Follow Us :              

Cegah Polusi Budaya, Tingkatkan Kepercayaan Dunia, Optimalkan Indonesia Emas 2045

  16 August 2023  |   09:00:00  |   dibaca : 432 
Kategori :
Bagikan :


Cegah Polusi Budaya, Tingkatkan Kepercayaan Dunia, Optimalkan Indonesia Emas 2045

16 August 2023 | 09:00:00 | dibaca : 432
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin maimoen beserta Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno mendengarkan Pidato Kenegaraan yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sidang tahunan MPR. 

Gubernur sepakat, terhadap beberapa pesan penting yang disampaikan Presiden Jokowi. Hal tersebut mengenai adanya polusi budaya dan situasi yang harus dicegah demi menjaga posisi Indonesia di mata dunia.

"Pesannya saya kira sangat clear ya. Jangan sampai terjadi polusi budaya yang kemudian tidak sesuai dengan apa yang menjadi nilai-nilai kita. Misalnya kasar dan tidak hormat," ucap Gubernur di Kantor DPRD Provinsi Jawa Tengah, Rabu (16/8/2023).

Demi menuju Indonesia Emas 2045, lanjut Gubernur, Indonesia memiliki tugas besar yang harus diselesaikan yaitu mendapatkan kepercayaan dunia, sehingga Indonesia memiliki posisi yang kuat dan diperhitungkan.

"Ada PR (pekerjaan rumah) besar yang mesti kita selesaikan terhadap kondisi dunia, wabil khusus posisi Indonesia terhadap dunia," katanya.

Pada tahun 2030, bonus demografi Indonesia akan mencapai puncaknya. Oleh sebab itu, kondisi tersebut harus dioptimalkan serta menjadi keuntungan bagi Indonesia, dengan didukung kepercayaan dunia yang sudah didapat saat ini.

"Ada bonus demografi yang mesti kita ambil keuntungannya dan kita mesti progresif untuk itu. Saya kira apa yang disampaikan presiden clear betul," ungkapnya.

Gubernur mengajak semua elemen masyarakat untuk meredam segala hal yang dapat menimbulkan perpecahan, bahkan merusak kepercayaan dunia.

"Di daerah mestinya tinggal mendukung saja apa yang ada. Yuk kita redam (hal-hal yang menimbulkan perpecahan) agar kemudian tidak terjadi situasi yang membikin sensitif banyak orang," katanya.

Dalam Pidato Kenegaraanya, Presiden Jokowi juga menyampaikan perihal polusi budaya yang dinilai melukai keluhuran bangsa. Hal ini berakibat pada terkikisnya nilai-nilai budaya yang selama ini dipegang teguh bangsa Indonesia.

"Polusi di wilayah budaya ini, sekali lagi polusi di wilayah budaya ini sangat melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia. Memang tidak semua seperti itu. Saya melihat mayoritas masyarakat juga sangat kecewa dengan polusi budaya tersebut. Cacian dan makian yang ada justru membangunkan nurani kita semua, nurani bangsa untuk bersatu menjaga moralitas ruang publik," ucap Presiden.

Kepercayaan dunia terhadap Indonesia saat ini, merupakan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap. Berbagai peristiwa, konsistensi, pencapaian, dan kesuksesan Indonesia dalam memajukan negara telah membangun dan meningkatkan kepercayaan dunia, bahkan menempatkan Indonesia dalam posisi yang kuat. Tak lupa, Indonesia dengan Pancasilanya, berhasil memadukan keberagamannya, serta prinsip demokrasinya mampu menjembatani keanekargaman yang ada.

"Dengan international trust yang tinggi, kredibilitas kita akan lebih diakui, kedaulatan kita akan lebih dihormati. Suara Indonesia akan lebih didengar, sehingga memudahkan kita dalam setiap bernegosiasi. Peluang tersebut harus mampu kita manfaatkan. Rugi besar kita jika melewatkan kesempatan ini, karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu kita akan kembali memilikinya," kata Presiden.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin maimoen beserta Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno mendengarkan Pidato Kenegaraan yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sidang tahunan MPR. 

Gubernur sepakat, terhadap beberapa pesan penting yang disampaikan Presiden Jokowi. Hal tersebut mengenai adanya polusi budaya dan situasi yang harus dicegah demi menjaga posisi Indonesia di mata dunia.

"Pesannya saya kira sangat clear ya. Jangan sampai terjadi polusi budaya yang kemudian tidak sesuai dengan apa yang menjadi nilai-nilai kita. Misalnya kasar dan tidak hormat," ucap Gubernur di Kantor DPRD Provinsi Jawa Tengah, Rabu (16/8/2023).

Demi menuju Indonesia Emas 2045, lanjut Gubernur, Indonesia memiliki tugas besar yang harus diselesaikan yaitu mendapatkan kepercayaan dunia, sehingga Indonesia memiliki posisi yang kuat dan diperhitungkan.

"Ada PR (pekerjaan rumah) besar yang mesti kita selesaikan terhadap kondisi dunia, wabil khusus posisi Indonesia terhadap dunia," katanya.

Pada tahun 2030, bonus demografi Indonesia akan mencapai puncaknya. Oleh sebab itu, kondisi tersebut harus dioptimalkan serta menjadi keuntungan bagi Indonesia, dengan didukung kepercayaan dunia yang sudah didapat saat ini.

"Ada bonus demografi yang mesti kita ambil keuntungannya dan kita mesti progresif untuk itu. Saya kira apa yang disampaikan presiden clear betul," ungkapnya.

Gubernur mengajak semua elemen masyarakat untuk meredam segala hal yang dapat menimbulkan perpecahan, bahkan merusak kepercayaan dunia.

"Di daerah mestinya tinggal mendukung saja apa yang ada. Yuk kita redam (hal-hal yang menimbulkan perpecahan) agar kemudian tidak terjadi situasi yang membikin sensitif banyak orang," katanya.

Dalam Pidato Kenegaraanya, Presiden Jokowi juga menyampaikan perihal polusi budaya yang dinilai melukai keluhuran bangsa. Hal ini berakibat pada terkikisnya nilai-nilai budaya yang selama ini dipegang teguh bangsa Indonesia.

"Polusi di wilayah budaya ini, sekali lagi polusi di wilayah budaya ini sangat melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia. Memang tidak semua seperti itu. Saya melihat mayoritas masyarakat juga sangat kecewa dengan polusi budaya tersebut. Cacian dan makian yang ada justru membangunkan nurani kita semua, nurani bangsa untuk bersatu menjaga moralitas ruang publik," ucap Presiden.

Kepercayaan dunia terhadap Indonesia saat ini, merupakan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap. Berbagai peristiwa, konsistensi, pencapaian, dan kesuksesan Indonesia dalam memajukan negara telah membangun dan meningkatkan kepercayaan dunia, bahkan menempatkan Indonesia dalam posisi yang kuat. Tak lupa, Indonesia dengan Pancasilanya, berhasil memadukan keberagamannya, serta prinsip demokrasinya mampu menjembatani keanekargaman yang ada.

"Dengan international trust yang tinggi, kredibilitas kita akan lebih diakui, kedaulatan kita akan lebih dihormati. Suara Indonesia akan lebih didengar, sehingga memudahkan kita dalam setiap bernegosiasi. Peluang tersebut harus mampu kita manfaatkan. Rugi besar kita jika melewatkan kesempatan ini, karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu kita akan kembali memilikinya," kata Presiden.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu