Follow Us :              

Gubernur : Anak-Anak Harus Bisa Memberikan Laporan Tanpa Merasa Takut atau Diancam

  23 July 2023  |   15:00:00  |   dibaca : 349 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur : Anak-Anak Harus Bisa Memberikan Laporan Tanpa Merasa Takut atau Diancam

23 July 2023 | 15:00:00 | dibaca : 349
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mendampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada acara puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-39 tahun 2023 di Lapangan Pancasila Simpanglima, Kota Semarang. Sedikitnya 750 anak-anak dari berbagai penjuru Indonesia berpartisipasi dalam acara tersebut.

Gubernur mengatakan, sejak awal dirinya menjabat, anak-anak telah dilibatkan dalam pembangunan daerah. Mereka adalah satu dari tiga kelompok yang diberikan afirmasi pertama untuk bisa menyampaikan aspirasinya dalam Musrenbang.

“Semata-mata ini kita dorong agar pengambil keputusan dalam merumuskan kebijakan tidak terlalu maskulin, urusannya hanya fisik tanpa memperhatikan apa yang menjadi akses terhadap tiga kelompok yang menurut saya perlu tindakan afirmasi ini,” ujar Gubernur saat ditemui di lokasi acara, Minggu (23/7/2023) sore. 

Gubernur juga memberi ruang yang cukup, untuk mendorong anak-anak agar bisa mengembangkan diri. Untuk menjadi pelopor dan pelapor yang baik melalui inovasi aplikasi, salah satunya Jogo Konco.  "Agar anak-anak bisa memberikan laporan yang baik dan tanpa harus merasa takut apalagi diancam,” katanya yang hadir bersama sang istri, Siti Atikoh Ganjar Praowo.

Jogo Konco sendiri awalnya merupakan gerakan turunan dari Jogo Tonggo, yaitu erakan berbasis gotongroyong yang digagasnya saat Pandemi Covid-19. Dalam gerakan tersebut, anak-anak didorong untuk saling menjaga teman agar tidak saling mem-bully dan menjaga temannya untuk saling menyayangi.

“Saya kira secara etik, nilai-nilai kebaikan ini mesti kita berikan kepada anak-anak. Sehingga nanti dia punya self-control, ujarnya.

Gubernur berharap pada peringatan HAN ini anak-anak mendapatkan dunia yang mereka butuhkan. Mereka bisa bergembira di mana saja mereka berada. “Sehingga mereka menjadi generasi yang bahagia dan siap menjemput masa depan,” tandasnya.

Hadir dalam acara itu, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada dan kepala daerah se-Indonesia penerima penghargaan KLA 2023.

Untuk diketahui, puncak HAN 2023 digelar di Kota Semarang. Rangkaian acaranya sudah dimulai sejak Kamis (20/7) lalu, dengan kegiatan Forum Anak Nasional. Selain 750 anak dari seluruh Indonesia, diperkirakan sebanyak 2.500 undangan hadir secara langsung dan 10.000 orang mengikuti secara daring.

Pada Peringatan HAN ke-39 perwakilan anak-anak Indonesia yang hadir, membacakan sejumlah permohonan anak-anak yang telah dirumuskan oleh Forum Anak Indonesia lewat Suara Anak Indonesia. Di antaranya agar pemerintah mengoptimalkan pembangunan fasilitas ramah anak.

Selain itu, mereka juga meminta agar pemerintah mengoptimalkan keterlibatan dan realisasi peran dan partisipasi anak dalam pengambilan keputusan. Serta optimalisasi edukasi anak dan orangtua dalam pola asuh untuk mencegah perkawinan anak.

Terkait tuntutan tersebut, Wapres Ma’ruf Amin memberi tanggapan positif. Suara Anak Indonesia merupakan wujud dari hak anak untuk didengar, diperhatikan aspirasinya dan diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

“Saya perintahkan agar suara yang telah disampaikan oleh anak-anak Indonesia untuk segera dilaksanakan,” tegasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mendampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada acara puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-39 tahun 2023 di Lapangan Pancasila Simpanglima, Kota Semarang. Sedikitnya 750 anak-anak dari berbagai penjuru Indonesia berpartisipasi dalam acara tersebut.

Gubernur mengatakan, sejak awal dirinya menjabat, anak-anak telah dilibatkan dalam pembangunan daerah. Mereka adalah satu dari tiga kelompok yang diberikan afirmasi pertama untuk bisa menyampaikan aspirasinya dalam Musrenbang.

“Semata-mata ini kita dorong agar pengambil keputusan dalam merumuskan kebijakan tidak terlalu maskulin, urusannya hanya fisik tanpa memperhatikan apa yang menjadi akses terhadap tiga kelompok yang menurut saya perlu tindakan afirmasi ini,” ujar Gubernur saat ditemui di lokasi acara, Minggu (23/7/2023) sore. 

Gubernur juga memberi ruang yang cukup, untuk mendorong anak-anak agar bisa mengembangkan diri. Untuk menjadi pelopor dan pelapor yang baik melalui inovasi aplikasi, salah satunya Jogo Konco.  "Agar anak-anak bisa memberikan laporan yang baik dan tanpa harus merasa takut apalagi diancam,” katanya yang hadir bersama sang istri, Siti Atikoh Ganjar Praowo.

Jogo Konco sendiri awalnya merupakan gerakan turunan dari Jogo Tonggo, yaitu erakan berbasis gotongroyong yang digagasnya saat Pandemi Covid-19. Dalam gerakan tersebut, anak-anak didorong untuk saling menjaga teman agar tidak saling mem-bully dan menjaga temannya untuk saling menyayangi.

“Saya kira secara etik, nilai-nilai kebaikan ini mesti kita berikan kepada anak-anak. Sehingga nanti dia punya self-control, ujarnya.

Gubernur berharap pada peringatan HAN ini anak-anak mendapatkan dunia yang mereka butuhkan. Mereka bisa bergembira di mana saja mereka berada. “Sehingga mereka menjadi generasi yang bahagia dan siap menjemput masa depan,” tandasnya.

Hadir dalam acara itu, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada dan kepala daerah se-Indonesia penerima penghargaan KLA 2023.

Untuk diketahui, puncak HAN 2023 digelar di Kota Semarang. Rangkaian acaranya sudah dimulai sejak Kamis (20/7) lalu, dengan kegiatan Forum Anak Nasional. Selain 750 anak dari seluruh Indonesia, diperkirakan sebanyak 2.500 undangan hadir secara langsung dan 10.000 orang mengikuti secara daring.

Pada Peringatan HAN ke-39 perwakilan anak-anak Indonesia yang hadir, membacakan sejumlah permohonan anak-anak yang telah dirumuskan oleh Forum Anak Indonesia lewat Suara Anak Indonesia. Di antaranya agar pemerintah mengoptimalkan pembangunan fasilitas ramah anak.

Selain itu, mereka juga meminta agar pemerintah mengoptimalkan keterlibatan dan realisasi peran dan partisipasi anak dalam pengambilan keputusan. Serta optimalisasi edukasi anak dan orangtua dalam pola asuh untuk mencegah perkawinan anak.

Terkait tuntutan tersebut, Wapres Ma’ruf Amin memberi tanggapan positif. Suara Anak Indonesia merupakan wujud dari hak anak untuk didengar, diperhatikan aspirasinya dan diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

“Saya perintahkan agar suara yang telah disampaikan oleh anak-anak Indonesia untuk segera dilaksanakan,” tegasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu