Follow Us :              

Pj Gubernur Jateng: Cadangan Beras Digelontorkan & Siapkan Pasar Murah Untuk Stabilkan Harga

  26 September 2023  |   08:00:00  |   dibaca : 304 
Kategori :
Bagikan :


Pj Gubernur Jateng: Cadangan Beras Digelontorkan & Siapkan Pasar Murah Untuk Stabilkan Harga

26 September 2023 | 08:00:00 | dibaca : 304
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mendampingi Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan meninjau harga bahan pokok di Pasar Johar Semarang, Selasa (26/9/2023). Hasil pantauan di lapangan, harga bahan pokok di Pasar Johar relatif normal, kecuali beras dan gula. Bahkan beberapa harga komoditas dinilai lebih murah daripada di daerah lain.

"Tadi dengan Menteri Perdagangan, kita sudah melakukan pengecekan di Pasar Johar. Di sini sudah kelihatan, bahwa harga-harga yang lain normal, yang naik itu beras sama gula," kata Pj Gubernur usai mendampingi Menteri Perdagangan meninjau harga bahan pokok di Pasar Johar.

Pj Gubernur menjelaskan, pemerintah pusat terus melakukan berbagai upaya dalam menekan harga beras yang cenderung tinggi. Beberapa di antaranya dengan menggelontorkan stok beras yang dimiliki Badan Urusan Logistik (Bulog) ke pasar serta menyerahkan bantuan langsung kepada masyarakat. Begitu juga dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang mulai mengeluarkan cadangan pangan pemerintah daerah, berupa beras dan beberapa bahan pokok lainnya.

"Pemerintah sudah melaksanakan upaya-upaya, yaitu dengan menggelontorkan (beras) Bulog. Tadi sudah kita lihat, banyak beras-beras Bulog yang harganya di bawah Rp10.000, sehingga ini nanti, harapannya menormalkan harga beras di pasaran," kata Pj Gubernur.

Berdasarkan pantauan di lapangan, harga beras masih berada pada harga Rp60.000 per 5 kg. Harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Johar Semarang, saat ini berkisar antara Rp51.000 per 5 kg. Sementara itu, harga bawang merah berada pada kisaran Rp16.000-Rp17.000 per kg atau turun dari yang sebelumnya berkisar Rp27.000. Sama halnya dengan bawang putih yang turun dari harga Rp35.000 menjadi Rp32.000 per kg.

"Di samping itu, kami dari Pemprov  (Jateng) juga akan melakukan operasi pasar, dengan melaksanakan pasar murah, nanti," ungkapnya.

Pernyataan serupa disampaikan oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan. Menurutnya, harga bahan pokok di Pasar Johar Semarang cenderung murah. Misalnya harga bawang merah dan bawang putih yang turun. Itu dilihat dari minat warga yang berebut, saat Ia bersama Pj Gubernur memborong dan membagikan beras dan bahan pokok lainnya.

"Harga di sini terlalu murah. Bawangnya terlalu murah, tadi kelihatan ayam (saat dibagikan) orang tidak berebut, daging tidak berebut, artinya itu harga tidak naik. Kalau beras berebut, berarti beras mahal. Perilaku masyarakat kita kelihatan, kalau harga mahal itu berebut," ujarnya.

Maka dari itu, pemerintah terus berupaya menurunkan harga beras di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya dengan membagikan bantuan sosial berupa beras sebanyak 10 kg per orang untuk 21 juta warga. Selain itu, pasar murah juga akan digelar untuk menekan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat.

"Tidak usah khawatir. Stok beras Bulog banyak, lebih dari biasanya," katanya.

Selain harga beras, Zulkifli menjelaskan, harga yang terpantau naik adalah gula. Pihaknya memperkirakan, kenaikan harga gula ini mungkin berkaitan dengan suplai ke pasar. Sebab stok gula saat ini masih terbilang banyak.

"Gula banyak. Mungkin masalah suplai, nanti saya cek. Bawang merah murah, tadi sekitar Rp19.000-an, bawang putih cuma Rp30.000 sampai Rp31.000, padahal biasanya Rp40.000," katanya.


Bagikan :

SEMARANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mendampingi Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan meninjau harga bahan pokok di Pasar Johar Semarang, Selasa (26/9/2023). Hasil pantauan di lapangan, harga bahan pokok di Pasar Johar relatif normal, kecuali beras dan gula. Bahkan beberapa harga komoditas dinilai lebih murah daripada di daerah lain.

"Tadi dengan Menteri Perdagangan, kita sudah melakukan pengecekan di Pasar Johar. Di sini sudah kelihatan, bahwa harga-harga yang lain normal, yang naik itu beras sama gula," kata Pj Gubernur usai mendampingi Menteri Perdagangan meninjau harga bahan pokok di Pasar Johar.

Pj Gubernur menjelaskan, pemerintah pusat terus melakukan berbagai upaya dalam menekan harga beras yang cenderung tinggi. Beberapa di antaranya dengan menggelontorkan stok beras yang dimiliki Badan Urusan Logistik (Bulog) ke pasar serta menyerahkan bantuan langsung kepada masyarakat. Begitu juga dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang mulai mengeluarkan cadangan pangan pemerintah daerah, berupa beras dan beberapa bahan pokok lainnya.

"Pemerintah sudah melaksanakan upaya-upaya, yaitu dengan menggelontorkan (beras) Bulog. Tadi sudah kita lihat, banyak beras-beras Bulog yang harganya di bawah Rp10.000, sehingga ini nanti, harapannya menormalkan harga beras di pasaran," kata Pj Gubernur.

Berdasarkan pantauan di lapangan, harga beras masih berada pada harga Rp60.000 per 5 kg. Harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Johar Semarang, saat ini berkisar antara Rp51.000 per 5 kg. Sementara itu, harga bawang merah berada pada kisaran Rp16.000-Rp17.000 per kg atau turun dari yang sebelumnya berkisar Rp27.000. Sama halnya dengan bawang putih yang turun dari harga Rp35.000 menjadi Rp32.000 per kg.

"Di samping itu, kami dari Pemprov  (Jateng) juga akan melakukan operasi pasar, dengan melaksanakan pasar murah, nanti," ungkapnya.

Pernyataan serupa disampaikan oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan. Menurutnya, harga bahan pokok di Pasar Johar Semarang cenderung murah. Misalnya harga bawang merah dan bawang putih yang turun. Itu dilihat dari minat warga yang berebut, saat Ia bersama Pj Gubernur memborong dan membagikan beras dan bahan pokok lainnya.

"Harga di sini terlalu murah. Bawangnya terlalu murah, tadi kelihatan ayam (saat dibagikan) orang tidak berebut, daging tidak berebut, artinya itu harga tidak naik. Kalau beras berebut, berarti beras mahal. Perilaku masyarakat kita kelihatan, kalau harga mahal itu berebut," ujarnya.

Maka dari itu, pemerintah terus berupaya menurunkan harga beras di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya dengan membagikan bantuan sosial berupa beras sebanyak 10 kg per orang untuk 21 juta warga. Selain itu, pasar murah juga akan digelar untuk menekan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat.

"Tidak usah khawatir. Stok beras Bulog banyak, lebih dari biasanya," katanya.

Selain harga beras, Zulkifli menjelaskan, harga yang terpantau naik adalah gula. Pihaknya memperkirakan, kenaikan harga gula ini mungkin berkaitan dengan suplai ke pasar. Sebab stok gula saat ini masih terbilang banyak.

"Gula banyak. Mungkin masalah suplai, nanti saya cek. Bawang merah murah, tadi sekitar Rp19.000-an, bawang putih cuma Rp30.000 sampai Rp31.000, padahal biasanya Rp40.000," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu