Follow Us :              

Gubernur Ingatkan Para Kades dan Perangkatnya Agar Kompak Layani Masyarakat

  20 June 2023  |   10:00:00  |   dibaca : 370 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Ingatkan Para Kades dan Perangkatnya Agar Kompak Layani Masyarakat

20 June 2023 | 10:00:00 | dibaca : 370
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

WONOSOBO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan agar para perangkat dan kepala desa kompak dalam membangun wilayahnya. Tanpa kekompakan pengelolaan anggaran akan tidak optimal dan pelayanan pada masyarakat juga pasti terabaikan. 

"Kalau antara perangkat desa dengan kades semua kompak, dengan masyarakat juga bagus, pembangunan di level desa juga jadi cepat. Kalau tidak kompak antara kades dengan perangkat, biasanya jadi masalah. Kita jadi ngurusi perangkat sama kadesnya daripada ngurusi masyarakat," tegas Gubernur saat memberikan sambutan dalam Harlah ke-17 dan Pelantikan Pengurus Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Provinsi Jawa Tengah di Alun-alun Wonosobo, Selasa (20/6/2023). 

Kekompakan perangkat desa dan kepala desa menjadi sangat penting untuk pembangunan di level desa. Karena itu Gubernur merasa beruntung, karena para kepala desa dan aparatnya di Jawa Tengah cukup kompak, sehingga tugas utama mereka dalam mengurus dan melayani masyarakat bisa berjalan dengan baik. "Alhamdulillah" sekarang perangkat dengan kadesnya banyak yang kompak, maka punya PR tugas utama ngurusi rakyat. Ini yang kami mau," tambahnya 

Kekompakan para perangkat desa dan kepala desa juga sangat penting dalam pengelolaan keuangan, termasuk tentang bantuan yang jumlahnya cukup besar. "Dalam dua tahun ini, ada Rp1,6 triliun (tahun 2022) dan naik menjadi Rp1,7 triliun (tahun 2023). Maka kami minta betul-betul agar ini bisa dikelola dengan baik. Jangan ada pungli, jangan ada korupsi," ungkapnya.

Kekompakan itu juga dibutuhkan dalam menyelesaikan berbagai program percepatan yang sedang dilakukan pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah. Menurut Gubernur, ada dua program yang hari ini harus diselesaikan bersama-sama. Pertama, penurunan angka kemiskinan ekstrem. Kedua, penurunan angka stunting. 

"Dua ini kita kerjakan betul dan hari ini masih proses. Maka, teman-teman perangkat desa menjadi sangat penting, karena mereka orang yang sangat tahu data yang ada di masyarakat. Berapa penyandang disabilitasnya, berapa kandungan bermasalah untuk ibu yang hamil, berapa masyarakat yang belum punya jamban, dan seterusnya," terang Gubernur

Turut ditambahkan, kontribusi para kepala desa dan aparatnya sangat dibutuhkan untuk mengelola di desa. Memampuan mereka sangat menentukan efektivitas penggunaan dana desa.Gubernur mencontohkan, di beberapa desa, anggaran yang mereka terima dieksekusi dengan model-model padat karya, sehingga banyak orang bekerja.

"Maka, kalau keluarga miskin bisa ikut bekerja, pendapatannya meningkat. Itu salah satu indikator yang bisa dipakai untuk mengurangi kemiskinan. Terbayang kalau dana desa ada, bantuan dari kabupaten ada, dari provinsi ada, dari pusat ada, lalu dikelola (baik) semuanya, pasti masyarakat khusus yang miskin akan terentaskan," katanya.

Terakhir, Ganjar berharap kepada pengurus PPDI Provinsi Jawa Tengah supaya segera membuat program. Dua prioritas di atas agar diperhatikan. Kemudian digitalisasi desa juga segera dilakukan, agar layanan masyarakat bisa semakin lebih baik.

"Sehingga, kalau kemudian kawan-kawan perangkat desa punya kegiatan banyak, masyarakat tetap bisa terlayani dengan (lewat) aplikasi," pungkasnya.


Bagikan :

WONOSOBO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan agar para perangkat dan kepala desa kompak dalam membangun wilayahnya. Tanpa kekompakan pengelolaan anggaran akan tidak optimal dan pelayanan pada masyarakat juga pasti terabaikan. 

"Kalau antara perangkat desa dengan kades semua kompak, dengan masyarakat juga bagus, pembangunan di level desa juga jadi cepat. Kalau tidak kompak antara kades dengan perangkat, biasanya jadi masalah. Kita jadi ngurusi perangkat sama kadesnya daripada ngurusi masyarakat," tegas Gubernur saat memberikan sambutan dalam Harlah ke-17 dan Pelantikan Pengurus Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Provinsi Jawa Tengah di Alun-alun Wonosobo, Selasa (20/6/2023). 

Kekompakan perangkat desa dan kepala desa menjadi sangat penting untuk pembangunan di level desa. Karena itu Gubernur merasa beruntung, karena para kepala desa dan aparatnya di Jawa Tengah cukup kompak, sehingga tugas utama mereka dalam mengurus dan melayani masyarakat bisa berjalan dengan baik. "Alhamdulillah" sekarang perangkat dengan kadesnya banyak yang kompak, maka punya PR tugas utama ngurusi rakyat. Ini yang kami mau," tambahnya 

Kekompakan para perangkat desa dan kepala desa juga sangat penting dalam pengelolaan keuangan, termasuk tentang bantuan yang jumlahnya cukup besar. "Dalam dua tahun ini, ada Rp1,6 triliun (tahun 2022) dan naik menjadi Rp1,7 triliun (tahun 2023). Maka kami minta betul-betul agar ini bisa dikelola dengan baik. Jangan ada pungli, jangan ada korupsi," ungkapnya.

Kekompakan itu juga dibutuhkan dalam menyelesaikan berbagai program percepatan yang sedang dilakukan pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah. Menurut Gubernur, ada dua program yang hari ini harus diselesaikan bersama-sama. Pertama, penurunan angka kemiskinan ekstrem. Kedua, penurunan angka stunting. 

"Dua ini kita kerjakan betul dan hari ini masih proses. Maka, teman-teman perangkat desa menjadi sangat penting, karena mereka orang yang sangat tahu data yang ada di masyarakat. Berapa penyandang disabilitasnya, berapa kandungan bermasalah untuk ibu yang hamil, berapa masyarakat yang belum punya jamban, dan seterusnya," terang Gubernur

Turut ditambahkan, kontribusi para kepala desa dan aparatnya sangat dibutuhkan untuk mengelola di desa. Memampuan mereka sangat menentukan efektivitas penggunaan dana desa.Gubernur mencontohkan, di beberapa desa, anggaran yang mereka terima dieksekusi dengan model-model padat karya, sehingga banyak orang bekerja.

"Maka, kalau keluarga miskin bisa ikut bekerja, pendapatannya meningkat. Itu salah satu indikator yang bisa dipakai untuk mengurangi kemiskinan. Terbayang kalau dana desa ada, bantuan dari kabupaten ada, dari provinsi ada, dari pusat ada, lalu dikelola (baik) semuanya, pasti masyarakat khusus yang miskin akan terentaskan," katanya.

Terakhir, Ganjar berharap kepada pengurus PPDI Provinsi Jawa Tengah supaya segera membuat program. Dua prioritas di atas agar diperhatikan. Kemudian digitalisasi desa juga segera dilakukan, agar layanan masyarakat bisa semakin lebih baik.

"Sehingga, kalau kemudian kawan-kawan perangkat desa punya kegiatan banyak, masyarakat tetap bisa terlayani dengan (lewat) aplikasi," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu