Jawa Tengah khususnya, dan Indonesia secara umum," jelasnya.

Asrorun menambahkan, meski berlangsung sukses, namun mekanisme evaluasi tetap diterapkan. Hasil evaluasi nantinya dapat digunakan sebagai saran konstruktif bagi penyelenggaran ASG berikutnya di Filiphina.

"Ada mekanisme evaluasi yang kemudian kita rekomendasikan ke Filipina sebagai tuan rumah pada tahun depan untuk diadakan perbaikan," tambahnya.

Senada dengan Asrorun, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen berpendapat, ajang olahraga merupakan sarana tepat untuk mempererat tali persahabatan dengan kontingen lainnya. Gus Yasin, sapaan akrab wakil gubernur ingin, atlet Indonesia khususnya Jawa Tengah, dapat menjalin persahabatan dengan para atlet dari negara tetangga.

"Olahraga adalah sarana untuk mempersatukan bangsa dan dunia. Saya berharap olahraga bisa menciptakan suasana yang hangat dan bahagia. Jadikanlah ini sebagai momen indah untuk menjadi pelajaran bagaimana kita hidup berdampingan dengan teman-teman dari Malaysia, Kamboja, Thailand, dan negara lainnya," ujarnya.

Putera ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu mengapresiasi para atlet Indonesia, khususnya Jawa Tengah, yang telah bekerja keras saat berlaga pada kejuaraan tersebut. Gus Yasin berpesan agar mereka terus mengasah kemampuan dengan giat berlatih sehingga benar-benar siap untuk bertanding pada ASG berikutnya di Filipina.

"Saya mengucapkan selamat kepada para pelajar Indonesia yang telah menjuarai ASG kali ini. Yang menang jangan jumawa, yang kalah terus mengejar untuk sukses. Selalu berinovasi mengembangkan potensi yang kita miliki. Saya berharap pada tahun 2020 kita bertemu lagi di ASG di Filipina untuk mempertahankan prestasi kita," pesannya.

Gus Yasin membeberkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sedang mempersiapkan kejutan bagi para atlet Jawa Tengah yang berhasil menjuarai 11th ASG 2019. Kejutan itu merupakan wujud apresiasi atas prestasi yang telah mereka torehkan pada kompetisi olahraga antarpelajar Asia Tenggara itu.

Atlet renang asal Kabupaten Sragen, Fauzia Rahma, senang karena dapat berlaga pada 11th ASG 2019 di Kota Semarang. Meski sebelumnya gadis berambut pendek itu harus berlatih keras agar bisa mewakili daerahnya pada ajang olahraga tersebut, namun dia bahagia karena telah memeroleh pengalaman dan teman baru. Berjumpa dengan atlet negara tetangga yang menjadi lawan tandingnya, Fauzia kini mulai berteman akrab. Mereka juga berteman di dunia maya melalui media sosial.

"Saya senang bisa berlaga dan bergabung dalam tim Indonesia melalui ASG ini. Kebetulan Indonesia menjadi tuan rumah, saya makin bangga. Selain itu, bisa menambah teman. Saya berteman dengan beberapa atlet Singapura, Brunei, Laos, dan Malaysia. Kita bertukar instagram, tukar-menukar baju, menyenangkan sekali," ujar siswi SMAN 2 Sragen itu.

 

Baca juga :  Ganjar : Selamat Tim Indonesia, Kita Juara Umum


Bagikan :

KAB. MAGELANG - Perhelatan 11th Asean Schools Games (ASG) 2019 yang digelar di Kota Semarang  sejak 17 Juli lalu, akhirnya  usai. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Sholeh resmi menutup kompetisi olahraga antarpelajar tingkat Asia Tenggara itu di Taman Lumbini, Kompleks Candi Borobudur, Rabu (24/7/2019). 

Asrorun bahagia karena penyelenggaraan ASG tahun ini menuai kesuksesan. Tanggapan positif berulang kali didengarnya dari kontingen dan official negara tetangga. Termasuk Filipina yang akan menjadi tuan rumah perhelatan ASG berikutnya. Menurutnya, ASG berhasil mempererat persahabatan yang selama ini dijalin oleh sepuluh negara Asia Tenggara.

"Kita menjadi saksi bersama atas kesuksesan pelaksanaan kejuaraan tingkat internasional khusus pelajar ASEAN Schools Games tahun 2019 yang ke-11. Seluruh tamu menyampaikan baik secara formal maupun informal dalam diskusi kami ada kepuasan, baik itu dalam pemberian layanan maupun penyelenggaraan pertandingan. Ada fair play, sportivitas, dan yang paling penting adalah persahabatan," ujarnya sembari tersenyum.

Lebih lanjut, Asrorun menjelaskan, para supporter memberikan dukungan kepada siapapun atlet yang dinilainya berprestasi, bukan semata-mata atlet yang mewakili negara asalnya untuk berlaga pada kejuaraan tersebut. Dukungan itu membuktikan bahwa persahabatan antarnegara dijalin dengan baik melalui ASG.

"Apresiasi tidak hanya diberikan atas dasar hubungan emosional kenegaraan semata, tapi apresiasi diberikan kepada setiap atlet yang memiliki prestasi dan penonton memberikan applause. Saya kira ini merupakan wujud  persahabatan yang luar biasa, di samping nilai-nilai sportivitas dan kebersamaan serta persaudaraan," lanjutnya.

Dipilihnya Taman Lumbini, Kompleks Candi Borobudur, sebagai lokasi Closing Ceremony 11th ASG 2019 pun bukan tanpa alasan. Asrorun ingin, melalui pesona candi Buddha terbesar di dunia itu, negara-negara tetangga bahkan masyarakat dunia mengetahui bahwa Indonesia memiliki beragam budaya, namun mampu bersatu secara harmonis.

"Penutupan hari ini mengambil tempat di Borobudur sebagai kabar kepada dunia bahwa Indonesia kaya akan budaya. Tetap satu sekalipun beragam suku, budaya, agama, dan kebiasaan. Saya sampaikan kepada teman-teman pelajar ASEAN bahwa situasi Indonesia sangat kondusif, meskipun beragam tetap satu dan itu menjadi kekayaan yang luar biasa yang bisa dipelajari dari local wisdom di Jawa Tengah khususnya, dan Indonesia secara umum," jelasnya.

Asrorun menambahkan, meski berlangsung sukses, namun mekanisme evaluasi tetap diterapkan. Hasil evaluasi nantinya dapat digunakan sebagai saran konstruktif bagi penyelenggaran ASG berikutnya di Filiphina.

"Ada mekanisme evaluasi yang kemudian kita rekomendasikan ke Filipina sebagai tuan rumah pada tahun depan untuk diadakan perbaikan," tambahnya.

Senada dengan Asrorun, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen berpendapat, ajang olahraga merupakan sarana tepat untuk mempererat tali persahabatan dengan kontingen lainnya. Gus Yasin, sapaan akrab wakil gubernur ingin, atlet Indonesia khususnya Jawa Tengah, dapat menjalin persahabatan dengan para atlet dari negara tetangga.

"Olahraga adalah sarana untuk mempersatukan bangsa dan dunia. Saya berharap olahraga bisa menciptakan suasana yang hangat dan bahagia. Jadikanlah ini sebagai momen indah untuk menjadi pelajaran bagaimana kita hidup berdampingan dengan teman-teman dari Malaysia, Kamboja, Thailand, dan negara lainnya," ujarnya.

Putera ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu mengapresiasi para atlet Indonesia, khususnya Jawa Tengah, yang telah bekerja keras saat berlaga pada kejuaraan tersebut. Gus Yasin berpesan agar mereka terus mengasah kemampuan dengan giat berlatih sehingga benar-benar siap untuk bertanding pada ASG berikutnya di Filipina.

"Saya mengucapkan selamat kepada para pelajar Indonesia yang telah menjuarai ASG kali ini. Yang menang jangan jumawa, yang kalah terus mengejar untuk sukses. Selalu berinovasi mengembangkan potensi yang kita miliki. Saya berharap pada tahun 2020 kita bertemu lagi di ASG di Filipina untuk mempertahankan prestasi kita," pesannya.

Gus Yasin membeberkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sedang mempersiapkan kejutan bagi para atlet Jawa Tengah yang berhasil menjuarai 11th ASG 2019. Kejutan itu merupakan wujud apresiasi atas prestasi yang telah mereka torehkan pada kompetisi olahraga antarpelajar Asia Tenggara itu.

Atlet renang asal Kabupaten Sragen, Fauzia Rahma, senang karena dapat berlaga pada 11th ASG 2019 di Kota Semarang. Meski sebelumnya gadis berambut pendek itu harus berlatih keras agar bisa mewakili daerahnya pada ajang olahraga tersebut, namun dia bahagia karena telah memeroleh pengalaman dan teman baru. Berjumpa dengan atlet negara tetangga yang menjadi lawan tandingnya, Fauzia kini mulai berteman akrab. Mereka juga berteman di dunia maya melalui media sosial.

"Saya senang bisa berlaga dan bergabung dalam tim Indonesia melalui ASG ini. Kebetulan Indonesia menjadi tuan rumah, saya makin bangga. Selain itu, bisa menambah teman. Saya berteman dengan beberapa atlet Singapura, Brunei, Laos, dan Malaysia. Kita bertukar instagram, tukar-menukar baju, menyenangkan sekali," ujar siswi SMAN 2 Sragen itu.

 

Baca juga :  Ganjar : Selamat Tim Indonesia, Kita Juara Umum


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu