BREBES - Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah, Siti Atikoh Ganjar Pranowo mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat berkat kerja samanya selama ini dalam memajukan Jateng. Ia mengatakan, berbagai target pembangunan Jateng tidak akan bisa tercapai tanpa kontribusi dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat.

Hal itu disampaikan TP PKK Jateng usai mendampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menghadiri upacara Peringatan Hari Jadi ke-78 Jawa Tengah di Alun-alun Brebes, Sabtu (19/8/2023). Ia berharap, ke depannya Jateng dapat terus berkembang dan semakin maju.

“Usia 78 tentu ini usia yang sudah matang. Harapannya ke depan, Jawa Tengah semakin melaju, semakin maju,” katanya yang juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) itu.

Pada kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Jateng juga berpamitan kepada masyarakat Jateng. Terutama kepada keluarga besar PKK dan Dekranasda yang banyak berkontribusi dalam berbagai program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Saya minta maaf, apabila selama sepuluh tahun menjadi Ketua Penggerak PKK maupun Ketua Dekranasda, dan jabatan fungsional yang lain ada salah tutur kata atau mungkin ada friksi-friksi, tetapi insyaallah kita itu bersama-sama untuk membangun Jawa Tengah,” jelasnya.

Dirinya juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat, karena berkat kerja keras dan gotong royong yang dilakukan berbagai pihak, mulai dari lingkungan kecil sampai tingkat provinsi Jateng dalam meyelesaikan berbagai persoalan, dilakukan dengan sangat baik.

“Ini adalah kerja keras dari seluruh pihak, dan harapannya ini bisa menjadi(kan) silaturahmi ke depannya tetap terjaga,” tandasnya.

Keberhasilan Pemprov Jateng dalam menurunkan angka stunting tak lepas dari upaya dan peran tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Selama ini, PKK Jateng juga aktif membina keluarga serta mendampingi para ibu, bahkan pada tahun 2022, angka stunting turun hingga 11,9 persen.

Di sisi lain, sebagai Ketua Dekranasda Jawa Tengah, Siti Atikoh juga melakukan berbagai terobosan dalam memajukan UMKM. Salah satunya yaitu pameran produk UMKM ke luar Jateng, tujuannya agar UMKM dapat terus berkembang dan dikenal khalayak umum.

Dalam gelaran pertamanya di Samarinda pada tahun 2018, total transaksi produk UMKM mencapai Rp638,22 juta. Saat itu, juga menghasilkan kerja sama pelatihan UKM di bidang tenun. Selanjutnya, pada 2019 di Palembang, Sumatera Selatan total transaksinya mencapai Rp800,54 juta. Menghasilkan kerja sama dengan empat UKM dan paket wisata edukasi. Kemudian, pada tahun 2022 di Makassar, transaksi penjualan meningkat hingga Rp1,252 miliar.