Follow Us :              

Siapkan SDM Siap Kerja, Jawa Tengah Punya SMK Jurusan Energi Baru Terbarukan

  25 July 2023  |   11:00:00  |   dibaca : 624 
Kategori :
Bagikan :


Siapkan SDM Siap Kerja, Jawa Tengah Punya SMK Jurusan Energi Baru Terbarukan

25 July 2023 | 11:00:00 | dibaca : 624
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

BANJARNEGARA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi pendirian SMKN 1 Pagentan, yang di antaranya telah membuka jurusan energi baru terbarukan. Gubernur berharap sekolah ini mampu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul, dan menjadi solusi akses pendidikan di daerah setempat.

"Saya senang sekali ini jurusannya adalah energi baru terbarukan. Mudah-mudahan ini akan bisa menjemput masa depan, ketika kita ingin mendorong teknologi baterai," ujar Gubernur saat meresmikan SMKN 1 Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (25/7/2023). 

Ke depan, lulusan SMKN 1 Pagentan diharapkan mampu menjadi tenaga kerja di perusahaan penyuplai baterai mobil listrik atau Battery Electric Vehicle (BEV). "Sistem angkutan kita, (menuju) mobil dengan electric vehicle, (jadi) suplai tenaga kerjanya disiapkan dari sekarang. Maka, anak-anak ini kami siapkan agar nanti bisa mengisi industri itu," lanjutnya.

Gubernur menambahkan, bertambahnya gedung sekolah tersebut mampu menjawab persoalan penerimaan peserta didik baru. Baik jumlah kuota, maupun sistem zonasi. 
"Kita sambut (trend energi hijau) dengan SDM yang unggul, terampil dengan sekolah vokasi seperti ini," ujarnya. 

Selain meninjau SMKN 2 Pangetan, di Kecamatan Pangetan, Gubernur juga meninjau langsung realisasi bantuan bedah rumah di Desa Gumingsir. Saat itu Gubernur menemukan salah satu dari mereka, yang memiliki seorang anak perempuan berusia 15 tahun yang putus sekolah. 

Anak itu hidup bersama kakak kandungnya yang menjadi penerima bantuan bedah rumah. Kedua orangtua mereka bekerja di perantauan. "Sebenarnya di kampung ini tinggal dua, yang lain sudah bagus-bagus. Ini problem besarnya, bapak ibunya merantau bekerja, jadi hidupnya sendiri. Jadi tidak sekolah, putus sekolah hanya kelas 3 SD," ujar Gubernur..

Menurutnya, kondisi tersebut menjadi problem dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di daerahnya. Agar cepat teratasi, Gubernur bekerja sama Pemkab Banjarnegara dan dinas terkait memberikan solusi sekolah gratis.

"Kami kejar (data) siapa yang kategori miskin ekstrem dan jika rumahnya tidak layak huni, rumahnya kami bantu (rehabilitasi), jambannya kami kasih, air bersih sudah masuk, listrik juga dapat bantuan dari provinsi, komplit. (Sehingga) rumahnya jadi layak (huni)" pungkas Gubernur.


Bagikan :

BANJARNEGARA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi pendirian SMKN 1 Pagentan, yang di antaranya telah membuka jurusan energi baru terbarukan. Gubernur berharap sekolah ini mampu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul, dan menjadi solusi akses pendidikan di daerah setempat.

"Saya senang sekali ini jurusannya adalah energi baru terbarukan. Mudah-mudahan ini akan bisa menjemput masa depan, ketika kita ingin mendorong teknologi baterai," ujar Gubernur saat meresmikan SMKN 1 Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (25/7/2023). 

Ke depan, lulusan SMKN 1 Pagentan diharapkan mampu menjadi tenaga kerja di perusahaan penyuplai baterai mobil listrik atau Battery Electric Vehicle (BEV). "Sistem angkutan kita, (menuju) mobil dengan electric vehicle, (jadi) suplai tenaga kerjanya disiapkan dari sekarang. Maka, anak-anak ini kami siapkan agar nanti bisa mengisi industri itu," lanjutnya.

Gubernur menambahkan, bertambahnya gedung sekolah tersebut mampu menjawab persoalan penerimaan peserta didik baru. Baik jumlah kuota, maupun sistem zonasi. 
"Kita sambut (trend energi hijau) dengan SDM yang unggul, terampil dengan sekolah vokasi seperti ini," ujarnya. 

Selain meninjau SMKN 2 Pangetan, di Kecamatan Pangetan, Gubernur juga meninjau langsung realisasi bantuan bedah rumah di Desa Gumingsir. Saat itu Gubernur menemukan salah satu dari mereka, yang memiliki seorang anak perempuan berusia 15 tahun yang putus sekolah. 

Anak itu hidup bersama kakak kandungnya yang menjadi penerima bantuan bedah rumah. Kedua orangtua mereka bekerja di perantauan. "Sebenarnya di kampung ini tinggal dua, yang lain sudah bagus-bagus. Ini problem besarnya, bapak ibunya merantau bekerja, jadi hidupnya sendiri. Jadi tidak sekolah, putus sekolah hanya kelas 3 SD," ujar Gubernur..

Menurutnya, kondisi tersebut menjadi problem dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di daerahnya. Agar cepat teratasi, Gubernur bekerja sama Pemkab Banjarnegara dan dinas terkait memberikan solusi sekolah gratis.

"Kami kejar (data) siapa yang kategori miskin ekstrem dan jika rumahnya tidak layak huni, rumahnya kami bantu (rehabilitasi), jambannya kami kasih, air bersih sudah masuk, listrik juga dapat bantuan dari provinsi, komplit. (Sehingga) rumahnya jadi layak (huni)" pungkas Gubernur.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu