Follow Us :              

Gubernur Siap Bantu Buka Kembali Keran Ekspor Pengrajin Lukis Kulit di Sukoharjo

  11 July 2023  |   14:00:00  |   dibaca : 416 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Siap Bantu Buka Kembali Keran Ekspor Pengrajin Lukis Kulit di Sukoharjo

11 July 2023 | 14:00:00 | dibaca : 416
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SUKOHARJO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, siap memfasilitasi para pengrajin lukis kulit kambing agar bisa membuka kembali pasar ekspor yang sempat mati, lantaran pandemi Covid-19. Pihaknya siap menjalin komunikasi ke negara-negara tujuan ekspor dan menyiapkan sumber daya.

"Memang karena pandemi, mereka tidak bisa menjual sehebat sebelumnya. Sempat ekspor ke Malaysia, Turki, Iran, tapi sekarang belum ada order lagi. Artinya ada potensi yang kita bisa bantu untuk meningkatkan kembali," kata Gubernur saat mengunjungi pengrajin lukis kulit kambing Kelompok Tatah Sungging di Desa Sonorejo, Kecamatan  Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (11/7/2023). 

Padahal sebelum pandemi, karya mereka ini pernah dipamerkan di berbagai ajang pameran kerajinan kulit. Bahkan saat pameran di Dubai, kerajinan lukis kulit kambing mereka ini menjadi produk yang paling laku. Tidak heran, sebelum pandemi Covid-19, hasil kerajinan Kelompok Tatah Sungging Sukoharjo pernah menembus pasar ekspor ke Malaysia, Turki, dan Iran.

Potensi masyarakat ini, menurut Gubernur, perlu didorong untuk dikembangkan. "Banyak sekali warga kita memiliki keahlian. Jadi ini bagian dari ekonomi kreatif memanfaatkan limbah, dan limbahnya ini lebih banyak dari kulit kambing ya. Kulit kambing terus kemudian mereka punya keahlian bisa dibikin wayang, lukisan, kaligrafi," ungkapnya.

Gubernur mencoba mendorong agar pasar ekspor di beberapa negara itu kembali dibuka. Ia juga siap memfasilitasi, dengan menjalin komunikasi ke negara-negara tersebut dan menyiapkan sumber daya.

"Nanti coba kami dampingi dan coba komunikasi dengan Malaysia, Turki, dan Iran untuk kami buka kembali. Kami bisa ngomong dengan duta besarnya. Nanti kami menyiapkan ada berapa pengrajin, kesulitannya apa, terus kami latih," papar Ganjar.

Dorongan untuk kembali merambah pasar luar negeri itu tentu bukan tanpa alasan. Gubernur optimis, dari sisi kualitas dan produktivitas, para pengrajin sudah dapat menghasilkan produk sesuai klasifikasi.

"Tadi membuat wayang saja ada dua. Ini yang kualitas bagus, ini yang grade di bawahnya. Jadi sebenarnya mereka sudah bisa membuat klasifikasi itu. Mereka juga sudah belajar untuk menjual di market place," jelasnya.

Bekal itu menurut Ganjar menjadi sebuah kemajuan yang dapat meyakinkan pasar. Pertama dari sisi kualitas, kedua dari sisi produktivitas.

"Ketika nanti kita buka kembali pasar itu, teman-teman ini menyiapkan dengan baik. Mulai dari supply chance-nya, bahan bakunya, siapa yang mengerjakan, siapa yang finishing, siapa yang musti berdagang sampai pada nagihnya," kata Gubernur.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyerahkan bantuan modal usaha kepada  anggota Kelompok Tatah Sungging. Penerima bantuan tersebut adalah Nuryadi, seorang disabilitas pengrajin lukis kukut kambing.

Ketua Kelompok Tatah Sungging, Mulyono, mengatakan kelompok pengrajin lukis kulit kambing ini sudah berdiri sejak 2001 dan saat ini beranggotakan 30 orang. Dia berharap kunjungan Gubernur kali ini bisa membuka jalam bagi anggotanya agar bisa kembali meningkatkan penjualan. 

"Kemarin bulan Juni ada yang mau order, tapi permasalahan kita pada figura yang minta pakai tatah. Jadi kita agak kesulitan karena yang menatah sudah terbatas sekarang, jadi kita permasalahan di situ. Harapannya nanti bisa difasilitasi oleh pemerintah untuk pelatihan atau untuk pemasaran yang perlu ditambah lagi," ujarnya.


Bagikan :

SUKOHARJO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, siap memfasilitasi para pengrajin lukis kulit kambing agar bisa membuka kembali pasar ekspor yang sempat mati, lantaran pandemi Covid-19. Pihaknya siap menjalin komunikasi ke negara-negara tujuan ekspor dan menyiapkan sumber daya.

"Memang karena pandemi, mereka tidak bisa menjual sehebat sebelumnya. Sempat ekspor ke Malaysia, Turki, Iran, tapi sekarang belum ada order lagi. Artinya ada potensi yang kita bisa bantu untuk meningkatkan kembali," kata Gubernur saat mengunjungi pengrajin lukis kulit kambing Kelompok Tatah Sungging di Desa Sonorejo, Kecamatan  Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (11/7/2023). 

Padahal sebelum pandemi, karya mereka ini pernah dipamerkan di berbagai ajang pameran kerajinan kulit. Bahkan saat pameran di Dubai, kerajinan lukis kulit kambing mereka ini menjadi produk yang paling laku. Tidak heran, sebelum pandemi Covid-19, hasil kerajinan Kelompok Tatah Sungging Sukoharjo pernah menembus pasar ekspor ke Malaysia, Turki, dan Iran.

Potensi masyarakat ini, menurut Gubernur, perlu didorong untuk dikembangkan. "Banyak sekali warga kita memiliki keahlian. Jadi ini bagian dari ekonomi kreatif memanfaatkan limbah, dan limbahnya ini lebih banyak dari kulit kambing ya. Kulit kambing terus kemudian mereka punya keahlian bisa dibikin wayang, lukisan, kaligrafi," ungkapnya.

Gubernur mencoba mendorong agar pasar ekspor di beberapa negara itu kembali dibuka. Ia juga siap memfasilitasi, dengan menjalin komunikasi ke negara-negara tersebut dan menyiapkan sumber daya.

"Nanti coba kami dampingi dan coba komunikasi dengan Malaysia, Turki, dan Iran untuk kami buka kembali. Kami bisa ngomong dengan duta besarnya. Nanti kami menyiapkan ada berapa pengrajin, kesulitannya apa, terus kami latih," papar Ganjar.

Dorongan untuk kembali merambah pasar luar negeri itu tentu bukan tanpa alasan. Gubernur optimis, dari sisi kualitas dan produktivitas, para pengrajin sudah dapat menghasilkan produk sesuai klasifikasi.

"Tadi membuat wayang saja ada dua. Ini yang kualitas bagus, ini yang grade di bawahnya. Jadi sebenarnya mereka sudah bisa membuat klasifikasi itu. Mereka juga sudah belajar untuk menjual di market place," jelasnya.

Bekal itu menurut Ganjar menjadi sebuah kemajuan yang dapat meyakinkan pasar. Pertama dari sisi kualitas, kedua dari sisi produktivitas.

"Ketika nanti kita buka kembali pasar itu, teman-teman ini menyiapkan dengan baik. Mulai dari supply chance-nya, bahan bakunya, siapa yang mengerjakan, siapa yang finishing, siapa yang musti berdagang sampai pada nagihnya," kata Gubernur.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyerahkan bantuan modal usaha kepada  anggota Kelompok Tatah Sungging. Penerima bantuan tersebut adalah Nuryadi, seorang disabilitas pengrajin lukis kukut kambing.

Ketua Kelompok Tatah Sungging, Mulyono, mengatakan kelompok pengrajin lukis kulit kambing ini sudah berdiri sejak 2001 dan saat ini beranggotakan 30 orang. Dia berharap kunjungan Gubernur kali ini bisa membuka jalam bagi anggotanya agar bisa kembali meningkatkan penjualan. 

"Kemarin bulan Juni ada yang mau order, tapi permasalahan kita pada figura yang minta pakai tatah. Jadi kita agak kesulitan karena yang menatah sudah terbatas sekarang, jadi kita permasalahan di situ. Harapannya nanti bisa difasilitasi oleh pemerintah untuk pelatihan atau untuk pemasaran yang perlu ditambah lagi," ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu