Follow Us :              

Shinta Nana Sudjana Siap Bersinergi Tingkatkan Layanan Posyandu

  11 September 2023  |   09:00:00  |   dibaca : 468 
Kategori :
Bagikan :


Shinta Nana Sudjana Siap Bersinergi Tingkatkan Layanan Posyandu

11 September 2023 | 09:00:00 | dibaca : 468
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

JAKARTA - Penjabat Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jawa Tengah, Shinta Nana Sudjana dikukuhkan sebagai Ketua Pembina Posyandu Provinsi Jawa Tengah. Pengukuhan bersama Ketua TP PKK Provinsi lain, dilakukan Ketua Umum TP PKK, Tri Tito Karnavian saat Rapat Koordinasi Nasional "Kader PKK dan 10 Program Pokok PKK Melaju Menuju Indonesia Maju", di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (11/9/2023).

Pada kesempatan tersebut, Pj Ka TP PKK Jateng mengatakan, tugas sebagai ketua pembina posyandu tidak akan menambah beban kerja bagi PKK. Menurutnya, tugas tersebut justru memperkuat sinergi dan kerja sama antarlembaga.

"Yang perlu dilakukan untuk memperkuat Posyandu, pertama penguatan koordinasi antarlembaga. Kedua peningkatan kapasitas Posyandu, terutama kelembagaan dan kader. Ketiga, peningkatan kualitas layanan dengan mengintegrasikan layanan Posyandu-BKB (Bina Keluarga Balita)-PAUD," terangnya.

Pj Ka TP PKK Jateng juga menambahkan, dirinya siap melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada PKK. Beberapa di antaranya, yakni penurunan stunting dengan target menjadi 14 persen pada 2024, pencegahan narkoba melalui keluarga, serta literasi digital untuk mencegah dampak negatif dan keluarga.

Dalam acara yang sama, Ketua Umum Tim Penggerak PKK, Tri Tito Karnavian mengungkapkan, pengukuhan itu dilaksanakan dalam rangka menyelaraskan program dan kegiatan Posyandu, untuk menjaga masyarakat tetap terjaga kesehatannya.

Tri Tito menekankan agar seluruh Ketua TP PKK Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk meningkatkan kinerja. Tujuannya guna memperlihatkan kepada pemerintah bahwa mereka mampu meningkatkan kinerja daerah melalui gerakan PKK.

"Beberapa (daerah), sekarang ini ada Penjabat Gubernur maupun Bupati/Wali Kota. Itu bukan berarti ibunya tidak bekerja. Lanjutkan kepemimpinan TP PKK, karena PKK harus ada motornya, yaitu ketua. Maka, Penjabat Ketua TP PKK juga memunyai amanah untuk melanjutkan kegiatan," ungkapnya.

Tak lupa, Tri Tito juga meminta TP PKK melaksanakan program sesuai rencana induk dan rencana strategis yang mengacu pada 10 Program Pokok PKK. Tentunya dengan menyesuaikan program prioritas dari daerah masing-masing.

"Namun, penurunan angka stunting masih menjadi tujuan utama. Daerah yang stuntingnya sudah rendah, tetap harus menjaga agar tidak ada kasus baru," sorotnya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian menyampaikan, PKK merupakan organisasi yang memiliki jaringan paling luas serta menyentuh komunitas terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga. Selain itu, PKK juga menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan, termasuk menggerakkan Posyandu. 

"Kuncinya, komitmen, tim kerja yang solid, kerja sama dan sinergi dengan seluruh stakeholder (pemangku kepentingan), serta darahnya organisasi adalah anggaran. Sumbernya bisa dari hibah APBN/APBD, kerja sama, swasta, dan CSR (Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab perusahaan)," tegasnya.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyerahan hadiah lomba vlog bagi Kader TP PKK, baik Program Kerja 1, 2, 3, dan 4. Sedikitnya dua orang kader PKK Jawa Tengah memenangkan lomba tersebut.


Bagikan :

JAKARTA - Penjabat Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jawa Tengah, Shinta Nana Sudjana dikukuhkan sebagai Ketua Pembina Posyandu Provinsi Jawa Tengah. Pengukuhan bersama Ketua TP PKK Provinsi lain, dilakukan Ketua Umum TP PKK, Tri Tito Karnavian saat Rapat Koordinasi Nasional "Kader PKK dan 10 Program Pokok PKK Melaju Menuju Indonesia Maju", di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (11/9/2023).

Pada kesempatan tersebut, Pj Ka TP PKK Jateng mengatakan, tugas sebagai ketua pembina posyandu tidak akan menambah beban kerja bagi PKK. Menurutnya, tugas tersebut justru memperkuat sinergi dan kerja sama antarlembaga.

"Yang perlu dilakukan untuk memperkuat Posyandu, pertama penguatan koordinasi antarlembaga. Kedua peningkatan kapasitas Posyandu, terutama kelembagaan dan kader. Ketiga, peningkatan kualitas layanan dengan mengintegrasikan layanan Posyandu-BKB (Bina Keluarga Balita)-PAUD," terangnya.

Pj Ka TP PKK Jateng juga menambahkan, dirinya siap melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada PKK. Beberapa di antaranya, yakni penurunan stunting dengan target menjadi 14 persen pada 2024, pencegahan narkoba melalui keluarga, serta literasi digital untuk mencegah dampak negatif dan keluarga.

Dalam acara yang sama, Ketua Umum Tim Penggerak PKK, Tri Tito Karnavian mengungkapkan, pengukuhan itu dilaksanakan dalam rangka menyelaraskan program dan kegiatan Posyandu, untuk menjaga masyarakat tetap terjaga kesehatannya.

Tri Tito menekankan agar seluruh Ketua TP PKK Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk meningkatkan kinerja. Tujuannya guna memperlihatkan kepada pemerintah bahwa mereka mampu meningkatkan kinerja daerah melalui gerakan PKK.

"Beberapa (daerah), sekarang ini ada Penjabat Gubernur maupun Bupati/Wali Kota. Itu bukan berarti ibunya tidak bekerja. Lanjutkan kepemimpinan TP PKK, karena PKK harus ada motornya, yaitu ketua. Maka, Penjabat Ketua TP PKK juga memunyai amanah untuk melanjutkan kegiatan," ungkapnya.

Tak lupa, Tri Tito juga meminta TP PKK melaksanakan program sesuai rencana induk dan rencana strategis yang mengacu pada 10 Program Pokok PKK. Tentunya dengan menyesuaikan program prioritas dari daerah masing-masing.

"Namun, penurunan angka stunting masih menjadi tujuan utama. Daerah yang stuntingnya sudah rendah, tetap harus menjaga agar tidak ada kasus baru," sorotnya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian menyampaikan, PKK merupakan organisasi yang memiliki jaringan paling luas serta menyentuh komunitas terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga. Selain itu, PKK juga menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan, termasuk menggerakkan Posyandu. 

"Kuncinya, komitmen, tim kerja yang solid, kerja sama dan sinergi dengan seluruh stakeholder (pemangku kepentingan), serta darahnya organisasi adalah anggaran. Sumbernya bisa dari hibah APBN/APBD, kerja sama, swasta, dan CSR (Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab perusahaan)," tegasnya.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyerahan hadiah lomba vlog bagi Kader TP PKK, baik Program Kerja 1, 2, 3, dan 4. Sedikitnya dua orang kader PKK Jawa Tengah memenangkan lomba tersebut.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu