Follow Us :              

Pabrik Tiang Pancang Demak, Bukti Jateng Miliki Iklim Ramah Investasi

  18 September 2023  |   14:00:00  |   dibaca : 1126 
Kategori :
Bagikan :


Pabrik Tiang Pancang Demak, Bukti Jateng Miliki Iklim Ramah Investasi

18 September 2023 | 14:00:00 | dibaca : 1126
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

DEMAK - Hadirnya pabrik tiang pancang atau spun pile manufacturer, PT Indo Karya Beton (IKB) di Kabupaten Demak mampu menyerap ratusan pekerja di wilayah tersebut. Hal ini membuktikan bahwa iklim investasi di Jawa Tengah sangat ramah dengan investor dan mampu menciptakan lapangan kerja.

Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M. mengatakan, Pemerintah Provinisi Jawa Tengah terus memperkuat pendidikan vokasi untuk menyiapkan tenaga kerja yang mumpuni bagi para investor. Pendidikan ini mengedepankan keterampilan agar lulusannya siap bekerja sesuai dengan kebutuhan pabrik.

"Kami kembangkan (pendidikan keterampilan), supaya setiap ada investor masuk, ketersediaan pekerja kita selalu siap. Arahan ini kami sampaikan juga ke bupati, wali kota," kata Pj Gubernur, saat menghadiri peresmian PT IKB di Kelurahan Batu, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Demak, Senin (18/9/2023).

Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur juga menyampaikan, nilai investasi di Jawa Tengah semakin tinggi. Peningkatan tersebut menjadi hal positif bagi iklim investasi di Jawa Tengah, sebab investor mulai terus berdatangan. Untuk itu, Pemprov Jateng terus berupaya merawat iklim investasi yang ada dengan meningkatkan kerja sama dan kolaborasi dengan instansi terkait, termasuk TNI-Polri.

"(Hal) penting dalam pembangunan adalah rasa aman. Ini akan menjadi modal baik bagi kita. Pemprov Jateng telah menginstruksikan ke kepala daerah untuk melakukan tinjauan tata ruang wilayah. Melakukan pembenahan, khususnya kemudahan memberikan perizinan bagi investor," jelasnya.

Pj Gubernur berpesan kepada pengelola PT IKB untuk terus memberdayakan masyarakat sekitar. Tujuannya untuk membantu mengurangi angka pengangguran. Selain itu, mereka juga harus terlibat dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program Corporate Sosial Responsibility (CSR), tanggung jawab sosial perusahaan.

"Perhatikan juga pengelolaan limbah, teknologi ramah lingkungan, dan melestarikan lingkungan sekitar," pesannya.

Perlu diketahui, PT IKB dibangun di daerah Sayung, Kabupaten Demak dengan luas sekitar 1 hektare. Kapasitas produksi pabrik tiang pancang itu sebesar 1.500.000 m per tahun dengan tipe diameter ukuran 400 mm, 500 mm, 600 mm, dan 800 mm. Proses produksi di IKB menggunakan mesin berteknologi tinggi dengan mengutamakan efisiensi dan bersifat ramah lingkungan.

Pada kesempatan itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono menyampaikan, pemain dalam industri tiang pancang jumlahnya juga masih sedikit. Hal itu tidak sebanding dengan banyaknya kebutuhan atau permintaan di Jawa Tengah.

"Pemain tidak terlalu banyak. Kalau demand-nya (permintaannya) di Jateng sedang membangun jalan Tol Solo-Jogja yang butuh tiang pancang untuk jembatan layang. Tol Bawen-Jogja dan Demak ini juga membangun tol. Demand masih besar di Indonesia. Produksi dari IKB ini bisa membantu dan mempercepat pembangunan," katanya.

Basuki juga mengapresiasi PT IKB yang menggunakan komponen lokal dalam memproduksi tiang pancang. Ia berharap, target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) milik PT IKB yang jumlahnya sebesar 68-70 persen itu, bisa ditingkatkan dan sebisa mungkin mendekati 100 persen.

"Ada kemungkinan kalau dibutuhkan bisa dipakai di proyek IKN (Ibu Kota Negara). Produksinya yang sekarang sudah bagus, yakni 1,5 juta meter lari," katanya.


Bagikan :

DEMAK - Hadirnya pabrik tiang pancang atau spun pile manufacturer, PT Indo Karya Beton (IKB) di Kabupaten Demak mampu menyerap ratusan pekerja di wilayah tersebut. Hal ini membuktikan bahwa iklim investasi di Jawa Tengah sangat ramah dengan investor dan mampu menciptakan lapangan kerja.

Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M. mengatakan, Pemerintah Provinisi Jawa Tengah terus memperkuat pendidikan vokasi untuk menyiapkan tenaga kerja yang mumpuni bagi para investor. Pendidikan ini mengedepankan keterampilan agar lulusannya siap bekerja sesuai dengan kebutuhan pabrik.

"Kami kembangkan (pendidikan keterampilan), supaya setiap ada investor masuk, ketersediaan pekerja kita selalu siap. Arahan ini kami sampaikan juga ke bupati, wali kota," kata Pj Gubernur, saat menghadiri peresmian PT IKB di Kelurahan Batu, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Demak, Senin (18/9/2023).

Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur juga menyampaikan, nilai investasi di Jawa Tengah semakin tinggi. Peningkatan tersebut menjadi hal positif bagi iklim investasi di Jawa Tengah, sebab investor mulai terus berdatangan. Untuk itu, Pemprov Jateng terus berupaya merawat iklim investasi yang ada dengan meningkatkan kerja sama dan kolaborasi dengan instansi terkait, termasuk TNI-Polri.

"(Hal) penting dalam pembangunan adalah rasa aman. Ini akan menjadi modal baik bagi kita. Pemprov Jateng telah menginstruksikan ke kepala daerah untuk melakukan tinjauan tata ruang wilayah. Melakukan pembenahan, khususnya kemudahan memberikan perizinan bagi investor," jelasnya.

Pj Gubernur berpesan kepada pengelola PT IKB untuk terus memberdayakan masyarakat sekitar. Tujuannya untuk membantu mengurangi angka pengangguran. Selain itu, mereka juga harus terlibat dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program Corporate Sosial Responsibility (CSR), tanggung jawab sosial perusahaan.

"Perhatikan juga pengelolaan limbah, teknologi ramah lingkungan, dan melestarikan lingkungan sekitar," pesannya.

Perlu diketahui, PT IKB dibangun di daerah Sayung, Kabupaten Demak dengan luas sekitar 1 hektare. Kapasitas produksi pabrik tiang pancang itu sebesar 1.500.000 m per tahun dengan tipe diameter ukuran 400 mm, 500 mm, 600 mm, dan 800 mm. Proses produksi di IKB menggunakan mesin berteknologi tinggi dengan mengutamakan efisiensi dan bersifat ramah lingkungan.

Pada kesempatan itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono menyampaikan, pemain dalam industri tiang pancang jumlahnya juga masih sedikit. Hal itu tidak sebanding dengan banyaknya kebutuhan atau permintaan di Jawa Tengah.

"Pemain tidak terlalu banyak. Kalau demand-nya (permintaannya) di Jateng sedang membangun jalan Tol Solo-Jogja yang butuh tiang pancang untuk jembatan layang. Tol Bawen-Jogja dan Demak ini juga membangun tol. Demand masih besar di Indonesia. Produksi dari IKB ini bisa membantu dan mempercepat pembangunan," katanya.

Basuki juga mengapresiasi PT IKB yang menggunakan komponen lokal dalam memproduksi tiang pancang. Ia berharap, target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) milik PT IKB yang jumlahnya sebesar 68-70 persen itu, bisa ditingkatkan dan sebisa mungkin mendekati 100 persen.

"Ada kemungkinan kalau dibutuhkan bisa dipakai di proyek IKN (Ibu Kota Negara). Produksinya yang sekarang sudah bagus, yakni 1,5 juta meter lari," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu