Follow Us :              

Antisipasi Jeratan Pinjol Ilegal, Pemprov Jateng Tingkatan Literasi Keuangan ke Masyarakat

  28 October 2023  |   19:00:00  |   dibaca : 277 
Kategori :
Bagikan :


Antisipasi Jeratan Pinjol Ilegal, Pemprov Jateng Tingkatan Literasi Keuangan ke Masyarakat

28 October 2023 | 19:00:00 | dibaca : 277
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, serta akses terhadap layanan keuangan.

Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal maupun modus penipuan lainnya. Selain itu, membuat masyarakat lebih mengenal, memahami, dan mampu mengakses berbagai layanan keuangan dengan lebih baik.

"Selama ini, kami sudah melakukan kolaborasi mengenai inklusi dan literasi keuangan. Ini menjadi salah satu program yang harus kita kejar, sebab cakupan inklusi maupun literasi keuangan kita belum 100%," ujar Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno dalam acara "The Jewel of Central Java" di Lapangan Pancasila Semarang, Sabtu (28/10/2023) malam.

Literasi dan inklusi keuangan yang masih rendah menjadi kendala di masyarakat. Sebab, mereka tidak mengetahui berbagai layanan lembaga keuangan, termasuk pinjaman permodalan perbankan dengan bunga rendah. Hal itu menyebabkan, tidak sedikit masyarakat yang akhirnya terjebak rentenir dan pinjol ilegal.

Oleh karena itu, kata Sekda, Pemprov Jateng terus mendukung berbagai kegiatan inklusi keuangan agar pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan dapat semakin meningkat. Dengan begitu, akses modal bagi pelaku UMKM, maupun maraknya pinjol di masyarakat dapat segera teratasi. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng, Rahmat Dwisaputra menjelaskan, pihaknya berkolaborasi dengan OJK Jateng-DIY menyelenggarakan Bulan Inklusi Keuangan dan Safari Rupiah. 

Melalui kegiatan Safari Rupiah, Bank Indonesia menyosialisasikan kepada masyarakat tentang cinta, bangga, dan paham rupiah. 

Rahmat mengatakan, sebagai warga yang tinggal di Tanah Air Indonesia, masyarakat wajib menggunakan mata uang rupiah dalam bertransaksi, baik tunai maupun non-tunai. Hal ini sekaligus untuk menumbuhkan nasionalisme dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jateng.

"Ini adalah bulan inklusi keuangan yang digagas oleh OJK. Kenapa acara ini disebut The Jewel of Central Java, karena ini mungkin satu-satunya kota di Indonesia, yang OJK dan Bank Indonesia(nya) berkolaborasi memeriahkan inklusi keuangan," ujarnya.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, serta akses terhadap layanan keuangan.

Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal maupun modus penipuan lainnya. Selain itu, membuat masyarakat lebih mengenal, memahami, dan mampu mengakses berbagai layanan keuangan dengan lebih baik.

"Selama ini, kami sudah melakukan kolaborasi mengenai inklusi dan literasi keuangan. Ini menjadi salah satu program yang harus kita kejar, sebab cakupan inklusi maupun literasi keuangan kita belum 100%," ujar Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno dalam acara "The Jewel of Central Java" di Lapangan Pancasila Semarang, Sabtu (28/10/2023) malam.

Literasi dan inklusi keuangan yang masih rendah menjadi kendala di masyarakat. Sebab, mereka tidak mengetahui berbagai layanan lembaga keuangan, termasuk pinjaman permodalan perbankan dengan bunga rendah. Hal itu menyebabkan, tidak sedikit masyarakat yang akhirnya terjebak rentenir dan pinjol ilegal.

Oleh karena itu, kata Sekda, Pemprov Jateng terus mendukung berbagai kegiatan inklusi keuangan agar pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan dapat semakin meningkat. Dengan begitu, akses modal bagi pelaku UMKM, maupun maraknya pinjol di masyarakat dapat segera teratasi. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng, Rahmat Dwisaputra menjelaskan, pihaknya berkolaborasi dengan OJK Jateng-DIY menyelenggarakan Bulan Inklusi Keuangan dan Safari Rupiah. 

Melalui kegiatan Safari Rupiah, Bank Indonesia menyosialisasikan kepada masyarakat tentang cinta, bangga, dan paham rupiah. 

Rahmat mengatakan, sebagai warga yang tinggal di Tanah Air Indonesia, masyarakat wajib menggunakan mata uang rupiah dalam bertransaksi, baik tunai maupun non-tunai. Hal ini sekaligus untuk menumbuhkan nasionalisme dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jateng.

"Ini adalah bulan inklusi keuangan yang digagas oleh OJK. Kenapa acara ini disebut The Jewel of Central Java, karena ini mungkin satu-satunya kota di Indonesia, yang OJK dan Bank Indonesia(nya) berkolaborasi memeriahkan inklusi keuangan," ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu