Follow Us :              

Bangun Pabrik Garam, Terobosan Jateng Penuhi Produksi Garam Daerah

  04 September 2023  |   11:00:00  |   dibaca : 1693 
Kategori :
Bagikan :


Bangun Pabrik Garam, Terobosan Jateng Penuhi Produksi Garam Daerah

04 September 2023 | 11:00:00 | dibaca : 1693
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

PATI - Pelaksanaan pembangunan  Pabrik Garam PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) di Desa Raci, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati resmi dimulai. Keberadaan pabrik garam industri aneka pangan itu diharapan mampu mewujudkan kemandirian garam industri, menyerap garam petani sekitar, serta meningkatkan kesejateran masyarakat Jateng.

Pembangunan Pabrik Garam PT SPJT ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno di Desa Raci, Kecamatan Batangan, Senin (4/9/2023). Dalam kesempatan tersebut, Sekda juga sekaligus meluncurkan merek Garam Gayeng.

"Rencana pembangunan pabrik garam di Pati ini prosesnya lama, atau hampir lima tahun. Pendirian pabrik ini, karena kebutuhan garam kita cukup tinggi dan masih banyak impor. Selain itu, kita juga ingin membantu petani-petani garam di sini supaya mempunyai nilai tambah, sehingga kesejahteraan masyarakat juga meningkat," ujar Sekda. 

Pendirian pabrik garam di Batangan telah direncanakan sejak lima tahun terakhir dan teralisasi di tahun 2023. Pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare itu merupakan satu-satunya pabrik garam yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). 

Pabrik tersebut merupakan pabrik pengolahan garam krosok menjadi garam industri dengan teknik pengolahan canggih. Proses pembuatan garam menggunakan teknologi pencucian dan menggunakan fluidized bed dryer, sistem pengeringan yang menggunakan prinsip fluidisasi.

"Pabrik garam di Batangan ini mengolah garam krosok menjadi garam industri, yang selama ini hampir semua masih dipenuhi dari impor," ujar Sekda.

Menurut Sekda, pembangunan pabrik garam ini merupakan terobosan Jateng untuk berkontribusi dalam pemenuhan produksi garam, khususnya di Jawa Tengah. Terlebih potensi produk garam krosok di Pati sebagai bahan baku garam industri dan konsumsi cukup tinggi.

"Kapasitas garam PT SPJT sebanyak 25 ribu ton per tahun. Kalau untuk produksi garam di tingkat petani di Pati, lebih dari 25 ribu ton atau mencapai sekitar 300 ribu ton," katanya. 

Dalam kesempatan yang sama, Sekda didampingi Direktur Utama PT SPJT Untung Juanto, dan pejabat terkait lain meresmikan Cold Storage PT Sarana Patra Jateng (SPJ) yang berlokasi di Jalan Tirto Agung Banyumanik, Kota Semarang.

Cold Storage dengan kapasitas 100 ton tersebut, nantinya berfungsi sebagai ruang penyimpanan produk daging dan ikan hasil serapan peternak, pemotongan, dan nelayan di wilayah Jateng. Adanya Cold Storage akan mendukung program ketahanan pangan dalam menjaga ketersediaan stok dan kepastian suplai yang berpengaruh terhadap kestabilan harga jual.


Bagikan :

PATI - Pelaksanaan pembangunan  Pabrik Garam PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) di Desa Raci, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati resmi dimulai. Keberadaan pabrik garam industri aneka pangan itu diharapan mampu mewujudkan kemandirian garam industri, menyerap garam petani sekitar, serta meningkatkan kesejateran masyarakat Jateng.

Pembangunan Pabrik Garam PT SPJT ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno di Desa Raci, Kecamatan Batangan, Senin (4/9/2023). Dalam kesempatan tersebut, Sekda juga sekaligus meluncurkan merek Garam Gayeng.

"Rencana pembangunan pabrik garam di Pati ini prosesnya lama, atau hampir lima tahun. Pendirian pabrik ini, karena kebutuhan garam kita cukup tinggi dan masih banyak impor. Selain itu, kita juga ingin membantu petani-petani garam di sini supaya mempunyai nilai tambah, sehingga kesejahteraan masyarakat juga meningkat," ujar Sekda. 

Pendirian pabrik garam di Batangan telah direncanakan sejak lima tahun terakhir dan teralisasi di tahun 2023. Pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare itu merupakan satu-satunya pabrik garam yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). 

Pabrik tersebut merupakan pabrik pengolahan garam krosok menjadi garam industri dengan teknik pengolahan canggih. Proses pembuatan garam menggunakan teknologi pencucian dan menggunakan fluidized bed dryer, sistem pengeringan yang menggunakan prinsip fluidisasi.

"Pabrik garam di Batangan ini mengolah garam krosok menjadi garam industri, yang selama ini hampir semua masih dipenuhi dari impor," ujar Sekda.

Menurut Sekda, pembangunan pabrik garam ini merupakan terobosan Jateng untuk berkontribusi dalam pemenuhan produksi garam, khususnya di Jawa Tengah. Terlebih potensi produk garam krosok di Pati sebagai bahan baku garam industri dan konsumsi cukup tinggi.

"Kapasitas garam PT SPJT sebanyak 25 ribu ton per tahun. Kalau untuk produksi garam di tingkat petani di Pati, lebih dari 25 ribu ton atau mencapai sekitar 300 ribu ton," katanya. 

Dalam kesempatan yang sama, Sekda didampingi Direktur Utama PT SPJT Untung Juanto, dan pejabat terkait lain meresmikan Cold Storage PT Sarana Patra Jateng (SPJ) yang berlokasi di Jalan Tirto Agung Banyumanik, Kota Semarang.

Cold Storage dengan kapasitas 100 ton tersebut, nantinya berfungsi sebagai ruang penyimpanan produk daging dan ikan hasil serapan peternak, pemotongan, dan nelayan di wilayah Jateng. Adanya Cold Storage akan mendukung program ketahanan pangan dalam menjaga ketersediaan stok dan kepastian suplai yang berpengaruh terhadap kestabilan harga jual.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu