Follow Us :              

Ganjar Minta Kabupaten/ Kota Tambah 40 Persen Kapasitas BOR Atau Buat RS Darurat

  30 June 2021  |   14:00:00  |   dibaca : 666 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Minta Kabupaten/ Kota Tambah 40 Persen Kapasitas BOR Atau Buat RS Darurat

30 June 2021 | 14:00:00 | dibaca : 666
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SURAKARTA -Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memerintahkan seluruh Kabupaten/Kota yang masuk zona merah menambah kapasitas tempat tidur sebanyak 40 persen dari yang sudah tersedia. Jika tidak mampu, mereka diminta membuat rumah sakit darurat. 

Hal itu disampaikan Ganjar saat mengecek rumah sakit darurat di Benteng Vastenburg Solo, bersama Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, Rabu (30/6/2021). Menurut Ganjar, rumah sakit darurat adalah cara paling tepat untuk penanganan lonjakan kasus Covid-19. 

"BOR rumah sakit saya minta ditambah 40 persen minimal, untuk Covid. Maka konversi dan penambahan harus dilakukan. Kalau tidak bisa, maka saya minta membuat rumah sakit darurat sebagai satu alternatif. Solo sudah punya, Semarang, Kendal dan Banyumas juga sudah punya. Maka saya dorong area berbahaya lain seperti Kudus, Jepara, Grobogan dan lainnya juga membuat rumah sakit darurat," kata Ganjar. 

Pihaknya, lanjut Ganjar siap membantu penanganan sarana prasarana sekaligus SDM tenaga kesehatan (nakes). Meskipun ia mengatakan, penyiapan SDM tenaga kesehatan saat ini cukup sulit. Namun, ia terus berkoordinasi dengan organisasi profesi seperti IDI, PPNI dan Persi untuk menggalang tambahan jumlah nakes. Meski begitu, tingginya jumlah pasien membuat jumlah nakes yang tersedia masih belum mencukupi. 

"Tapi rasa-rasanya tetap kurang. Maka saya usulkan kerjasama dengan perguruan tinggi. Mahasiswa yang sudah semester akhir bisa didorong untuk membantu. Tidak harus menangani Covid, tapi menangani pasien umum lainnya," jelasnya. 

Terkait hal itu, Ganjar mengatakan sudah berkomunikasi dengan Menkes RI dan Mendikbud Ristek RI, agar perguruan tinggi diajak untuk kerjasama. 

"Saya kira Menkes dan Mendikbud Ristek perannya sangat penting saat ini, agar kebutuhan nakes kita jadi terpenuhi," pungkasnya. 

Sementara itu, Danrem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Dedy Suryadi mengatakan, rumah sakit darurat di Benteng Vastenburg Solo memiliki kapasitas 80 tempat tidur. Saat ini, rumah sakit darurat tersebut merawat 51 pasien. 

"Ada 51 yang kami rawat, total kapasitas di sini 80 tempat tidur, jadi masih ada 30 an tempat tidur," kata Dedy. 

Dedy menjelaskan, karena keterbatasan fasilitas, rumah sakit darurat tersebut baru bisa menerima pasien Covid-19 dengan gejala ringan. 

"Tadi kami sampaikan ke Pak Gubernur untuk suplai oksigen, agar penanganan pasien yang sedang dan berat bisa kami laksanakan di sini. Jadi tidak perlu ke rumah sakit," pungkasnya.


Bagikan :

SURAKARTA -Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memerintahkan seluruh Kabupaten/Kota yang masuk zona merah menambah kapasitas tempat tidur sebanyak 40 persen dari yang sudah tersedia. Jika tidak mampu, mereka diminta membuat rumah sakit darurat. 

Hal itu disampaikan Ganjar saat mengecek rumah sakit darurat di Benteng Vastenburg Solo, bersama Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, Rabu (30/6/2021). Menurut Ganjar, rumah sakit darurat adalah cara paling tepat untuk penanganan lonjakan kasus Covid-19. 

"BOR rumah sakit saya minta ditambah 40 persen minimal, untuk Covid. Maka konversi dan penambahan harus dilakukan. Kalau tidak bisa, maka saya minta membuat rumah sakit darurat sebagai satu alternatif. Solo sudah punya, Semarang, Kendal dan Banyumas juga sudah punya. Maka saya dorong area berbahaya lain seperti Kudus, Jepara, Grobogan dan lainnya juga membuat rumah sakit darurat," kata Ganjar. 

Pihaknya, lanjut Ganjar siap membantu penanganan sarana prasarana sekaligus SDM tenaga kesehatan (nakes). Meskipun ia mengatakan, penyiapan SDM tenaga kesehatan saat ini cukup sulit. Namun, ia terus berkoordinasi dengan organisasi profesi seperti IDI, PPNI dan Persi untuk menggalang tambahan jumlah nakes. Meski begitu, tingginya jumlah pasien membuat jumlah nakes yang tersedia masih belum mencukupi. 

"Tapi rasa-rasanya tetap kurang. Maka saya usulkan kerjasama dengan perguruan tinggi. Mahasiswa yang sudah semester akhir bisa didorong untuk membantu. Tidak harus menangani Covid, tapi menangani pasien umum lainnya," jelasnya. 

Terkait hal itu, Ganjar mengatakan sudah berkomunikasi dengan Menkes RI dan Mendikbud Ristek RI, agar perguruan tinggi diajak untuk kerjasama. 

"Saya kira Menkes dan Mendikbud Ristek perannya sangat penting saat ini, agar kebutuhan nakes kita jadi terpenuhi," pungkasnya. 

Sementara itu, Danrem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Dedy Suryadi mengatakan, rumah sakit darurat di Benteng Vastenburg Solo memiliki kapasitas 80 tempat tidur. Saat ini, rumah sakit darurat tersebut merawat 51 pasien. 

"Ada 51 yang kami rawat, total kapasitas di sini 80 tempat tidur, jadi masih ada 30 an tempat tidur," kata Dedy. 

Dedy menjelaskan, karena keterbatasan fasilitas, rumah sakit darurat tersebut baru bisa menerima pasien Covid-19 dengan gejala ringan. 

"Tadi kami sampaikan ke Pak Gubernur untuk suplai oksigen, agar penanganan pasien yang sedang dan berat bisa kami laksanakan di sini. Jadi tidak perlu ke rumah sakit," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu