Follow Us :              

Apresiasi Perhatian Gubernur terhadap Seni Budaya, 300 Dalang Gelar Wayangan

  02 September 2023  |   20:00:00  |   dibaca : 731 
Kategori :
Bagikan :


Apresiasi Perhatian Gubernur terhadap Seni Budaya, 300 Dalang Gelar Wayangan

02 September 2023 | 20:00:00 | dibaca : 731
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KLATEN - Ratusan dalang se-Indonesia mementaskan lakon "Wahyu Keprabon" dalam satu panggung di Pendopo Saestu, Klaten, Sabtu (2/9/2023) malam. Lakon tersebut, mengisahkan masa kecil Gatotkaca yang ditempa di kawah candradimuka, sehingga pada masa dewasanya menjadi ksatria serta diangkat menjadi Raja Pringgondani. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi kolaborasi para dalang dalam pementasan wayang semalam suntuk itu. Menurutnya, pagelaran ini adalah upaya permulaan yang luar biasa dalam memajukan seni budaya di daerah. 

"Iya, saya berterima kasih, ada sekitar 300 dalang yang pentas malam ini. Tadi anak kecil, anaknya yang juga ikut mendalang. Ini menjadi permulaan yang sangat bagus," ucap Gubernur. 

Dalam pertunjukan wayang malam itu, Gubernur juga meresmikan Joglo Saestu yang ada di Desa Karanglo, Klaten Selatan. Joglo tersebut digagas dan didirikan oleh Nanang Marjiyanto, Ketua Forum Seni dan Budaya Indonesia. 

"Jadi, ini salah satu apresiasi kepada seniman, terutama seniman wayang. Tentu ini permulaan yang sangat bagus yang kita harapkan," paparnya. 

Menurut Gubernur, Joglo Saestu bisa menjadi ruang bagi seluruh elemen masyarakat dalam menyalurkan bakat seninya, baik tradisional maupun modern. 

"Saya berhadap seniman besar bisa hadir, bisa menjadi coach (pelatih) bagi yang muda. Bisa juga jadi tempat festival, karena tempatnya cukup luas, cukup bagus. Sehingga seni budaya daerah bisa berkembang. Kalau kemudian ditemukan dengan teknologi, akan lebih maju dan kesenian dari daerah bisa mendunia," pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Ketua Forum Komunikasi Seniman Dalang Indonesia, Ki Gondo Wartoyo mengatakan, selama ini Gubernur telah memberikan banyak perhatian terhadap wayang kulit dan kesenian lainnya. Maka dari itu, 300-an dalang dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Bali, dan Batam menggelar pertunjukan wayang untuk mengucapkan rasa terima kasihnya.

"Ini pagelaran kolaborasi wayang kulit, wayang orang, dan wayang golek. Kami persembahkan sebagai rasa matur nuwun (terima kasih) kepada Pak Ganjar," ujarnya. 

Ki Gondo Wartoyo menambahkan, menurutnya Gubernur telah tuntas menyelesaikan tugasnya di Jawa Tengah dengan baik. Sebab, selama ini, bahkan ketika terjadi pandemi, Gubernur terus memperhatikan keberlangsungan seni dan budaya di daerah.

"Perhatiannya terhadap seni dan budaya sangat luar biasa. Saat pandemi Covid-19, beliau membuat ruang bagi seniman untuk tetap berkarya. Selain itu, juga ada bantuan gamelan ke desa dan kelompok seni. Ini luar biasa," tambahnya.


Bagikan :

KLATEN - Ratusan dalang se-Indonesia mementaskan lakon "Wahyu Keprabon" dalam satu panggung di Pendopo Saestu, Klaten, Sabtu (2/9/2023) malam. Lakon tersebut, mengisahkan masa kecil Gatotkaca yang ditempa di kawah candradimuka, sehingga pada masa dewasanya menjadi ksatria serta diangkat menjadi Raja Pringgondani. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi kolaborasi para dalang dalam pementasan wayang semalam suntuk itu. Menurutnya, pagelaran ini adalah upaya permulaan yang luar biasa dalam memajukan seni budaya di daerah. 

"Iya, saya berterima kasih, ada sekitar 300 dalang yang pentas malam ini. Tadi anak kecil, anaknya yang juga ikut mendalang. Ini menjadi permulaan yang sangat bagus," ucap Gubernur. 

Dalam pertunjukan wayang malam itu, Gubernur juga meresmikan Joglo Saestu yang ada di Desa Karanglo, Klaten Selatan. Joglo tersebut digagas dan didirikan oleh Nanang Marjiyanto, Ketua Forum Seni dan Budaya Indonesia. 

"Jadi, ini salah satu apresiasi kepada seniman, terutama seniman wayang. Tentu ini permulaan yang sangat bagus yang kita harapkan," paparnya. 

Menurut Gubernur, Joglo Saestu bisa menjadi ruang bagi seluruh elemen masyarakat dalam menyalurkan bakat seninya, baik tradisional maupun modern. 

"Saya berhadap seniman besar bisa hadir, bisa menjadi coach (pelatih) bagi yang muda. Bisa juga jadi tempat festival, karena tempatnya cukup luas, cukup bagus. Sehingga seni budaya daerah bisa berkembang. Kalau kemudian ditemukan dengan teknologi, akan lebih maju dan kesenian dari daerah bisa mendunia," pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Ketua Forum Komunikasi Seniman Dalang Indonesia, Ki Gondo Wartoyo mengatakan, selama ini Gubernur telah memberikan banyak perhatian terhadap wayang kulit dan kesenian lainnya. Maka dari itu, 300-an dalang dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Bali, dan Batam menggelar pertunjukan wayang untuk mengucapkan rasa terima kasihnya.

"Ini pagelaran kolaborasi wayang kulit, wayang orang, dan wayang golek. Kami persembahkan sebagai rasa matur nuwun (terima kasih) kepada Pak Ganjar," ujarnya. 

Ki Gondo Wartoyo menambahkan, menurutnya Gubernur telah tuntas menyelesaikan tugasnya di Jawa Tengah dengan baik. Sebab, selama ini, bahkan ketika terjadi pandemi, Gubernur terus memperhatikan keberlangsungan seni dan budaya di daerah.

"Perhatiannya terhadap seni dan budaya sangat luar biasa. Saat pandemi Covid-19, beliau membuat ruang bagi seniman untuk tetap berkarya. Selain itu, juga ada bantuan gamelan ke desa dan kelompok seni. Ini luar biasa," tambahnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu