Foto : (Humas Jateng)
Foto : (Humas Jateng)
Kudus – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan salah satu upaya
konkret untuk membangkitkan kembali semangat gotong royong secara modern. Program
tersebut sekaligus membuktikan jika pemerintah, TNI/ Polri dan segenap elemen masyarakat
dapat bahu-membahu dalam menuntaskan persoalan publik di daerah.
“Gotong royong memang harus dimodifikasi secara modern. Membangun jalan desa, saluran
pengairan atau irigasi. Program TMMD inilah bagian dari cara merawat dan mengikat
kebersamaan serta kegotongroyongan untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan kita hari
ini,” terang Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi saat menjadi Inspektur
Upacara Pembukaan TMMD ke-98 dan TMMD Sengkuyung Tahap I Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2017 di Lapangan Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Rabu (5/4).
Mantan bupati Purbalingga itu membeberkan, sejumlah persoalan publik masih dihadapi
masyarakat Jawa Tengah. Seperti angka kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi dan
kualitas SDM yang perlu ditingkatkan lagi.
“Tahun 2016 angka kemiskinan sebesar 13,19 persen dari total jumlah penduduk. Sedangkan
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,63 persen dari Angkatan Kerja. Kemudian Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah Tahun 2015 berada pada angka 69,49,” bebernya.
Wagub berharap, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat seperti pembangunan
rumah tidak layak huni terus dilanjutkan. Baik dengan anggaran stimulan APBN, APBD provinsi
dan kabupaten/ kota, corporate social responsibility (CSR), maupun dukungan swadaya
masyarakat.
“Ke depan kita harapkan, RTLH perlu ditingkatkan jumlah unit-unitnya, baik melalui stimulan
APBN, APBD provinsi dan kabupaten/kota maupun CSR dengan didukung swadaya
masyarakat,” harapnya.
Usai menghadiri pembukaan TMMD, Heru melakukan peninjauan ujian nasional berbasis
komputer (UNBK) di SMK Negeri Jawa Tengah yang berada di Kabupaten Pati. Sebanyak 48
siswa kelas XII jurusan Teknik Perbaikan Body Otomotif (TPBO) dan Teknologi Pengolahan
Hasil Pertanian (TPHP) mengikuti UNBK secara lancar, meski pelaksanaan ujian dilakukan
dalam dua shift.
“Dua shift (UNBK) ini bisa dilaksanakan dengan baik. Sampel ini menunjukkan, meskipun
fasilitas belum paripurna, ujian dengan komputer tetap bisa dilaksanakan. Ternyata mereka
(pihak sekolah) sudah antisipasi apabila listrik mati dengan genset,” jelasnya.
Kudus – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan salah satu upaya
konkret untuk membangkitkan kembali semangat gotong royong secara modern. Program
tersebut sekaligus membuktikan jika pemerintah, TNI/ Polri dan segenap elemen masyarakat
dapat bahu-membahu dalam menuntaskan persoalan publik di daerah.
“Gotong royong memang harus dimodifikasi secara modern. Membangun jalan desa, saluran
pengairan atau irigasi. Program TMMD inilah bagian dari cara merawat dan mengikat
kebersamaan serta kegotongroyongan untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan kita hari
ini,” terang Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi saat menjadi Inspektur
Upacara Pembukaan TMMD ke-98 dan TMMD Sengkuyung Tahap I Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2017 di Lapangan Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Rabu (5/4).
Mantan bupati Purbalingga itu membeberkan, sejumlah persoalan publik masih dihadapi
masyarakat Jawa Tengah. Seperti angka kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi dan
kualitas SDM yang perlu ditingkatkan lagi.
“Tahun 2016 angka kemiskinan sebesar 13,19 persen dari total jumlah penduduk. Sedangkan
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,63 persen dari Angkatan Kerja. Kemudian Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah Tahun 2015 berada pada angka 69,49,” bebernya.
Wagub berharap, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat seperti pembangunan
rumah tidak layak huni terus dilanjutkan. Baik dengan anggaran stimulan APBN, APBD provinsi
dan kabupaten/ kota, corporate social responsibility (CSR), maupun dukungan swadaya
masyarakat.
“Ke depan kita harapkan, RTLH perlu ditingkatkan jumlah unit-unitnya, baik melalui stimulan
APBN, APBD provinsi dan kabupaten/kota maupun CSR dengan didukung swadaya
masyarakat,” harapnya.
Usai menghadiri pembukaan TMMD, Heru melakukan peninjauan ujian nasional berbasis
komputer (UNBK) di SMK Negeri Jawa Tengah yang berada di Kabupaten Pati. Sebanyak 48
siswa kelas XII jurusan Teknik Perbaikan Body Otomotif (TPBO) dan Teknologi Pengolahan
Hasil Pertanian (TPHP) mengikuti UNBK secara lancar, meski pelaksanaan ujian dilakukan
dalam dua shift.
“Dua shift (UNBK) ini bisa dilaksanakan dengan baik. Sampel ini menunjukkan, meskipun
fasilitas belum paripurna, ujian dengan komputer tetap bisa dilaksanakan. Ternyata mereka
(pihak sekolah) sudah antisipasi apabila listrik mati dengan genset,” jelasnya.