Follow Us :              

Pemprov Jateng Gencarkan Operasi Pasar, Harga Cabai Berangsur Turun

  15 November 2023  |   07:30:00  |   dibaca : 67 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng Gencarkan Operasi Pasar, Harga Cabai Berangsur Turun

15 November 2023 | 07:30:00 | dibaca : 67
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah gencar melakukan operasi pasar dalam sepekan terakhir. Hasilnya, harga cabai yang sempat melambung tinggi akhirnya berangsur menurun. 

Operasi pasar merupakan salah satu program pemerintah untuk memastikan ketersediaan bahan pokok di masyarakat dengan harga yang terjangkau.

Pemprov Jateng dengan program Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Peduli Inflasi melakukan operasi pasar di Pasar Karangayu, Pasar Gayamsari, dan Pasar Pedurungan Kota Semarang.

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., memantau langsung pelaksanaan operasi pasar di Pasar Karangayu, Kota Semarang, Jumat, 15 Desember 2023. 

Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur bertanya kepada sejumlah pedagang di pasar mengenai harga bahan pokok. Selain itu, pihaknya juga melihat antusiasme masyarakat yang tengah mengantre untuk membeli cabai.

"Sudah satu minggu ini kami melakukan operasi pasar, dengan melakukan penjualan, khususnya cabai, baik cabai merah keriting, maupun cabai rawit merah," tuturnya.

Pj Gubernur mengatakan, operasi pasar yang akhir-akhir ini gencar dilakukan, tentunya memberikan dampak pada penurunan harga cabai di pasar. 

Pihaknya menyebutkan, harga cabai rawit merah yang sempat menyentuh angka Rp80 ribu - Rp90 ribu/kg, saat ini turun di harga Rp62 ribu. Sementara untuk jenis cabai merah keriting, saat ini harganya Rp54 ribu/kg.

Operasi pasar itu rencananya juga akan dilakukan di kabupaten/kota lain di Jawa Tengah. Sebab, kegiatan tersebut dinilai mampu memengaruhi harga dan keterjangkauan masyarakat untuk membeli berbagai komoditas yang diperlukan. 

Lantaran cabai seringkali menjadi penyebab naiknya inflasi, Pemprov Jateng melalui BUMD PT Jawa Tengah Agro Berdikari sedang  menyiapkan green house seluas 1 hektare untuk tanaman cabai. 

Selain itu, Dinas Pertanian juga menyiapkan lahan seluas 4,5 hektare untuk penenaman cabai. Dalam 1 hektare  diperkirakan akan menghasilkan satu ton cabai. 

"Insyaallah bisa membantu kebutuhan masyarakat, dan sebagai upaya menstabilkan harga," kata Pj Gubernur.

Salah seorang warga Puspogiwang, Kota Semarang, Lastri mengaku, menyambut positif kegiatan operasi pasar tersebut. Apalagi dia berjualan gado-gado yang setiap hari membutuhkan cabai.

"Kemarin saya beli setengah kilogram cabai rawit merah Rp40 ribu-Rp41 ribu per kilogram, Ini Rp33 ribu per kilogram," tuturnya.

Lastri mengatakan, mahalnya harga cabai belakangan ini, membuat labanya berkurang, sehingga ketika ada program operasi pasar, pihaknya sangat antusias.

Dalam kesempatan itu, perempuan berusia 60 tahun itu juga mengusulkan agar pemerintah melakukan operasi pasar untuk komoditas pangan yang lain.


Bagikan :

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah gencar melakukan operasi pasar dalam sepekan terakhir. Hasilnya, harga cabai yang sempat melambung tinggi akhirnya berangsur menurun. 

Operasi pasar merupakan salah satu program pemerintah untuk memastikan ketersediaan bahan pokok di masyarakat dengan harga yang terjangkau.

Pemprov Jateng dengan program Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Peduli Inflasi melakukan operasi pasar di Pasar Karangayu, Pasar Gayamsari, dan Pasar Pedurungan Kota Semarang.

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., memantau langsung pelaksanaan operasi pasar di Pasar Karangayu, Kota Semarang, Jumat, 15 Desember 2023. 

Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur bertanya kepada sejumlah pedagang di pasar mengenai harga bahan pokok. Selain itu, pihaknya juga melihat antusiasme masyarakat yang tengah mengantre untuk membeli cabai.

"Sudah satu minggu ini kami melakukan operasi pasar, dengan melakukan penjualan, khususnya cabai, baik cabai merah keriting, maupun cabai rawit merah," tuturnya.

Pj Gubernur mengatakan, operasi pasar yang akhir-akhir ini gencar dilakukan, tentunya memberikan dampak pada penurunan harga cabai di pasar. 

Pihaknya menyebutkan, harga cabai rawit merah yang sempat menyentuh angka Rp80 ribu - Rp90 ribu/kg, saat ini turun di harga Rp62 ribu. Sementara untuk jenis cabai merah keriting, saat ini harganya Rp54 ribu/kg.

Operasi pasar itu rencananya juga akan dilakukan di kabupaten/kota lain di Jawa Tengah. Sebab, kegiatan tersebut dinilai mampu memengaruhi harga dan keterjangkauan masyarakat untuk membeli berbagai komoditas yang diperlukan. 

Lantaran cabai seringkali menjadi penyebab naiknya inflasi, Pemprov Jateng melalui BUMD PT Jawa Tengah Agro Berdikari sedang  menyiapkan green house seluas 1 hektare untuk tanaman cabai. 

Selain itu, Dinas Pertanian juga menyiapkan lahan seluas 4,5 hektare untuk penenaman cabai. Dalam 1 hektare  diperkirakan akan menghasilkan satu ton cabai. 

"Insyaallah bisa membantu kebutuhan masyarakat, dan sebagai upaya menstabilkan harga," kata Pj Gubernur.

Salah seorang warga Puspogiwang, Kota Semarang, Lastri mengaku, menyambut positif kegiatan operasi pasar tersebut. Apalagi dia berjualan gado-gado yang setiap hari membutuhkan cabai.

"Kemarin saya beli setengah kilogram cabai rawit merah Rp40 ribu-Rp41 ribu per kilogram, Ini Rp33 ribu per kilogram," tuturnya.

Lastri mengatakan, mahalnya harga cabai belakangan ini, membuat labanya berkurang, sehingga ketika ada program operasi pasar, pihaknya sangat antusias.

Dalam kesempatan itu, perempuan berusia 60 tahun itu juga mengusulkan agar pemerintah melakukan operasi pasar untuk komoditas pangan yang lain.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu