Follow Us :              

Sekda Minta Irigasi Kritis Diperbaiki

  15 August 2023  |   09:00:00  |   dibaca : 254 
Kategori :
Bagikan :


Sekda Minta Irigasi Kritis Diperbaiki

15 August 2023 | 09:00:00 | dibaca : 254
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno mengukuhkan Komisi Irigasi Provinsi Jateng periode 2023-2026, di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Provinsi Jateng, Selasa (15/8/2023). Dengan pengukuhan tersebut, diharapkan manajemen irigasi menjadi lebih efektif, efisien, lestari, dan ketahanan pangan dapat terus terjaga. 

"Irigasi ini menjadi peran yang sangat penting terkait ketahanan pangan di Jawa Tengah. Karena produksi-produksi pertanian kita, banyak di- _support_ (didukung) dari irigasi. Mungkin kalau dari presentase produk kita, yang beririgasi teknis dengan yang tidak beririgasi teknis, lebih banyak diirigasi teknis," ujar Sekda, usai pengukuhan Komisi Irigasi Provinsi Jateng. 

Sekda menjelaskan, adanya Komisi Irigasi sebagai lembaga koordinasi dan komunikasi, antara wakil pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, serta pengguna air dan jaringan irigasi. Diharapkan koordinasi, kolaborasi, dan kerja sama antaranggota komisi dapat berjalan lebih efektif. Dengan infrastruktur irigasi yang baik, maka upaya pencapaian ketahanan pangan melalui penyediaan air irigasi untuk kegiatan pertanian dapat berjalan lancar.

"Jadi, Komisi Irigasi ini menjadi wadah untuk koordinasi semua _stakeholder_ (pemangku jabatan) yang ada, terkait irigasi. Jadi dengan adanya wadah ini, koordinasi, kolaborasi, dan kerja sama tentu akan berjalan lebih efektif," katanya. 

Menurut Sekda, keberadaan Komisi Irigasi sangat diperlukan dalam pengelolaan air, selain itu ketahanan produksi pangan di Jateng juga sangat bergantung pada irigasi. Oleh sebab itu, perhatian pemerintah terhadap irigasi pertanian serta manajemen air terus ditingkatkan. Salah satunya, melalui pembangunan saluran infrastruktur irigasi di berbagai daerah, sehingga penggunaan air lebih efisien dan efektif.

Terkait kondisi el nino seperti sekarang, kata Sekda, harus ada kesiapsiagaan dari berbagai pihak untuk mengantisipasi kekeringan, baik di sektor pertanian maupun ketersediaan air bersih. Antara lain, dengan penyesuaian pola tanam, karena menurut Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kemarau kering akan melanda Indonesia, termasuk wilayah Jateng hingga akhir September 2023. 

"Harapan kami, irigasi di Jateng menjadi efisien dan efektif, dan tidak kalah penting adalah bisa menjaga kelestarian. Selain itu, harapan kami irigasi-irigasi yang kritis dikembalikan (diperbaiki) lagi, sehingga tidak hanya lestari, tetapi juga, yang ada kerusakan-kerusakan bisa dikembalikan lagi," harap Sekda.


Bagikan :

SEMARANG - Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno mengukuhkan Komisi Irigasi Provinsi Jateng periode 2023-2026, di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Provinsi Jateng, Selasa (15/8/2023). Dengan pengukuhan tersebut, diharapkan manajemen irigasi menjadi lebih efektif, efisien, lestari, dan ketahanan pangan dapat terus terjaga. 

"Irigasi ini menjadi peran yang sangat penting terkait ketahanan pangan di Jawa Tengah. Karena produksi-produksi pertanian kita, banyak di- _support_ (didukung) dari irigasi. Mungkin kalau dari presentase produk kita, yang beririgasi teknis dengan yang tidak beririgasi teknis, lebih banyak diirigasi teknis," ujar Sekda, usai pengukuhan Komisi Irigasi Provinsi Jateng. 

Sekda menjelaskan, adanya Komisi Irigasi sebagai lembaga koordinasi dan komunikasi, antara wakil pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, serta pengguna air dan jaringan irigasi. Diharapkan koordinasi, kolaborasi, dan kerja sama antaranggota komisi dapat berjalan lebih efektif. Dengan infrastruktur irigasi yang baik, maka upaya pencapaian ketahanan pangan melalui penyediaan air irigasi untuk kegiatan pertanian dapat berjalan lancar.

"Jadi, Komisi Irigasi ini menjadi wadah untuk koordinasi semua _stakeholder_ (pemangku jabatan) yang ada, terkait irigasi. Jadi dengan adanya wadah ini, koordinasi, kolaborasi, dan kerja sama tentu akan berjalan lebih efektif," katanya. 

Menurut Sekda, keberadaan Komisi Irigasi sangat diperlukan dalam pengelolaan air, selain itu ketahanan produksi pangan di Jateng juga sangat bergantung pada irigasi. Oleh sebab itu, perhatian pemerintah terhadap irigasi pertanian serta manajemen air terus ditingkatkan. Salah satunya, melalui pembangunan saluran infrastruktur irigasi di berbagai daerah, sehingga penggunaan air lebih efisien dan efektif.

Terkait kondisi el nino seperti sekarang, kata Sekda, harus ada kesiapsiagaan dari berbagai pihak untuk mengantisipasi kekeringan, baik di sektor pertanian maupun ketersediaan air bersih. Antara lain, dengan penyesuaian pola tanam, karena menurut Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kemarau kering akan melanda Indonesia, termasuk wilayah Jateng hingga akhir September 2023. 

"Harapan kami, irigasi di Jateng menjadi efisien dan efektif, dan tidak kalah penting adalah bisa menjaga kelestarian. Selain itu, harapan kami irigasi-irigasi yang kritis dikembalikan (diperbaiki) lagi, sehingga tidak hanya lestari, tetapi juga, yang ada kerusakan-kerusakan bisa dikembalikan lagi," harap Sekda.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu