Follow Us :              

Gubernur Imbau Para Nyai Dorong Pemberdayaan Perempuan

  27 July 2023  |   08:00:00  |   dibaca : 326 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Imbau Para Nyai Dorong Pemberdayaan Perempuan

27 July 2023 | 08:00:00 | dibaca : 326
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Perjuangan KH Maimoen Zubair dan istri Ki Hajar Dewantara Nyi Sutartinah sangat besar bagi bangsa Indonesia. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menceritakan kisah inspiratif mereka dalam pelantikan Jam'iyyah perempuan pengasuh pondok pesantren dan mubalighoh (JP3M) Jawa Tengah periode 2023-2028, Kamis (27/7/2023). 

KH Maimoen Zubair adalah ulama sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Kabupaten Rembang. Tokoh yang akrab disapa Mbah Moen ini dikenal mengajarkan nilai pancasila dan kebhinekaan kepada santri dan masyarakat. Ayah dari Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen ini meninggal dan disemayamkan di Mekah 6 Agustus 2019 lalu.

"Saya kalau sowan (datang) ke Mbah Moen di Sarang, beliau sering bercerita tentang apa yang pernah dilakukannya dulu (saat perjuangan)," kisah Ganjar Pranowo.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Mbah Moen kepada bangsa dan negara dapat menjadi contoh semangat nasionalisme. Begitu pula dengan sosok, Nyi Sutartinah, istri dari Ki Hajar Dewantara. 

"Nyi Sutartinah sosok perempuan hebat. Ia tidak hanya menjadi seorang istri tapi juga ingin menjadi teman berjuang Ki Hajar dalam pendidikan," ungkap Gubernur.

Gubernur menuturkan bahwa sejarah dua sosok tersebut mampu menjadi inspirasi untuk terus bersemangat membangun bangsa dan negara, saat ini. 

"Agar mereka terinspirasi, bahwa pernah ada dalam catatan sejarah para Nyai ini berkontribusi pada bangsa dan negara, tentu jauh tidak mudah dibanding sekarang. Ya, agar lebih semangat," jelasnya.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Gedung Gradhika Bhakti Praja Pemprov Jawa Tengah itu, Gubernur berharap para Nyai pondok pesantren dan mubalighoh dapat saling menguatkan dan mengedukasi, untuk saling berdaya melalui pondok pesantren dan pengajian.

"Dan saya titipkan agar lebih sadar terhadap masalah-masalah perempuan. Seperti KDRT, pernikahan dini, yang biasanya korbannya juga perempuan, pada empowering agar secara ekonomi mereka berdaya, termasuk tentu ilmu agama yang paling basic," imbuhnya.

Di lain sisi, Gubernur juga menyampaikan apresiasi pada keberadaan JP3M yang telah membuka cabang di beberapa negara.

"Saya menyampaikan selamat dan ternyata organisasi ini belum lama, sekitar 5 tahunan mungkin. Tapi cabangnya sudah ada di seluruh dunia. Ada tadi disampaikan di Jerman, Mesir, dan hari ini yang di Jawa Tengah dilantik," tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Perjuangan KH Maimoen Zubair dan istri Ki Hajar Dewantara Nyi Sutartinah sangat besar bagi bangsa Indonesia. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menceritakan kisah inspiratif mereka dalam pelantikan Jam'iyyah perempuan pengasuh pondok pesantren dan mubalighoh (JP3M) Jawa Tengah periode 2023-2028, Kamis (27/7/2023). 

KH Maimoen Zubair adalah ulama sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Kabupaten Rembang. Tokoh yang akrab disapa Mbah Moen ini dikenal mengajarkan nilai pancasila dan kebhinekaan kepada santri dan masyarakat. Ayah dari Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen ini meninggal dan disemayamkan di Mekah 6 Agustus 2019 lalu.

"Saya kalau sowan (datang) ke Mbah Moen di Sarang, beliau sering bercerita tentang apa yang pernah dilakukannya dulu (saat perjuangan)," kisah Ganjar Pranowo.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Mbah Moen kepada bangsa dan negara dapat menjadi contoh semangat nasionalisme. Begitu pula dengan sosok, Nyi Sutartinah, istri dari Ki Hajar Dewantara. 

"Nyi Sutartinah sosok perempuan hebat. Ia tidak hanya menjadi seorang istri tapi juga ingin menjadi teman berjuang Ki Hajar dalam pendidikan," ungkap Gubernur.

Gubernur menuturkan bahwa sejarah dua sosok tersebut mampu menjadi inspirasi untuk terus bersemangat membangun bangsa dan negara, saat ini. 

"Agar mereka terinspirasi, bahwa pernah ada dalam catatan sejarah para Nyai ini berkontribusi pada bangsa dan negara, tentu jauh tidak mudah dibanding sekarang. Ya, agar lebih semangat," jelasnya.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Gedung Gradhika Bhakti Praja Pemprov Jawa Tengah itu, Gubernur berharap para Nyai pondok pesantren dan mubalighoh dapat saling menguatkan dan mengedukasi, untuk saling berdaya melalui pondok pesantren dan pengajian.

"Dan saya titipkan agar lebih sadar terhadap masalah-masalah perempuan. Seperti KDRT, pernikahan dini, yang biasanya korbannya juga perempuan, pada empowering agar secara ekonomi mereka berdaya, termasuk tentu ilmu agama yang paling basic," imbuhnya.

Di lain sisi, Gubernur juga menyampaikan apresiasi pada keberadaan JP3M yang telah membuka cabang di beberapa negara.

"Saya menyampaikan selamat dan ternyata organisasi ini belum lama, sekitar 5 tahunan mungkin. Tapi cabangnya sudah ada di seluruh dunia. Ada tadi disampaikan di Jerman, Mesir, dan hari ini yang di Jawa Tengah dilantik," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu