Follow Us :              

Gus Yasin : Realisasi Jalur Kereta Api Semarang-Lasem Jadi Penggerak Ekonomi

  06 January 2020  |   08:00:00  |   dibaca : 477 
Kategori :
Bagikan :


Gus Yasin : Realisasi Jalur Kereta Api Semarang-Lasem Jadi Penggerak Ekonomi

06 January 2020 | 08:00:00 | dibaca : 477
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Jalur kereta api Semarang-Lasem sepanjang 100 kilometer yang kini mati, kini tengah berupaya dihidupkan kembali oleh pemerintah. Pada 2020 ini, proses reaktivasi memasuki tahap detail engineering design (DED).

Saat menerima media Tabloid Jateng, Senin (6/01/2019) di ruang kerjanya, Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen berharap reaktivasi rel kereta tersebut segera bisa dioperasionalkan. Sebab akses transportasi, selama ini menjadi kendala bagi wisatawan untuk menuju destinasi pariwisata di Rembang. Padahal, wisata pantai di Rembang potensinya terbilang bagus.

“Jawa Tengah sebenarnya wisata pantainya hampir seperti Bali. Sekarang yang baru digelorakan Karimunjawa. Tetapi sudah menyusul juga Pantai Karangjahe di Rembang. Pantai Karangjahe sekarang posisinya di ranking 4 atau 5 di Jawa Tengah. Tapi memang akses kesana agak sulit karena belum ada tol dan kereta api,” katanya.

Lantaran akses tranportasinya belum baik, imbuhnya, maka wisatawan yang datang masih terbatas dari wisatawan lokal. Rata-rata dari Tuban, Bojonegoro, Blora, Pati, dan Kudus. Maka apabila reaktivasi ini berjalan baik, Taj Yasin berangan-angan jalur kereta Semarang-Lasem bisa sekaligus menjadi jalur kereta wisata, seperti kereta wisata Kedungjati Purwodadi.

“Saat ini kendala pengaktifan jalur kereta Semarang-Lasem itu stasiun-stasiunnya banyak yang sudah menjadi pasar. Seperti Demak itu sudah jadi pasar, Kudus juga menjadi pasar, Pati jadi alun-alun, Rembang juga jadi pasar. Ini yang kayanya jadi PR kita agar secepatnya terealisasi, agar mudah aksesnya,” tandasnya.

Selain untuk mempermudah akses pariwisata, keberadaan jalur kereta Semarang-Lasem juga untuk memindahkan angkutan barang. Dengan begitu, kemacetan yang dirasakan di bagian timur Jawa Tengah selama ini dapat teratasi.

Kepala Seksi Perkeretaapian Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Fajar Rakhmat yang dihubungi via whaatsapp menuturkan, reaktivasi rel kereta api Semarang-Lasem sepenuhnya dilaksanakan pemerintah pusat. Pada 2020 ini memasuki tahap DED. Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dan pengadaan lahan dijadwalkan pada 2021. Untuk pengerjaan fisik dimulai pada 2023.


Bagikan :

SEMARANG - Jalur kereta api Semarang-Lasem sepanjang 100 kilometer yang kini mati, kini tengah berupaya dihidupkan kembali oleh pemerintah. Pada 2020 ini, proses reaktivasi memasuki tahap detail engineering design (DED).

Saat menerima media Tabloid Jateng, Senin (6/01/2019) di ruang kerjanya, Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen berharap reaktivasi rel kereta tersebut segera bisa dioperasionalkan. Sebab akses transportasi, selama ini menjadi kendala bagi wisatawan untuk menuju destinasi pariwisata di Rembang. Padahal, wisata pantai di Rembang potensinya terbilang bagus.

“Jawa Tengah sebenarnya wisata pantainya hampir seperti Bali. Sekarang yang baru digelorakan Karimunjawa. Tetapi sudah menyusul juga Pantai Karangjahe di Rembang. Pantai Karangjahe sekarang posisinya di ranking 4 atau 5 di Jawa Tengah. Tapi memang akses kesana agak sulit karena belum ada tol dan kereta api,” katanya.

Lantaran akses tranportasinya belum baik, imbuhnya, maka wisatawan yang datang masih terbatas dari wisatawan lokal. Rata-rata dari Tuban, Bojonegoro, Blora, Pati, dan Kudus. Maka apabila reaktivasi ini berjalan baik, Taj Yasin berangan-angan jalur kereta Semarang-Lasem bisa sekaligus menjadi jalur kereta wisata, seperti kereta wisata Kedungjati Purwodadi.

“Saat ini kendala pengaktifan jalur kereta Semarang-Lasem itu stasiun-stasiunnya banyak yang sudah menjadi pasar. Seperti Demak itu sudah jadi pasar, Kudus juga menjadi pasar, Pati jadi alun-alun, Rembang juga jadi pasar. Ini yang kayanya jadi PR kita agar secepatnya terealisasi, agar mudah aksesnya,” tandasnya.

Selain untuk mempermudah akses pariwisata, keberadaan jalur kereta Semarang-Lasem juga untuk memindahkan angkutan barang. Dengan begitu, kemacetan yang dirasakan di bagian timur Jawa Tengah selama ini dapat teratasi.

Kepala Seksi Perkeretaapian Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Fajar Rakhmat yang dihubungi via whaatsapp menuturkan, reaktivasi rel kereta api Semarang-Lasem sepenuhnya dilaksanakan pemerintah pusat. Pada 2020 ini memasuki tahap DED. Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dan pengadaan lahan dijadwalkan pada 2021. Untuk pengerjaan fisik dimulai pada 2023.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu