Follow Us :              

10th Fun Run Farewell with Mbak Atikoh, Inspirasi Olahraga Bagi Anak Muda

  02 September 2023  |   07:00:00  |   dibaca : 624 
Kategori :
Bagikan :


10th Fun Run Farewell with Mbak Atikoh, Inspirasi Olahraga Bagi Anak Muda

02 September 2023 | 07:00:00 | dibaca : 624
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendampingi istri Siti Atikoh, mengikuti 10th Fun Run Farewell with Mbak Atikoh. Sabtu (2/9/2023) pagi itu, Atikoh berhasil menyelesaikan lari 10 kilometer bersama ratusan peserta lari kegiatan tersebut.

"Mudah-mudahan ini bagian dari kekompakan kawan-kawan pelari yang selalu menjaga stamina, selalu berolahraga, dan selalu dalam ikatan persaudaraan yang luar biasa. Kami merasa senang, bangga, diantarkan mereka menyelesaikan tugas dengan lari," ucap Gubernur.

Pada kesempatan itu, Siti Atikoh menyapa para runners yang sudah berkumpul di titik awal rute, yakni Stadion Jatidiri, Semarang, pukul 05.40 WIB. Dirinya mengapresiasi seluruh pelari yang telah membersamainya selama ini.

"Race pertama saya itu Borobudur Marathon, sekitar tahun 2016 atau 2017, saat itu ikut 10K dan finish-nya terasa seperti digebukin orang sekampung," ungkap Atikoh.

Atikoh menyebut, pencapaiannya saat ini hingga berhasil menjadi marathoners juga atas motivasi para runners yang selalu mendampinginya. Lewat olahraga lari, dirinya menjadi semakin paham dengan makna perjuangan dan proses.

"Tidak ada sesuatu yang instan di dunia ini. Semua harus dilakukan dengan latihan, dengan perjuangan untuk bisa kita improve (kembangkan)," tegasnya.

Para pelari menyelesaikan rute lari '10th Fun Run Farewell with Mbak Atikoh' dengan waktu tempuh satu jam. Rute yang dipilih pun tak biasa, yakni start dari Stadion Jatidiri melewati Jalan Semeru Raya menuju Jalan Sultan Agung. Dilanjutkan ke Jalan Papandayan menuju Taman Sampangan.

Kemudian menyusuri Menoreh Raya ke arah kampus Unika. Di kilometer 9 menuju 10, saat melalui Jalan Pawiyatan Luhur rutenya mulai ekstrem dengan elevasi yang cukup tinggi, kemudian melewati Jalan Karangrejo Raya dan berakhir dengan kembali di Stadion Jatidiri.

"Pasti nanti saya akan merindukan rute-rute lari yang ada di Semarang, karena hampir tiap hari kalau pas kondisi kita memang lagi bisa waktunya, saya sama Mas Ganjar lari keliling Semarang ke gang-gang, maupun keliling kota. Jadi ada suasana haru juga," ucapnya.

Atikoh berharap, apa yang dilakukannya hari ini bisa memotivasi masyarakat, seperti yang selama ini dirasakannya.

"Penggemar olahraga biasanya vibe-nya positif ya, jadi yang kita lakukan juga insyaallah bisa memotivasi orang lain untuk juga bergaya hidup sehat," tandasnya.

Kegiatan 10th Fun Run Farewell with Mbak Atikoh itu diikuti oleh pelari dari berbagai daerah dan komunitas di Jawa Tengah. Ada dari Pati, Solo, Kendal, dan Semarang Raya.

Salah seorang peserta lari, Mega asal Semarang mengapresiasi Atikoh yang telah menjadi inspirasi bagi anak-anak muda. Mega mengaku, dirinya juga ikut termotivasi untuk berlari.

"Karena beliau, saya jadi terinspirasi, Bu Atikoh saja dengan usia segitu masih bisa sehat kuat lari, jadi membuat inspirasi saya. Semoga bu Atikoh bisa menginspirasi lagi, menjadi lebih baik lagi, dan lebih sukses ke depannya," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan pelari asal Kendal, Tari menyampaikan, semangat Atikoh dalam menjaga kebugaran patut ditiru. Khususnya oleh anak-anak muda agar mulai membiasakan diri berolahraga sebagai investasi di masa depan.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendampingi istri Siti Atikoh, mengikuti 10th Fun Run Farewell with Mbak Atikoh. Sabtu (2/9/2023) pagi itu, Atikoh berhasil menyelesaikan lari 10 kilometer bersama ratusan peserta lari kegiatan tersebut.

"Mudah-mudahan ini bagian dari kekompakan kawan-kawan pelari yang selalu menjaga stamina, selalu berolahraga, dan selalu dalam ikatan persaudaraan yang luar biasa. Kami merasa senang, bangga, diantarkan mereka menyelesaikan tugas dengan lari," ucap Gubernur.

Pada kesempatan itu, Siti Atikoh menyapa para runners yang sudah berkumpul di titik awal rute, yakni Stadion Jatidiri, Semarang, pukul 05.40 WIB. Dirinya mengapresiasi seluruh pelari yang telah membersamainya selama ini.

"Race pertama saya itu Borobudur Marathon, sekitar tahun 2016 atau 2017, saat itu ikut 10K dan finish-nya terasa seperti digebukin orang sekampung," ungkap Atikoh.

Atikoh menyebut, pencapaiannya saat ini hingga berhasil menjadi marathoners juga atas motivasi para runners yang selalu mendampinginya. Lewat olahraga lari, dirinya menjadi semakin paham dengan makna perjuangan dan proses.

"Tidak ada sesuatu yang instan di dunia ini. Semua harus dilakukan dengan latihan, dengan perjuangan untuk bisa kita improve (kembangkan)," tegasnya.

Para pelari menyelesaikan rute lari '10th Fun Run Farewell with Mbak Atikoh' dengan waktu tempuh satu jam. Rute yang dipilih pun tak biasa, yakni start dari Stadion Jatidiri melewati Jalan Semeru Raya menuju Jalan Sultan Agung. Dilanjutkan ke Jalan Papandayan menuju Taman Sampangan.

Kemudian menyusuri Menoreh Raya ke arah kampus Unika. Di kilometer 9 menuju 10, saat melalui Jalan Pawiyatan Luhur rutenya mulai ekstrem dengan elevasi yang cukup tinggi, kemudian melewati Jalan Karangrejo Raya dan berakhir dengan kembali di Stadion Jatidiri.

"Pasti nanti saya akan merindukan rute-rute lari yang ada di Semarang, karena hampir tiap hari kalau pas kondisi kita memang lagi bisa waktunya, saya sama Mas Ganjar lari keliling Semarang ke gang-gang, maupun keliling kota. Jadi ada suasana haru juga," ucapnya.

Atikoh berharap, apa yang dilakukannya hari ini bisa memotivasi masyarakat, seperti yang selama ini dirasakannya.

"Penggemar olahraga biasanya vibe-nya positif ya, jadi yang kita lakukan juga insyaallah bisa memotivasi orang lain untuk juga bergaya hidup sehat," tandasnya.

Kegiatan 10th Fun Run Farewell with Mbak Atikoh itu diikuti oleh pelari dari berbagai daerah dan komunitas di Jawa Tengah. Ada dari Pati, Solo, Kendal, dan Semarang Raya.

Salah seorang peserta lari, Mega asal Semarang mengapresiasi Atikoh yang telah menjadi inspirasi bagi anak-anak muda. Mega mengaku, dirinya juga ikut termotivasi untuk berlari.

"Karena beliau, saya jadi terinspirasi, Bu Atikoh saja dengan usia segitu masih bisa sehat kuat lari, jadi membuat inspirasi saya. Semoga bu Atikoh bisa menginspirasi lagi, menjadi lebih baik lagi, dan lebih sukses ke depannya," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan pelari asal Kendal, Tari menyampaikan, semangat Atikoh dalam menjaga kebugaran patut ditiru. Khususnya oleh anak-anak muda agar mulai membiasakan diri berolahraga sebagai investasi di masa depan.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu