Follow Us :              

Gotong Royong Harus Dimodernkan

  05 April 2017  |   09:00:00  |   dibaca : 420 
Kategori :
Bagikan :


Gotong Royong Harus Dimodernkan

05 April 2017 | 09:00:00 | dibaca : 420
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

Kudus – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan salah satu upaya

konkret untuk membangkitkan kembali semangat gotong royong secara modern. Program

tersebut sekaligus membuktikan jika pemerintah, TNI/ Polri dan segenap elemen masyarakat

dapat bahu-membahu dalam menuntaskan persoalan publik di daerah.

“Gotong royong memang harus dimodifikasi secara modern. Membangun jalan desa, saluran

pengairan atau irigasi. Program TMMD inilah bagian dari cara merawat dan mengikat

kebersamaan serta kegotongroyongan untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan kita hari

ini,” terang Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi saat menjadi Inspektur

Upacara Pembukaan TMMD ke-98 dan TMMD Sengkuyung Tahap I Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2017 di Lapangan Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Rabu (5/4).

Mantan bupati Purbalingga itu membeberkan, sejumlah persoalan publik masih dihadapi

masyarakat Jawa Tengah. Seperti angka kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi dan

kualitas SDM yang perlu ditingkatkan lagi.

“Tahun 2016 angka kemiskinan sebesar 13,19 persen dari total jumlah penduduk. Sedangkan

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,63 persen dari Angkatan Kerja. Kemudian Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah Tahun 2015 berada pada angka 69,49,” bebernya.

Wagub berharap, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat seperti pembangunan

rumah tidak layak huni terus dilanjutkan. Baik dengan anggaran stimulan APBN, APBD provinsi

dan kabupaten/ kota, corporate social responsibility (CSR), maupun dukungan swadaya

masyarakat.

“Ke depan kita harapkan, RTLH perlu ditingkatkan jumlah unit-unitnya, baik melalui stimulan

APBN, APBD provinsi dan kabupaten/kota maupun CSR dengan didukung swadaya

masyarakat,” harapnya.

Usai menghadiri pembukaan TMMD, Heru melakukan peninjauan ujian nasional berbasis

komputer (UNBK) di SMK Negeri Jawa Tengah yang berada di Kabupaten Pati. Sebanyak 48

siswa kelas XII jurusan Teknik Perbaikan Body Otomotif (TPBO) dan Teknologi Pengolahan

Hasil Pertanian (TPHP) mengikuti UNBK secara lancar, meski pelaksanaan ujian dilakukan

dalam dua shift.

“Dua shift (UNBK) ini bisa dilaksanakan dengan baik. Sampel ini menunjukkan, meskipun

fasilitas belum paripurna, ujian dengan komputer tetap bisa dilaksanakan. Ternyata mereka

(pihak sekolah) sudah antisipasi apabila listrik mati dengan genset,” jelasnya.


Bagikan :

Kudus – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan salah satu upaya

konkret untuk membangkitkan kembali semangat gotong royong secara modern. Program

tersebut sekaligus membuktikan jika pemerintah, TNI/ Polri dan segenap elemen masyarakat

dapat bahu-membahu dalam menuntaskan persoalan publik di daerah.

“Gotong royong memang harus dimodifikasi secara modern. Membangun jalan desa, saluran

pengairan atau irigasi. Program TMMD inilah bagian dari cara merawat dan mengikat

kebersamaan serta kegotongroyongan untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan kita hari

ini,” terang Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi saat menjadi Inspektur

Upacara Pembukaan TMMD ke-98 dan TMMD Sengkuyung Tahap I Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2017 di Lapangan Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Rabu (5/4).

Mantan bupati Purbalingga itu membeberkan, sejumlah persoalan publik masih dihadapi

masyarakat Jawa Tengah. Seperti angka kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi dan

kualitas SDM yang perlu ditingkatkan lagi.

“Tahun 2016 angka kemiskinan sebesar 13,19 persen dari total jumlah penduduk. Sedangkan

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,63 persen dari Angkatan Kerja. Kemudian Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah Tahun 2015 berada pada angka 69,49,” bebernya.

Wagub berharap, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat seperti pembangunan

rumah tidak layak huni terus dilanjutkan. Baik dengan anggaran stimulan APBN, APBD provinsi

dan kabupaten/ kota, corporate social responsibility (CSR), maupun dukungan swadaya

masyarakat.

“Ke depan kita harapkan, RTLH perlu ditingkatkan jumlah unit-unitnya, baik melalui stimulan

APBN, APBD provinsi dan kabupaten/kota maupun CSR dengan didukung swadaya

masyarakat,” harapnya.

Usai menghadiri pembukaan TMMD, Heru melakukan peninjauan ujian nasional berbasis

komputer (UNBK) di SMK Negeri Jawa Tengah yang berada di Kabupaten Pati. Sebanyak 48

siswa kelas XII jurusan Teknik Perbaikan Body Otomotif (TPBO) dan Teknologi Pengolahan

Hasil Pertanian (TPHP) mengikuti UNBK secara lancar, meski pelaksanaan ujian dilakukan

dalam dua shift.

“Dua shift (UNBK) ini bisa dilaksanakan dengan baik. Sampel ini menunjukkan, meskipun

fasilitas belum paripurna, ujian dengan komputer tetap bisa dilaksanakan. Ternyata mereka

(pihak sekolah) sudah antisipasi apabila listrik mati dengan genset,” jelasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu