Follow Us :              

Berikan Ruang Bagi Disabilitas Suarakan Haknya, Gubernur Juga Konsepkan Kesetaraan & inklusifitas

  02 September 2023  |   09:00:00  |   dibaca : 529 
Kategori :
Bagikan :


Berikan Ruang Bagi Disabilitas Suarakan Haknya, Gubernur Juga Konsepkan Kesetaraan & inklusifitas

02 September 2023 | 09:00:00 | dibaca : 529
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Puluhan penyandang disabilitas dari Komunitas Sahabat Difabel Semarang berkunjung ke rumah dinas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Sabtu (2/9/2023). Gubernur mengapresiasi kontribusi dan kerja sama para penyandang disabilitas dalam menyukseskan program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Gubernur menyampaikan, pertemuan dan perkenalan dengan teman-teman disabilitas itu cukup intens. Bahkan Gubernur mengungkapkan, dirinya belajar banyak dari komunitas difabel dan teman-teman penyandang disabilitas.

"Tadi kita lihat anak-anak perform, Kiki ini hebat ya. Jadi Kiki ini salah satu yang sangat aktif di sana. Jadi, betapa apa yang menjadi gagasan dan ide mereka, termasuk harapan mereka, bisa diberikan kepada pemerintah, dan ditransformasikan menjadi kebijakan publik. Jadi membangun lebih banyak inklusifitas (keikutsertaan), dan kemudian mereka bisa mendapatkan hak-haknya," katanya.

Melalui pertemuan tersebut, Gubernur berharap, gagasan dan ide mereka dapat disalurkan kepada pemerintah agar menjadi kebijakan publik. Salah satunya, melalui musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan) yang difasilitasinya bersama Pemprov Jateng dari tingkat desa sampai provinsi.

"Apa sih yang diharapkan, hanya satu kok. Kesetaraan. Maka kami senang, setiap kami akan menyusun RAPBD, terus kemudian kita (melaksanalan) musrenbang, mereka selalu hadir. Jadi kita belajar dari mereka," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur menyampaikan rasa terima kasihnya, sebab selama ini para penyandang disabilitas sudah berkontribusi, bahkan keikutsertaan mereka di masyarakat semakin terlihat. Gubernur menambahkan, bahwa apa yang dilakukannya selama ini masih belum sempurna. Namun, pihaknya selalu mengupayakan serta melakukan perubahan.

Pendiri Komunitas Sahabat Difabel dan Rumah Difabel Semarang, Noviana Dibyantari, pada kesempatan itu menyampaikan, Gubernur selalu melibatkan teman-teman penyandang disabilitas dalam menerapkan dan menetapkan kebijakan di Jateng. Selain musrenbang, juga melalui diskusi dengan Gubernur seperti saat ini.

"Dalam setiap kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penetapan kebijakan, kami juga dilibatkan di sana. Sudah mulai terlihat bahwa teman-teman penyandang disabilitas itu konsepnya bukan charity concept (konsep amal), tetapi sudah Hak Asasi Manusia. Jadi kesetaraan dan inklusifitas itu selalu didengungkan oleh Pak Ganjar, di mana saja beliau menyampaikan kebijakan-kebijakannya," jelasnya.

Komunitas difabel selalu kritis dan berupaya menyuarakan hak-haknya. Namun, mereka tetap memberikan solusi dan mendukung berbagai program yang digagas Pemprov Jateng.

"Kami sering mengkritisi, tetapi kami juga memberikan solusi dengan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh teman-teman Komunitas Sahabat Difabel dan Rumah Difabel, dengan konsep pemberdayaan, dengan konsep penempatan kerja, juga dengan konsep bagaimana kesetaraan kita diwujudkan dalam suasana yang inklusif," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Faradila Ramadani dari Komunitas Sahabat Difabel Semarang menyampaikan, berbagai hal telah dilakukan Gubernur dan Pemprov Jateng dalam meningkatkan keterlibatan penyandang disabilitas di masyarakat. Harapannya, ke depan peningkatan pendidikan dan kesejahteraan difabel dapat terus diupayakan.

"Harapannya untuk Pak Ganjar, bisa memajukan Indonesia lebih inklusif. Terutama untuk bidang pendidikannya, karena saya melihat untuk difabel ini, pendidikan masih minim inklusif," ujarnya.


Bagikan :

SEMARANG - Puluhan penyandang disabilitas dari Komunitas Sahabat Difabel Semarang berkunjung ke rumah dinas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Sabtu (2/9/2023). Gubernur mengapresiasi kontribusi dan kerja sama para penyandang disabilitas dalam menyukseskan program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Gubernur menyampaikan, pertemuan dan perkenalan dengan teman-teman disabilitas itu cukup intens. Bahkan Gubernur mengungkapkan, dirinya belajar banyak dari komunitas difabel dan teman-teman penyandang disabilitas.

"Tadi kita lihat anak-anak perform, Kiki ini hebat ya. Jadi Kiki ini salah satu yang sangat aktif di sana. Jadi, betapa apa yang menjadi gagasan dan ide mereka, termasuk harapan mereka, bisa diberikan kepada pemerintah, dan ditransformasikan menjadi kebijakan publik. Jadi membangun lebih banyak inklusifitas (keikutsertaan), dan kemudian mereka bisa mendapatkan hak-haknya," katanya.

Melalui pertemuan tersebut, Gubernur berharap, gagasan dan ide mereka dapat disalurkan kepada pemerintah agar menjadi kebijakan publik. Salah satunya, melalui musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan) yang difasilitasinya bersama Pemprov Jateng dari tingkat desa sampai provinsi.

"Apa sih yang diharapkan, hanya satu kok. Kesetaraan. Maka kami senang, setiap kami akan menyusun RAPBD, terus kemudian kita (melaksanalan) musrenbang, mereka selalu hadir. Jadi kita belajar dari mereka," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur menyampaikan rasa terima kasihnya, sebab selama ini para penyandang disabilitas sudah berkontribusi, bahkan keikutsertaan mereka di masyarakat semakin terlihat. Gubernur menambahkan, bahwa apa yang dilakukannya selama ini masih belum sempurna. Namun, pihaknya selalu mengupayakan serta melakukan perubahan.

Pendiri Komunitas Sahabat Difabel dan Rumah Difabel Semarang, Noviana Dibyantari, pada kesempatan itu menyampaikan, Gubernur selalu melibatkan teman-teman penyandang disabilitas dalam menerapkan dan menetapkan kebijakan di Jateng. Selain musrenbang, juga melalui diskusi dengan Gubernur seperti saat ini.

"Dalam setiap kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penetapan kebijakan, kami juga dilibatkan di sana. Sudah mulai terlihat bahwa teman-teman penyandang disabilitas itu konsepnya bukan charity concept (konsep amal), tetapi sudah Hak Asasi Manusia. Jadi kesetaraan dan inklusifitas itu selalu didengungkan oleh Pak Ganjar, di mana saja beliau menyampaikan kebijakan-kebijakannya," jelasnya.

Komunitas difabel selalu kritis dan berupaya menyuarakan hak-haknya. Namun, mereka tetap memberikan solusi dan mendukung berbagai program yang digagas Pemprov Jateng.

"Kami sering mengkritisi, tetapi kami juga memberikan solusi dengan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh teman-teman Komunitas Sahabat Difabel dan Rumah Difabel, dengan konsep pemberdayaan, dengan konsep penempatan kerja, juga dengan konsep bagaimana kesetaraan kita diwujudkan dalam suasana yang inklusif," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Faradila Ramadani dari Komunitas Sahabat Difabel Semarang menyampaikan, berbagai hal telah dilakukan Gubernur dan Pemprov Jateng dalam meningkatkan keterlibatan penyandang disabilitas di masyarakat. Harapannya, ke depan peningkatan pendidikan dan kesejahteraan difabel dapat terus diupayakan.

"Harapannya untuk Pak Ganjar, bisa memajukan Indonesia lebih inklusif. Terutama untuk bidang pendidikannya, karena saya melihat untuk difabel ini, pendidikan masih minim inklusif," ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu