Follow Us :              

Terima Bantuan Desa Wisata Rp1 Miliar, Desa Wisata Sumogawe Berkembang Pesat

  17 March 2022  |   15:00:00  |   dibaca : 1205 
Kategori :
Bagikan :


Terima Bantuan Desa Wisata Rp1 Miliar, Desa Wisata Sumogawe Berkembang Pesat

17 March 2022 | 15:00:00 | dibaca : 1205
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

SEMARANG – Komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah untuk mendorong pertumbuhan desa wisata semakin terlihat. Bukan hanya membuat peraturan yang mendukung, Pemprov juga menganggarkan bantuan dana hingga puluhan miliar. Desa Wisata Kampung Susu Sumogawe adalah salah satu yang mendapatkan bantuan tersebut 

Desa wisata di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang ini menerima bantuan Rp1 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk pengembangan sarana dan prasarana di desa wisata yang diresmikan tahun 2017 tersebut. 

Mulanya kampung Susu Sumogawe hanya mengandalkan produk olahan makanan yang berbahan baku susu sapi. Seperti sabun susu, permen susu, yogurt dan beberapa produk lainnya yang diproduksi secara rumahan oleh warga. 

Biasanya, jika ada kunjungan wisatawan, produk tersebut baru dipamerkan di balai desa setempat atau memanfaatkan rumah warga yang memiliki usaha susu olahan. Namun, setelah mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi, Desa Wisata Kampung Susu kini telah memiliki rest area dan dua mobil shuttle.   

Kepala Desa Sumogawe, Marsudi Mulyo Utomo mengatakan bahwa di tahun 2020 pihaknya mendapat bantuan Rp1 miliar dari Pemerintah Provinsi untuk pengembangan wisata. 

“Awalnya kendala yang dialami itu permasalahan finansial. Alhamdulillah tahun 2020 saya mendapat bantuan dari Pak Gubernur Rp1 miliar, saya belikan dua mobil shuttle, bangun rest area dan juga ada gazebo, patung sapi dan parkir,” ujarnya, Kamis (17/3/2022) 

Bagi Kades Sumogawe, bantuan sejumlah dana tersebut, adalah bukti betapa besarnya kepedulian Pemerintah Provinsi terhadap perkembangan desa wisata. 

“Iya itu salah satunya untuk memompa semangat Pokdarwis (kelompok sadar wisata),” lanjutnya. 

Sementara, Bagian Pemasaran Desa Wisata Kampung Susu, Sri Wuryani menuturkan bahwa pihaknya dulu sempat mengalami banyak kendala. Mulai dari sarana dan prasarana hingga penataan UMKM. 

"Alhamdulillah (sekarang) mendapat bantuan dari Gubernur ini luar biasa. Kami sangat senang sekali. Kami bisa jalankan Desa Wisata Kampung susu ini dengan baik, dan UMKM dapat tertata rapi karena di sini ada tempat pameran, kita bisa seluruh UMKM sekitar 50-60 bisa tercover. Kalau ada kunjungan mereka bisa menitipkan produk di pamerkan di tempat yang disediakan desa melalui bantuan tersebut,” jelasnya. 

Saat ini, Desa Wisata Kampung Susu menawarkan paket wisata. Mulai dari edukasi produk dan susu perah hingga rest area untuk menikmati kuliner khasnya. 

“Paket wisata mulai harga Rp 40 ribu sampai 200 ribu per orang. Saat ini per Minggu ada dua sampai tiga kelompok yang berkunjung, kebanyakan siswa dan ibu-ibu PKK,” tandasnya. 

Kasi Pengembangan Daya Tarik Wisata Disporapar Provinsi Jateng, Riyadi Kurniawan mengatakan bahwa bantuan Desa Wisata dilakukan sejak tahun 2020. Saat itu pihaknya sudah menganggarkan Rp18,5 miliar untuk 100 desa, dan pada 2021 jumlah yang dianggarkan Rp32 miliar untuk 260 desa. Sedangkan untuk tahun 2022,  anggaran bantuan desa wisata dialokasikan Rp18,5 miliar. 

“Di tahun 2022 ini kita sudah menganggarkan Rp 18,5 miliar untuk 131 desa wisata,” katanya. 

Melalui dana pengembangan desa wisata itu, kata dia, potensi desa diharapkan bisa digali dan menjadi sejumlah sajian pariwisata atau produk pariwisata. 

“Sehingga nantinya kita punya berbagai macam pilihan kepada wisatawan, untuk ditawarkan ke desa wisata yang dikunjungi. Itu sebagai pengungkit ekonomi masyarakat tingkat desa,” jelas Riyadi.

Ditambahkan, jumlah desa wisata di Jateng juga terus meningkat. Dari yang semula pada beberapa tahun lalu hanya sekitar 500 desa, sekarang naik menjadi 717 desa. 

"Masing-masing desa wisata diharapkan mempunyai keunikan tersendiri, atau memiliki perbedaan antara satu desa dengan desa wisata lainnya," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG – Komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah untuk mendorong pertumbuhan desa wisata semakin terlihat. Bukan hanya membuat peraturan yang mendukung, Pemprov juga menganggarkan bantuan dana hingga puluhan miliar. Desa Wisata Kampung Susu Sumogawe adalah salah satu yang mendapatkan bantuan tersebut 

Desa wisata di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang ini menerima bantuan Rp1 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk pengembangan sarana dan prasarana di desa wisata yang diresmikan tahun 2017 tersebut. 

Mulanya kampung Susu Sumogawe hanya mengandalkan produk olahan makanan yang berbahan baku susu sapi. Seperti sabun susu, permen susu, yogurt dan beberapa produk lainnya yang diproduksi secara rumahan oleh warga. 

Biasanya, jika ada kunjungan wisatawan, produk tersebut baru dipamerkan di balai desa setempat atau memanfaatkan rumah warga yang memiliki usaha susu olahan. Namun, setelah mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi, Desa Wisata Kampung Susu kini telah memiliki rest area dan dua mobil shuttle.   

Kepala Desa Sumogawe, Marsudi Mulyo Utomo mengatakan bahwa di tahun 2020 pihaknya mendapat bantuan Rp1 miliar dari Pemerintah Provinsi untuk pengembangan wisata. 

“Awalnya kendala yang dialami itu permasalahan finansial. Alhamdulillah tahun 2020 saya mendapat bantuan dari Pak Gubernur Rp1 miliar, saya belikan dua mobil shuttle, bangun rest area dan juga ada gazebo, patung sapi dan parkir,” ujarnya, Kamis (17/3/2022) 

Bagi Kades Sumogawe, bantuan sejumlah dana tersebut, adalah bukti betapa besarnya kepedulian Pemerintah Provinsi terhadap perkembangan desa wisata. 

“Iya itu salah satunya untuk memompa semangat Pokdarwis (kelompok sadar wisata),” lanjutnya. 

Sementara, Bagian Pemasaran Desa Wisata Kampung Susu, Sri Wuryani menuturkan bahwa pihaknya dulu sempat mengalami banyak kendala. Mulai dari sarana dan prasarana hingga penataan UMKM. 

"Alhamdulillah (sekarang) mendapat bantuan dari Gubernur ini luar biasa. Kami sangat senang sekali. Kami bisa jalankan Desa Wisata Kampung susu ini dengan baik, dan UMKM dapat tertata rapi karena di sini ada tempat pameran, kita bisa seluruh UMKM sekitar 50-60 bisa tercover. Kalau ada kunjungan mereka bisa menitipkan produk di pamerkan di tempat yang disediakan desa melalui bantuan tersebut,” jelasnya. 

Saat ini, Desa Wisata Kampung Susu menawarkan paket wisata. Mulai dari edukasi produk dan susu perah hingga rest area untuk menikmati kuliner khasnya. 

“Paket wisata mulai harga Rp 40 ribu sampai 200 ribu per orang. Saat ini per Minggu ada dua sampai tiga kelompok yang berkunjung, kebanyakan siswa dan ibu-ibu PKK,” tandasnya. 

Kasi Pengembangan Daya Tarik Wisata Disporapar Provinsi Jateng, Riyadi Kurniawan mengatakan bahwa bantuan Desa Wisata dilakukan sejak tahun 2020. Saat itu pihaknya sudah menganggarkan Rp18,5 miliar untuk 100 desa, dan pada 2021 jumlah yang dianggarkan Rp32 miliar untuk 260 desa. Sedangkan untuk tahun 2022,  anggaran bantuan desa wisata dialokasikan Rp18,5 miliar. 

“Di tahun 2022 ini kita sudah menganggarkan Rp 18,5 miliar untuk 131 desa wisata,” katanya. 

Melalui dana pengembangan desa wisata itu, kata dia, potensi desa diharapkan bisa digali dan menjadi sejumlah sajian pariwisata atau produk pariwisata. 

“Sehingga nantinya kita punya berbagai macam pilihan kepada wisatawan, untuk ditawarkan ke desa wisata yang dikunjungi. Itu sebagai pengungkit ekonomi masyarakat tingkat desa,” jelas Riyadi.

Ditambahkan, jumlah desa wisata di Jateng juga terus meningkat. Dari yang semula pada beberapa tahun lalu hanya sekitar 500 desa, sekarang naik menjadi 717 desa. 

"Masing-masing desa wisata diharapkan mempunyai keunikan tersendiri, atau memiliki perbedaan antara satu desa dengan desa wisata lainnya," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu