Follow Us :              

Kejar Target Pertumbuhan 7 Persen, Ganjar Usul Ada Land Banking System

  31 January 2020  |   13:30:00  |   dibaca : 599 
Kategori :
Bagikan :


Kejar Target Pertumbuhan 7 Persen, Ganjar Usul Ada Land Banking System

31 January 2020 | 13:30:00 | dibaca : 599
Kategori :
Bagikan :

Foto : Irfani (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Irfani (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan adanya land banking system untuk mendukung iklim investasi di Jawa Tengah. Kehadiran land banking system, yakni sistem pengelolaan tanah oleh negara untuk investor, diyakini dapat memacu pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen.

"Kalau itu bisa terjadi maka saingan kita yakni Vietnam itu bisa kita lawan," kata Ganjar katanya saat memberikan sambutan dalam acara Pelantikan Dewan Komisaris Bank Jateng dan Seminar bertajuk "Membidik Target 7 Persen dan Inklusif" di Patra Jasa Hotel, Semarang, Jumat (31/1/2020).

Usulan Ganjar itu dilatarbelakangi permasalahan yang kerap dihadapi para investor, yakni soal ketersediaan lahan untuk investasi. Hal ini menjadi perhatian serius Ganjar, terlebih Jawa Tengah kini tengah menjadi daerah incaran para investor. 

"Persoalan tanah ini menjadi perkara disinsentif," ujar Ganjar.

Yang juga menjadi perhatian Ganjar adalah deregulasi dan debirokratisasi untuk mempermudah investasi. Ganjar meyakini, deregulasi aturan yang tumpang tindih sangat membantu pencapaian target pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. 

"Kalau di pusat ada omnibus law maka itu juga kita lakukan di level daerah seperti lamanya izin, pungli yang masih banyak, serta antara syarat dan izin masih tumpang tindih. Kalau regulasi bisa diperbaiki maka tujuh persen ini bukan tidak mungkin lagi tetapi mungkin," tandas Ganjar.

Ganjar meyakini target pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sebesar 7 persen dapat tercapai. Dia pun memaknai secara filosofis angka tersebut sebagai "pitulungan" atau bantuan agar ekonomi Jawa Tengah tumbuh dengan cepat. 

"Angka 7 itu menjadi perdebatan dan ada juga yang pesimis. Kalau saya, itu bukan angka kuantitatif tetapi filosofis yaitu pitulungan atau bantuan. Siapa yang membantu? Ya ada pengusaha, ilmuwan, sampai pemerintah. Dengan itu bukan tidak mungkin target bisa tercapai," kata Ganjar.

Sementara itu, pengamat ekonomi sekaligus guru besar UGM Prof Dr Sri Adiningsih MSc juga meyakini bahwa target 7 persen tersebut bisa dicapai oleh Jawa Tengah. Menurutnya ada beberapa modal dasar yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Di antaranya kestabilan ekonomi, pembangunan inklusif, dan posisi strategis Jateng  yang berada di jalur ekonomi Jawa dan Nasional.

"Pertumbuhan ekonomi 7 persen bukan hanya mimpi karena Jateng sudah punya modal dasar itu. Hal lain yang perlu didorong perkembangannya adalah pemanfaatan ekonomi basis digital dan pemanfaatan pembangunan pusat di daerah yang sudah dan akan dibangun," kata Sri Adiningsih.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan adanya land banking system untuk mendukung iklim investasi di Jawa Tengah. Kehadiran land banking system, yakni sistem pengelolaan tanah oleh negara untuk investor, diyakini dapat memacu pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen.

"Kalau itu bisa terjadi maka saingan kita yakni Vietnam itu bisa kita lawan," kata Ganjar katanya saat memberikan sambutan dalam acara Pelantikan Dewan Komisaris Bank Jateng dan Seminar bertajuk "Membidik Target 7 Persen dan Inklusif" di Patra Jasa Hotel, Semarang, Jumat (31/1/2020).

Usulan Ganjar itu dilatarbelakangi permasalahan yang kerap dihadapi para investor, yakni soal ketersediaan lahan untuk investasi. Hal ini menjadi perhatian serius Ganjar, terlebih Jawa Tengah kini tengah menjadi daerah incaran para investor. 

"Persoalan tanah ini menjadi perkara disinsentif," ujar Ganjar.

Yang juga menjadi perhatian Ganjar adalah deregulasi dan debirokratisasi untuk mempermudah investasi. Ganjar meyakini, deregulasi aturan yang tumpang tindih sangat membantu pencapaian target pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. 

"Kalau di pusat ada omnibus law maka itu juga kita lakukan di level daerah seperti lamanya izin, pungli yang masih banyak, serta antara syarat dan izin masih tumpang tindih. Kalau regulasi bisa diperbaiki maka tujuh persen ini bukan tidak mungkin lagi tetapi mungkin," tandas Ganjar.

Ganjar meyakini target pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sebesar 7 persen dapat tercapai. Dia pun memaknai secara filosofis angka tersebut sebagai "pitulungan" atau bantuan agar ekonomi Jawa Tengah tumbuh dengan cepat. 

"Angka 7 itu menjadi perdebatan dan ada juga yang pesimis. Kalau saya, itu bukan angka kuantitatif tetapi filosofis yaitu pitulungan atau bantuan. Siapa yang membantu? Ya ada pengusaha, ilmuwan, sampai pemerintah. Dengan itu bukan tidak mungkin target bisa tercapai," kata Ganjar.

Sementara itu, pengamat ekonomi sekaligus guru besar UGM Prof Dr Sri Adiningsih MSc juga meyakini bahwa target 7 persen tersebut bisa dicapai oleh Jawa Tengah. Menurutnya ada beberapa modal dasar yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Di antaranya kestabilan ekonomi, pembangunan inklusif, dan posisi strategis Jateng  yang berada di jalur ekonomi Jawa dan Nasional.

"Pertumbuhan ekonomi 7 persen bukan hanya mimpi karena Jateng sudah punya modal dasar itu. Hal lain yang perlu didorong perkembangannya adalah pemanfaatan ekonomi basis digital dan pemanfaatan pembangunan pusat di daerah yang sudah dan akan dibangun," kata Sri Adiningsih.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu