Follow Us :              

Fokus Penangangan Dampak Pandemi, Ganjar Minta Pemimpin Daerah Mulai Persiapkan Pembangunan 2022

  09 August 2021  |   11:00:00  |   dibaca : 619 
Kategori :
Bagikan :


Fokus Penangangan Dampak Pandemi, Ganjar Minta Pemimpin Daerah Mulai Persiapkan Pembangunan 2022

09 August 2021 | 11:00:00 | dibaca : 619
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Saat rapat penanggulangan Covid-19 di Gedung A lantai 2 kompleks Pemprov Jateng, Senin (9/8/2021), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyimak paparan Pj Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo tentang perkembangan terbaru penurunan kasus positif di Jateng.

Prasetyo mengabarkan, angka positivity rate Jateng kembali turun dari 31,15 persen di minggu ke-30 menjadi 26,07 di minggu ke-31 dan bed occupancy rate, juga menurun baik di ICU maupun isolasi. 

"BOR ICU dari semula 70,42 persen di minggu ke-30, turun menjadi 62,02 persen di minggu ke-31. Untuk BOR isolasi juga mengalami penurunan dari 54,67 persen di minggu ke-30 turun jadi 43,62 persen di minggu ke-31 ini," terangnya. 

Status perkembangan level di Jateng pada hari ini juga membaik. Dari 35 kabupaten/kota di Jateng, hanya Kota Magelang yang masuk level 4. 

Meski tren kasus menurun, Ganjar meminta semua daerah tetap siaga. 

"Meski perkembangannya bagus, tapi tidak boleh ada yang lengah. Jateng memang membaik, tapi belum baik," tegasnya sambil  mewanti-wanti kemungkinan terjadi keramaian saat perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus nanti. 

Prasetyo mengatakan, salah satu yang berperan dalam keberhasilan itu adalah vaksinasi. Program vaksinasi menurut tim ahli Covid-19 Jawa Tengah telah meneliti 10 rumah sakit rujukan di Jateng mengungkapkan,  97,2 persen kematian pada terjadi pada pasien Covid-19 yang belum divaksin. 

Ia menegaskan, vaksinasi memberikan dampak cukup signifikan dalam penanganan pandemi di Jateng.
Pada penelitian ini, kasus kematian paling rentan terjadi pada lansia dan komorbid, jumlahnya mencapai 87 persen. 

Dari kajian itu, Ganjar mengatakan, akan merubah pola vaksinasi. 

"Rapat tadi kita ubah cara vaksinasi di Jateng. Sekarang kita cari daerah yang penduduknya banyak, lansianya banyak, komorbidnya banyak. Itu yang diprioritaskan jadi sasaran vaksinasi," jelasnya. 

Di tengah pembahasan penanganan Covid-19, Ganjar tetap mengingatkan para bupati/walikota agar tetap melakukan persiapan pembangunan 2022 dengan fokus pada  pembangunan tahun depan penanganan dampak Pandemi Covid-19. 

Ganjar minta para pemimpin daerah untuk segera melakukan pendataan i
agar pembangunan lebih terarah. Beberapa sektor terdampak yang diminta untuk didata, sepeti sektor UMKM, pelaku pariwisata, ekonomi, dunia pendidikan dan lainnya, termasuk jumlah anak yatim yang orang tuanya meninggal karena Covid-19. 

Ganjar berharap, data itu sudah masuk pada pertengahan minggu depan, sehingga segera dilakukan akselerasi. 

"Tujuannya satu, perencanaan pembangunan kita di 2022 harapannya bisa mengarah untuk menyasar kelompok-kelompok ini. Semuanya harus disiapkan dan diantisipasi sejak saat ini," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Saat rapat penanggulangan Covid-19 di Gedung A lantai 2 kompleks Pemprov Jateng, Senin (9/8/2021), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyimak paparan Pj Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo tentang perkembangan terbaru penurunan kasus positif di Jateng.

Prasetyo mengabarkan, angka positivity rate Jateng kembali turun dari 31,15 persen di minggu ke-30 menjadi 26,07 di minggu ke-31 dan bed occupancy rate, juga menurun baik di ICU maupun isolasi. 

"BOR ICU dari semula 70,42 persen di minggu ke-30, turun menjadi 62,02 persen di minggu ke-31. Untuk BOR isolasi juga mengalami penurunan dari 54,67 persen di minggu ke-30 turun jadi 43,62 persen di minggu ke-31 ini," terangnya. 

Status perkembangan level di Jateng pada hari ini juga membaik. Dari 35 kabupaten/kota di Jateng, hanya Kota Magelang yang masuk level 4. 

Meski tren kasus menurun, Ganjar meminta semua daerah tetap siaga. 

"Meski perkembangannya bagus, tapi tidak boleh ada yang lengah. Jateng memang membaik, tapi belum baik," tegasnya sambil  mewanti-wanti kemungkinan terjadi keramaian saat perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus nanti. 

Prasetyo mengatakan, salah satu yang berperan dalam keberhasilan itu adalah vaksinasi. Program vaksinasi menurut tim ahli Covid-19 Jawa Tengah telah meneliti 10 rumah sakit rujukan di Jateng mengungkapkan,  97,2 persen kematian pada terjadi pada pasien Covid-19 yang belum divaksin. 

Ia menegaskan, vaksinasi memberikan dampak cukup signifikan dalam penanganan pandemi di Jateng.
Pada penelitian ini, kasus kematian paling rentan terjadi pada lansia dan komorbid, jumlahnya mencapai 87 persen. 

Dari kajian itu, Ganjar mengatakan, akan merubah pola vaksinasi. 

"Rapat tadi kita ubah cara vaksinasi di Jateng. Sekarang kita cari daerah yang penduduknya banyak, lansianya banyak, komorbidnya banyak. Itu yang diprioritaskan jadi sasaran vaksinasi," jelasnya. 

Di tengah pembahasan penanganan Covid-19, Ganjar tetap mengingatkan para bupati/walikota agar tetap melakukan persiapan pembangunan 2022 dengan fokus pada  pembangunan tahun depan penanganan dampak Pandemi Covid-19. 

Ganjar minta para pemimpin daerah untuk segera melakukan pendataan i
agar pembangunan lebih terarah. Beberapa sektor terdampak yang diminta untuk didata, sepeti sektor UMKM, pelaku pariwisata, ekonomi, dunia pendidikan dan lainnya, termasuk jumlah anak yatim yang orang tuanya meninggal karena Covid-19. 

Ganjar berharap, data itu sudah masuk pada pertengahan minggu depan, sehingga segera dilakukan akselerasi. 

"Tujuannya satu, perencanaan pembangunan kita di 2022 harapannya bisa mengarah untuk menyasar kelompok-kelompok ini. Semuanya harus disiapkan dan diantisipasi sejak saat ini," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu