Follow Us :              

Gus Yasin Dorong Sinergitas Pengembangan Ekonomi Syariah BI-Pemprov Jateng

  29 August 2019  |   08:00:00  |   dibaca : 594 
Kategori :
Bagikan :


Gus Yasin Dorong Sinergitas Pengembangan Ekonomi Syariah BI-Pemprov Jateng

29 August 2019 | 08:00:00 | dibaca : 594
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menginiasi program pengembangan ekonomi syariah untuk mendorong kemandirian pondok pesantren dalam berwirausaha. Sejak 2016, beberapa pondok pesantren di provinsi ini telah mengimplementasikan program pengembangan ekonomi syariah sesuai dengan potensi masing-masing.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Ika Tejaningrum bersama tim saat beraudiensi dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin di ruang kerjanya, Kamis (29/8/2019).

"Program pengembangan ekonomi syariah sudah dilakukan sejak 2016. Kami bekerja sama dengan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP)," terangnya.

Ika menjelaskan, beberapa program pesantren yang menjadi rintisan program pengembangan ekonomi syariah, di antaranya PP  Al Mas'udiyyah di Blater-Jimbaran Kabupaten Semarang untuk budidaya perikanan, PP Pabelan di Kabupaten Magelang untuk peternakan domba, dan PP Al-Anwar untuk usaha konveksi.

"Kami akan kembangkan kerja sama tren shop dengan FKPP di Pati, yaitu PP Darul Falah.  Kami juga ada Pusat Informasi Kajian Ekonomi Syariah (PIKES), sebuah forum yang di dalamnya ada akademisi dan pemerintah untuk melakukan kajian dan ada website untuk update informasi program. Selain itu, juga ada Pusat Informasi kajian ekonomi syariah atau pikes sebuah forum yang ada akademisi pemerintahan kajian dan website untuk update informasi," bebernya.

Ika berharap, program pengembangan ekonomi syariah di lingkungan pondok pesantren dapat mendorong kemandirian mereka dalam berwirausaha, khususnya dalam memproduksi komoditas unggulan yang halal, sehingga direplikasi oleh kabupaten/kota di Jawa Tengah.

"Kami berharap program ini bisa mendorong kemandirian pondok pesantren. Dengan kerjasama yang dijalin bersama FKPP, semoga dapat direplikasi di semua kabupaten/kota di Jawa Tengah," harapnya.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyambut baik program pengembangan ekonomi syariah di lingkungan pondok pesantren yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah. 

"Saya tertarik dengan program pengembangan ekonomi syariah untuk mendorong kemandirian pondok peaantren. Tahun ini kita latih 100 pondok pesantren di bidang produksi, diberdayakan untuk menunjang ekonomi pondok pesantren," jelasnya.

Gus Yasin, sapaan akrab wakil gubernur menambahkan, Pemerintah Provinsi juga bermitra dengan Sampoerna Foundation untuk memberikan pelatihan manajemen toko di lingkungan pondok pesantren. Pihaknya berharap, program pemberdayaan ekonomi syariah yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah dapat diimplementasikan secara sinergis dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Kita bisa sinergikan bersama Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah supaya sinkron sehingga keberlanjutan program dan pelatihan yang diberikan dapat terus berlangsung," ujarnya.

 

Baca juga : Minimalisasi "Phobia Riba", Sosialisasikan Bank Syariah Berbasis Bagi Hasil


Bagikan :

SEMARANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menginiasi program pengembangan ekonomi syariah untuk mendorong kemandirian pondok pesantren dalam berwirausaha. Sejak 2016, beberapa pondok pesantren di provinsi ini telah mengimplementasikan program pengembangan ekonomi syariah sesuai dengan potensi masing-masing.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Ika Tejaningrum bersama tim saat beraudiensi dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin di ruang kerjanya, Kamis (29/8/2019).

"Program pengembangan ekonomi syariah sudah dilakukan sejak 2016. Kami bekerja sama dengan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP)," terangnya.

Ika menjelaskan, beberapa program pesantren yang menjadi rintisan program pengembangan ekonomi syariah, di antaranya PP  Al Mas'udiyyah di Blater-Jimbaran Kabupaten Semarang untuk budidaya perikanan, PP Pabelan di Kabupaten Magelang untuk peternakan domba, dan PP Al-Anwar untuk usaha konveksi.

"Kami akan kembangkan kerja sama tren shop dengan FKPP di Pati, yaitu PP Darul Falah.  Kami juga ada Pusat Informasi Kajian Ekonomi Syariah (PIKES), sebuah forum yang di dalamnya ada akademisi dan pemerintah untuk melakukan kajian dan ada website untuk update informasi program. Selain itu, juga ada Pusat Informasi kajian ekonomi syariah atau pikes sebuah forum yang ada akademisi pemerintahan kajian dan website untuk update informasi," bebernya.

Ika berharap, program pengembangan ekonomi syariah di lingkungan pondok pesantren dapat mendorong kemandirian mereka dalam berwirausaha, khususnya dalam memproduksi komoditas unggulan yang halal, sehingga direplikasi oleh kabupaten/kota di Jawa Tengah.

"Kami berharap program ini bisa mendorong kemandirian pondok pesantren. Dengan kerjasama yang dijalin bersama FKPP, semoga dapat direplikasi di semua kabupaten/kota di Jawa Tengah," harapnya.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyambut baik program pengembangan ekonomi syariah di lingkungan pondok pesantren yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah. 

"Saya tertarik dengan program pengembangan ekonomi syariah untuk mendorong kemandirian pondok peaantren. Tahun ini kita latih 100 pondok pesantren di bidang produksi, diberdayakan untuk menunjang ekonomi pondok pesantren," jelasnya.

Gus Yasin, sapaan akrab wakil gubernur menambahkan, Pemerintah Provinsi juga bermitra dengan Sampoerna Foundation untuk memberikan pelatihan manajemen toko di lingkungan pondok pesantren. Pihaknya berharap, program pemberdayaan ekonomi syariah yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah dapat diimplementasikan secara sinergis dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Kita bisa sinergikan bersama Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah supaya sinkron sehingga keberlanjutan program dan pelatihan yang diberikan dapat terus berlangsung," ujarnya.

 

Baca juga : Minimalisasi "Phobia Riba", Sosialisasikan Bank Syariah Berbasis Bagi Hasil


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu