Follow Us :              

Pembangunan Pasar Banjarsari akan Dorong Pertumbuhan Ekonomi

  11 October 2023  |   07:30:00  |   dibaca : 278 
Kategori :
Bagikan :


Pembangunan Pasar Banjarsari akan Dorong Pertumbuhan Ekonomi

11 October 2023 | 07:30:00 | dibaca : 278
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

PEKALONGAN - Pembangunan Pasar Banjarsari, Kota Pekalongan secara resmi mulai dilakukan pada Rabu, 11 Oktober 2023. Keberadaan pasar tradisional ini, diyakini mampu menggerakkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan pasar yang ditargetkan selesai sebelum September 2024 itu, ditandai dengan penekanan sirine oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan didampingi Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno, Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid, dan sejumlah pejabat terkait. 

Sekda menyampaikan, keberadaan pasar tradisional dinilai penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Apalagi, Pekalongan merupakan kota jasa dan salah satu daerah sentra batik. Harapannya, pembangunan pasar dapat diselesaikan sesuai target. “Pembangunan Pasar Banjarsari ini ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kota Pekalongan,” ucapnya. 

Selain percepatan pembangunan, Pemerintah Kota Pekalongan juga harus mempersiapkan berbagai hal terkait dengan pelaksanaan relokasi pedagang. Langkah itu dilakukan guna menghindari persoalan yang mungkin terjadi saat merelokasi pedagang dari pasar darurat ke pasar yang telah dibangun. 

Pada kesempatan yang sama, Sekda menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Perdagangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pemkot Pekalongan, serta pihak-pihak terkait yang telah membantu mengurus pelaksanaan pembangunan pasar. Sebab perencanaan pembangunan ini tentunya memakan waktu lama dan proses yang panjang.

Rencananya pasar seluas 34.161 m2 itu akan dibangun dengan tiga lantai. Bangunan itu nantinya akan ditempati oleh 3.170 pedagang, terdiri dari 2.256 unit los, 803 kios, dan 111 toko.

Sementara itu, Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan mengatakan, pasar tradisional merupakan jantung ekonomi rakyat. Oleh karena itu, pemerintah dan para pemangku wewenang diharapkan mampu mendorong para pedagang dalam menggerakan ekonomi masyarakat. 

Belakangan, mulai marak pasar atau toko online yang menawarkan berbagai produk, bahkan dengan harga miring. Keberadaan pasar tradisional diharapkan mampu bersaing dan tetap bertahan. “Meskipun ada pasar offline, keberadaan pasar digital tidak bisa dihindari,” katanya. 

Maka, Zulkifli menuturkan, keberadaan pasar online perlu memiliki aturan operasional. Jika tidak, mungkin nantinya akan berdampak terhadap toko-toko offline. “Jangan sampai yang dagang di offline aturannya banyak, sedangkan yang dagang di online tidak ada aturannya," imbuhnya.

Selain membuat aturan bagi pasar online, hal yang tak kalah penting adalah upaya agar pasar menggencarkan penjualan produksi dalam negeri. Sebab, kualitasnya juga sudah mampu bersaing dengan produk luar negeri.


Bagikan :

PEKALONGAN - Pembangunan Pasar Banjarsari, Kota Pekalongan secara resmi mulai dilakukan pada Rabu, 11 Oktober 2023. Keberadaan pasar tradisional ini, diyakini mampu menggerakkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan pasar yang ditargetkan selesai sebelum September 2024 itu, ditandai dengan penekanan sirine oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan didampingi Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno, Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid, dan sejumlah pejabat terkait. 

Sekda menyampaikan, keberadaan pasar tradisional dinilai penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Apalagi, Pekalongan merupakan kota jasa dan salah satu daerah sentra batik. Harapannya, pembangunan pasar dapat diselesaikan sesuai target. “Pembangunan Pasar Banjarsari ini ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kota Pekalongan,” ucapnya. 

Selain percepatan pembangunan, Pemerintah Kota Pekalongan juga harus mempersiapkan berbagai hal terkait dengan pelaksanaan relokasi pedagang. Langkah itu dilakukan guna menghindari persoalan yang mungkin terjadi saat merelokasi pedagang dari pasar darurat ke pasar yang telah dibangun. 

Pada kesempatan yang sama, Sekda menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Perdagangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pemkot Pekalongan, serta pihak-pihak terkait yang telah membantu mengurus pelaksanaan pembangunan pasar. Sebab perencanaan pembangunan ini tentunya memakan waktu lama dan proses yang panjang.

Rencananya pasar seluas 34.161 m2 itu akan dibangun dengan tiga lantai. Bangunan itu nantinya akan ditempati oleh 3.170 pedagang, terdiri dari 2.256 unit los, 803 kios, dan 111 toko.

Sementara itu, Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan mengatakan, pasar tradisional merupakan jantung ekonomi rakyat. Oleh karena itu, pemerintah dan para pemangku wewenang diharapkan mampu mendorong para pedagang dalam menggerakan ekonomi masyarakat. 

Belakangan, mulai marak pasar atau toko online yang menawarkan berbagai produk, bahkan dengan harga miring. Keberadaan pasar tradisional diharapkan mampu bersaing dan tetap bertahan. “Meskipun ada pasar offline, keberadaan pasar digital tidak bisa dihindari,” katanya. 

Maka, Zulkifli menuturkan, keberadaan pasar online perlu memiliki aturan operasional. Jika tidak, mungkin nantinya akan berdampak terhadap toko-toko offline. “Jangan sampai yang dagang di offline aturannya banyak, sedangkan yang dagang di online tidak ada aturannya," imbuhnya.

Selain membuat aturan bagi pasar online, hal yang tak kalah penting adalah upaya agar pasar menggencarkan penjualan produksi dalam negeri. Sebab, kualitasnya juga sudah mampu bersaing dengan produk luar negeri.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu