Follow Us :              

Baznas Jateng Buat Program Padat Karya untuk Warga Terdampak Covid-19

  04 December 2020  |   08:00:00  |   dibaca : 883 
Kategori :
Bagikan :


Baznas Jateng Buat Program Padat Karya untuk Warga Terdampak Covid-19

04 December 2020 | 08:00:00 | dibaca : 883
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah terus mengenjot beragam program di tengah pandemi COVID-19. Terutama program padat karya dan pelatihan keterampilan yang melibatkan masyarakat miskin agar berdaya dalam menghadapi pendemi. 

"Pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan dana APBD untuk mengentaskan kemiskinan, pengurangan pengangguran, serra pemberdayaan masyarakat. Terlebih saat pandemi COVID-19 seperti sekarang peran Baznas sangat dibutuhkan," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, saat membuka kegiatan pembekalan dalam rangka Pentasharufan ZIS Lembaga Keagamaan periode IV / 2020 di Gedung F Setda Jateng 

Taj Yasin mengaku sangat terbantu dengan adanya Baznas. Apalagi, saat ini Baznas Jateng menjadi rujukan Baznas-Baznas lain di penjuru nusantara karena sebagai percontohan nasional. Menurutnya kepala-kepala daerah diuntungkan dengan keberadaan Baznas, karena membantu percepatan pengentasan kemiskinan, penanggulangan bencana alam, peningkatan pendidikan, serta pemberdayaan masyarakat.

"ASN dan pejabat di Pemerintah Provinsi sudah memberikan contoh yang baik mengenai pengumpulan zakat pendapatan. Nah sekarang saatnya mengajak warga sadar zakat. Sehingga tidak hanya zakat dari para ASN, tetapi juga perusahaan-perusahaan pemerintah dan swasta, NU, Muhammadiyah, dan organisasi-organisasi lainnya. Gotong-royong ini diharapkan bisa mengobati ekonomi masyarakat," harapnya. 

Pada kegiatan pembekalan dalam rangka Pentasharufan ZIS Lembaga Keagamaan ini, kata dia, para peserta akan mendapat pembekalan mengenai bagaimana mengumpulkan dan mengakomodir pembagikan zakat, sehingga pembagiannya tidak sendiri-sendiri. Terlebih di masa pandemi pembagian zakat yang tidak terkoordinir akan menimbulkan kerumunan dan berdesak-desakan. 

Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji mengatakan, masa pandemi COVID-19 tidak menjadi penghambat Baznas Jawa Tengah dalam berkiprah membantu pemerintah dalam upaya mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Beragam program tetap dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan mematuhi peraturan pemerintah demi kebaikan bersama. 

"Di tengah pandemi ini, kita ingin mewujudkan tujuan Baznas. Yaitu merubah mustahik atau orang yang menerima menjadi muzakki pemberi. Alhamdulillah program kita sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kita akan terus berjuang di tengah pandemi. Kegiatan tidak boleh mandeg, tetap diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan," bebernya. 

Ia menyebutkan, perolehan Baznas Jateng hingga November 2020 tercatat Rp52 miliar. Dana yang berasal dari zakat 2,5 persen dari tambahan penghasilan pegawai (TPP) di lingkungan Pemprov Jateng tersebut, disalurkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan melalui beragam program.

"Beragam program dilaksanakan antara lain, menyelenggarakan berbagai pelatihan keterampilan, seperti budidaya lele, jangkrik, cacing sutera, pelatihan mencukur, pertukangan, pelatihan UMKM untuk ibu-ibu rumah tangga, dan sebagainya," katanya. 


Bagikan :

SEMARANG - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah terus mengenjot beragam program di tengah pandemi COVID-19. Terutama program padat karya dan pelatihan keterampilan yang melibatkan masyarakat miskin agar berdaya dalam menghadapi pendemi. 

"Pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan dana APBD untuk mengentaskan kemiskinan, pengurangan pengangguran, serra pemberdayaan masyarakat. Terlebih saat pandemi COVID-19 seperti sekarang peran Baznas sangat dibutuhkan," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, saat membuka kegiatan pembekalan dalam rangka Pentasharufan ZIS Lembaga Keagamaan periode IV / 2020 di Gedung F Setda Jateng 

Taj Yasin mengaku sangat terbantu dengan adanya Baznas. Apalagi, saat ini Baznas Jateng menjadi rujukan Baznas-Baznas lain di penjuru nusantara karena sebagai percontohan nasional. Menurutnya kepala-kepala daerah diuntungkan dengan keberadaan Baznas, karena membantu percepatan pengentasan kemiskinan, penanggulangan bencana alam, peningkatan pendidikan, serta pemberdayaan masyarakat.

"ASN dan pejabat di Pemerintah Provinsi sudah memberikan contoh yang baik mengenai pengumpulan zakat pendapatan. Nah sekarang saatnya mengajak warga sadar zakat. Sehingga tidak hanya zakat dari para ASN, tetapi juga perusahaan-perusahaan pemerintah dan swasta, NU, Muhammadiyah, dan organisasi-organisasi lainnya. Gotong-royong ini diharapkan bisa mengobati ekonomi masyarakat," harapnya. 

Pada kegiatan pembekalan dalam rangka Pentasharufan ZIS Lembaga Keagamaan ini, kata dia, para peserta akan mendapat pembekalan mengenai bagaimana mengumpulkan dan mengakomodir pembagikan zakat, sehingga pembagiannya tidak sendiri-sendiri. Terlebih di masa pandemi pembagian zakat yang tidak terkoordinir akan menimbulkan kerumunan dan berdesak-desakan. 

Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji mengatakan, masa pandemi COVID-19 tidak menjadi penghambat Baznas Jawa Tengah dalam berkiprah membantu pemerintah dalam upaya mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Beragam program tetap dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan mematuhi peraturan pemerintah demi kebaikan bersama. 

"Di tengah pandemi ini, kita ingin mewujudkan tujuan Baznas. Yaitu merubah mustahik atau orang yang menerima menjadi muzakki pemberi. Alhamdulillah program kita sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kita akan terus berjuang di tengah pandemi. Kegiatan tidak boleh mandeg, tetap diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan," bebernya. 

Ia menyebutkan, perolehan Baznas Jateng hingga November 2020 tercatat Rp52 miliar. Dana yang berasal dari zakat 2,5 persen dari tambahan penghasilan pegawai (TPP) di lingkungan Pemprov Jateng tersebut, disalurkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan melalui beragam program.

"Beragam program dilaksanakan antara lain, menyelenggarakan berbagai pelatihan keterampilan, seperti budidaya lele, jangkrik, cacing sutera, pelatihan mencukur, pertukangan, pelatihan UMKM untuk ibu-ibu rumah tangga, dan sebagainya," katanya. 


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu