Follow Us :              

Pengerjaan Bandara JB Soedirman Baru Capai 14 Persen, Ganjar: Butuh Penanganan Khusus

  18 December 2019  |   14:00:00  |   dibaca : 457 
Kategori :
Bagikan :


Pengerjaan Bandara JB Soedirman Baru Capai 14 Persen, Ganjar: Butuh Penanganan Khusus

18 December 2019 | 14:00:00 | dibaca : 457
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

PURBALINGGA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo harus memberi penanganan khusus untuk merealisasikan pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga. Ini berbeda dengan pembangunan Bandara Ngloram di Kabupaten Blora yang prosesnya berjalan cepat. 

Setelah beberapa waktu lalu mengecek pembangunan Bandara Ngloram, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengecek progres pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, Rabu (18/12/2019). Ganjar mengatakan dua bandara tersebut tengah dikebut pengerjaannya. 

"Sekarang sedang kejar-kejaran dua bandara di Jawa Tengah. Ngloram dan di sini (Bandara Jenderal Besar Soedirman). Inilah bandara yang sudah puluhan tahun tidak selesai-selesai, sekarang kita dorong terus dengan Kementerian Perhubungan dan TNI AU," kata Ganjar. 

Meski pengerjaannya dimulai hampir bersamaan, namun progresnya sangat berbeda. Pengerjaan runway Bandara Ngloram kini sudah mencapai 90 persen lebih sementara Bandara JB Soedirman baru mencapai 14 persen. Ganjar mengatakan proses pengerjaan kedua bandara tersebut memerlukan treatment yang berbeda. 

"Bedanya jauh sekali, lebih complicated yang di sini. Ini juga lebih gede. Kita ada urusan (pembebasan) tanahnya, AMDAL, melanjutkan pengerjaan yang awalnya milik TNI AU, yang runway-nya masih tanah," katanya. 

Untuk tahap pertama ini runway akan dibangun sepanjang 1,6 km. Selanjutnya pada tahap kedua akan diperpanjang hingga 2,5 km. Untuk merealisasikan itu Pemprov Jateng telah mengucurkan Rp 50 miliar untuk pembebasan 69 bidang tanah. Ganjar berharap pada lebaran tahun 2020 Bandara JB Soedirman bisa didarati pesawat. 

"Setelah pengerjaan runway ini beres, kurang lebih 3-4 bulan, akan dilanjutkan pengaspalan. Mudah-mudahan lebaran bisa kita pakai, minimal untuk ujicoba. Kalau 1,6 km ya paling pesawat ATR," kata Ganjar. 

Didampingi Danlanud JB Soedirman dan project manager Hutama Karya, Ganjar mengecek langsung proses pengerjaan tanah. Ganjar pun kagum dengan teknik pengolahan tanah tersebut yang diklaim  hanya digunakan di dua tempat di Indonesia, yakni di Bandara Soekarno-Hatta dan JB Soedirman.

"Progresnya bagus. Ini sedang pengerjaan perbaikan tanah atau kolom grout modular. Dan ternyata tekhniknya itu hanya ada di bandara Soekarno-Hatta dan di sini. Itu teknologi luar biasa. kita sudah melihat perkembangannya mudah-mudahan bisa cepat selesai," harap Ganjar.


Bagikan :

PURBALINGGA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo harus memberi penanganan khusus untuk merealisasikan pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga. Ini berbeda dengan pembangunan Bandara Ngloram di Kabupaten Blora yang prosesnya berjalan cepat. 

Setelah beberapa waktu lalu mengecek pembangunan Bandara Ngloram, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengecek progres pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, Rabu (18/12/2019). Ganjar mengatakan dua bandara tersebut tengah dikebut pengerjaannya. 

"Sekarang sedang kejar-kejaran dua bandara di Jawa Tengah. Ngloram dan di sini (Bandara Jenderal Besar Soedirman). Inilah bandara yang sudah puluhan tahun tidak selesai-selesai, sekarang kita dorong terus dengan Kementerian Perhubungan dan TNI AU," kata Ganjar. 

Meski pengerjaannya dimulai hampir bersamaan, namun progresnya sangat berbeda. Pengerjaan runway Bandara Ngloram kini sudah mencapai 90 persen lebih sementara Bandara JB Soedirman baru mencapai 14 persen. Ganjar mengatakan proses pengerjaan kedua bandara tersebut memerlukan treatment yang berbeda. 

"Bedanya jauh sekali, lebih complicated yang di sini. Ini juga lebih gede. Kita ada urusan (pembebasan) tanahnya, AMDAL, melanjutkan pengerjaan yang awalnya milik TNI AU, yang runway-nya masih tanah," katanya. 

Untuk tahap pertama ini runway akan dibangun sepanjang 1,6 km. Selanjutnya pada tahap kedua akan diperpanjang hingga 2,5 km. Untuk merealisasikan itu Pemprov Jateng telah mengucurkan Rp 50 miliar untuk pembebasan 69 bidang tanah. Ganjar berharap pada lebaran tahun 2020 Bandara JB Soedirman bisa didarati pesawat. 

"Setelah pengerjaan runway ini beres, kurang lebih 3-4 bulan, akan dilanjutkan pengaspalan. Mudah-mudahan lebaran bisa kita pakai, minimal untuk ujicoba. Kalau 1,6 km ya paling pesawat ATR," kata Ganjar. 

Didampingi Danlanud JB Soedirman dan project manager Hutama Karya, Ganjar mengecek langsung proses pengerjaan tanah. Ganjar pun kagum dengan teknik pengolahan tanah tersebut yang diklaim  hanya digunakan di dua tempat di Indonesia, yakni di Bandara Soekarno-Hatta dan JB Soedirman.

"Progresnya bagus. Ini sedang pengerjaan perbaikan tanah atau kolom grout modular. Dan ternyata tekhniknya itu hanya ada di bandara Soekarno-Hatta dan di sini. Itu teknologi luar biasa. kita sudah melihat perkembangannya mudah-mudahan bisa cepat selesai," harap Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu