Follow Us :              

Kenang Sejarah Pertempuran Lima Hari di Semarang, Sekda Minta Jadi Ajang Pembangkit Semangat Persatuan

  14 October 2023  |   18:30:00  |   dibaca : 400 
Kategori :
Bagikan :


Kenang Sejarah Pertempuran Lima Hari di Semarang, Sekda Minta Jadi Ajang Pembangkit Semangat Persatuan

14 October 2023 | 18:30:00 | dibaca : 400
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno menjadi inspektur upacara dalam Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang yang digelar pada kawasan Tugu Muda, Kota Semarang, Sabtu, 14 Oktober 2023 malam.

Dalam sambutannya, Sekda mengingatkan agar semua pihak tetap menjaga, persatuan, kebersamaan dan gotong royong dalam menghadapi tahun Politik. Sebab, pesta demokrasi yang akan digelar tahun 2024 mendatang harus dilandasi keamanan dan ketertiban, sehingga hal tersebut sangat penting untuk dijaga bersama. 

“Di tahun-tahun politik ini yang jauh lebih penting adalah keguyuban," ucapnya.

Oleh karena itu, hal-hal yang berpotensi mengancam persatuan dan kedamaian harus dihindari. "Hiruk pikuk itu ada, tetapi nilai persatuan yang dicontohkan para pahlawan itu, harus benar-benar diterapkan," imbuh Sekda.

Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang, lanjut Sekda, menjadi momentum untuk mengenang sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan, semangat gotong royong, dan kebersamaan dalam menciptakan masyarakat yang adil dan damai. 

"Tentu saja, yang jauh lebih penting adalah nilai-nilai kepahlawanan itu bisa diimplementasikan sekarang," ucapnya. 

Sekda menyampaikan, saat ini perjuangan masyarakat bukanlah melawan penjajah, tetapi berjuang dalam meningkatkan kesejahteraan dan keamanan. 

Pesan yang disampaikan tersebut juga tertulis dalam amanat Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M. Amanat tersebut dibacakan Sekda di hadapan peserta upacara dan ribuan masyarakat yang memenuhi kawasan Tugu Muda, Kota Semarang.

Dalam amanat tersebut, Pj Gubernur menyampaikan, Pertempuran Lima Hari di Semarang merupakan peristiwa sejarah yang menandai perjuangan warga Semarang dan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Pada peristiwa yang terjadi pada  14-18 Oktober 1945 itu, para pahlawan bersatu melawan penjajah Jepang memperjuangkan kemerdekaan. Mereka bertaruh nyawa untuk mendapatkan keadilan dan kebebasan yang akhirnya dapat dinikmati hingga kini.

"Semangat ini harus tetap kita jaga. Kebersamaan dan gotong royong adalah landasan yang kokoh, bagi masyarakat yang adil dan damai," kata Sekda saat membacakan amanat Pj Gubernur.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan bagaimana perjuangan pada masa kini, yakni dengan menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berupaya mewujudkan cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045. 

"Untuk itu seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, harus bersama bersatu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di masyarakat," ucapnya. 

Dalam peringatan itu, ditampilkan pertunjukan teater kolosal berlatar cerita Peristiwa Lima Hari di Semarang yang dibawakan oleh berbagai komunitas teater dan masyarakat Kota Semarang. Penampilan tersebut disambut kemeriahan dan keriuhan ribuan warga yang turut meramaikan acara tersebut.


Bagikan :

SEMARANG - Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno menjadi inspektur upacara dalam Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang yang digelar pada kawasan Tugu Muda, Kota Semarang, Sabtu, 14 Oktober 2023 malam.

Dalam sambutannya, Sekda mengingatkan agar semua pihak tetap menjaga, persatuan, kebersamaan dan gotong royong dalam menghadapi tahun Politik. Sebab, pesta demokrasi yang akan digelar tahun 2024 mendatang harus dilandasi keamanan dan ketertiban, sehingga hal tersebut sangat penting untuk dijaga bersama. 

“Di tahun-tahun politik ini yang jauh lebih penting adalah keguyuban," ucapnya.

Oleh karena itu, hal-hal yang berpotensi mengancam persatuan dan kedamaian harus dihindari. "Hiruk pikuk itu ada, tetapi nilai persatuan yang dicontohkan para pahlawan itu, harus benar-benar diterapkan," imbuh Sekda.

Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang, lanjut Sekda, menjadi momentum untuk mengenang sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan, semangat gotong royong, dan kebersamaan dalam menciptakan masyarakat yang adil dan damai. 

"Tentu saja, yang jauh lebih penting adalah nilai-nilai kepahlawanan itu bisa diimplementasikan sekarang," ucapnya. 

Sekda menyampaikan, saat ini perjuangan masyarakat bukanlah melawan penjajah, tetapi berjuang dalam meningkatkan kesejahteraan dan keamanan. 

Pesan yang disampaikan tersebut juga tertulis dalam amanat Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M. Amanat tersebut dibacakan Sekda di hadapan peserta upacara dan ribuan masyarakat yang memenuhi kawasan Tugu Muda, Kota Semarang.

Dalam amanat tersebut, Pj Gubernur menyampaikan, Pertempuran Lima Hari di Semarang merupakan peristiwa sejarah yang menandai perjuangan warga Semarang dan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Pada peristiwa yang terjadi pada  14-18 Oktober 1945 itu, para pahlawan bersatu melawan penjajah Jepang memperjuangkan kemerdekaan. Mereka bertaruh nyawa untuk mendapatkan keadilan dan kebebasan yang akhirnya dapat dinikmati hingga kini.

"Semangat ini harus tetap kita jaga. Kebersamaan dan gotong royong adalah landasan yang kokoh, bagi masyarakat yang adil dan damai," kata Sekda saat membacakan amanat Pj Gubernur.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan bagaimana perjuangan pada masa kini, yakni dengan menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berupaya mewujudkan cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045. 

"Untuk itu seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, harus bersama bersatu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di masyarakat," ucapnya. 

Dalam peringatan itu, ditampilkan pertunjukan teater kolosal berlatar cerita Peristiwa Lima Hari di Semarang yang dibawakan oleh berbagai komunitas teater dan masyarakat Kota Semarang. Penampilan tersebut disambut kemeriahan dan keriuhan ribuan warga yang turut meramaikan acara tersebut.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu