Follow Us :              

Teken Kerja Sama dengan BPKP, Pemprov Jateng akan Miliki Laboratorium Manajemen Risiko

  22 December 2023  |   13:00:00  |   dibaca : 169 
Kategori :
Bagikan :


Teken Kerja Sama dengan BPKP, Pemprov Jateng akan Miliki Laboratorium Manajemen Risiko

22 December 2023 | 13:00:00 | dibaca : 169
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meneken kerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI terkait penyelenggaraan Laboratorium Manajemen Risiko (Lab-MR) dan Kapabilitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP). 

Penandatanganan itu dilakukan oleh Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., dan Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, Raden Suhartono di Semarang pada Jumat, 22 Desember 2023. 

Pj Gubernur membeberkan, Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi kedua setelah DKI Jakarta yang menyelenggarakan Laboratorium Manajemen Risiko dan kapabilitas APIP.

Terpilihnya Jateng sebagai lokasi penyelenggaraan itu, didasarkan pada hasil penilaian maturitas APIP yang terintegrasi dengan Lab-MR dan Kapabilitas APIP. Di mana Jateng diketahui berada pada level 3 berdasarkan hasil penilaian tersebut.

"Ini semuanya adalah upaya-upaya, yang telah dilaksanakan oleh para kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah), di Jateng ini," tuturnya. 

Menurut Pj Gubernur, perolehan yang diraih oleh Pemprov Jateng di satu sisi merupakan suatu prestasi. Namun, apabila diproyeksikan untuk menyelenggarakan Laboratorium Manajemen Risiko, maka prestasi tersebut dapat menjadi sebuah tantangan. 

“Malah ini kita anggap formula awal. Tantangan ke depan, ini masih banyak. Banyak yang harus kita perbaiki. Banyak yang harus kita lakukan," katanya.  

Pihaknya mengatakan, penyelenggaraan Laboratorium Manajemen Risiko ini diharapkan dapat menguatkan proses penertiban dan implementasi kebijakan. Selain itu, diharapkan juga dapat menjadi sarana inkubasi inovasi dalam implementasi manajemen risiko dan kapabilitas APIP.

Sementara itu, Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, Raden Suhartono menyampaikan, Laboratorium Manajemen Risiko dan Kapabilitas APIP dilaksanakan untuk memastikan praktik terbaik atas penerapan manajemen risiko. 

Selain itu, juga untuk memastikan terlaksana dengan baiknya peran yang dimiliki oleh APIP.

"Hasil penilaian maturitas APIP, terintegrasi manajemen risiko dan juga kapabilitas APIP di Provinsi Jateng, sudah berada pada level 3,” katanya. 

Pihaknya menambahkan, APIP yang sudah berada pada level 3 tersebut, diharapkan mampu memberikan jaminan atas terlaksananya manajemen risiko secara lebih efektif, menciptakan tata kelola pemerintahan yang makin baik, serta mampu memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya penipuan. 

"Dengan diketahuinya kemungkinan kejadian fraud (penipuan) sedini mungkin, diharapkan bisa sesegera mungkin dimitigasi oleh teman-teman pemda (pemerintah daerah), sehingga tujuan yang sudah dicanangkan dan ditetapkan, bisa tercapai secara efektif," pungkas Raden.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meneken kerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI terkait penyelenggaraan Laboratorium Manajemen Risiko (Lab-MR) dan Kapabilitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP). 

Penandatanganan itu dilakukan oleh Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., dan Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, Raden Suhartono di Semarang pada Jumat, 22 Desember 2023. 

Pj Gubernur membeberkan, Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi kedua setelah DKI Jakarta yang menyelenggarakan Laboratorium Manajemen Risiko dan kapabilitas APIP.

Terpilihnya Jateng sebagai lokasi penyelenggaraan itu, didasarkan pada hasil penilaian maturitas APIP yang terintegrasi dengan Lab-MR dan Kapabilitas APIP. Di mana Jateng diketahui berada pada level 3 berdasarkan hasil penilaian tersebut.

"Ini semuanya adalah upaya-upaya, yang telah dilaksanakan oleh para kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah), di Jateng ini," tuturnya. 

Menurut Pj Gubernur, perolehan yang diraih oleh Pemprov Jateng di satu sisi merupakan suatu prestasi. Namun, apabila diproyeksikan untuk menyelenggarakan Laboratorium Manajemen Risiko, maka prestasi tersebut dapat menjadi sebuah tantangan. 

“Malah ini kita anggap formula awal. Tantangan ke depan, ini masih banyak. Banyak yang harus kita perbaiki. Banyak yang harus kita lakukan," katanya.  

Pihaknya mengatakan, penyelenggaraan Laboratorium Manajemen Risiko ini diharapkan dapat menguatkan proses penertiban dan implementasi kebijakan. Selain itu, diharapkan juga dapat menjadi sarana inkubasi inovasi dalam implementasi manajemen risiko dan kapabilitas APIP.

Sementara itu, Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, Raden Suhartono menyampaikan, Laboratorium Manajemen Risiko dan Kapabilitas APIP dilaksanakan untuk memastikan praktik terbaik atas penerapan manajemen risiko. 

Selain itu, juga untuk memastikan terlaksana dengan baiknya peran yang dimiliki oleh APIP.

"Hasil penilaian maturitas APIP, terintegrasi manajemen risiko dan juga kapabilitas APIP di Provinsi Jateng, sudah berada pada level 3,” katanya. 

Pihaknya menambahkan, APIP yang sudah berada pada level 3 tersebut, diharapkan mampu memberikan jaminan atas terlaksananya manajemen risiko secara lebih efektif, menciptakan tata kelola pemerintahan yang makin baik, serta mampu memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya penipuan. 

"Dengan diketahuinya kemungkinan kejadian fraud (penipuan) sedini mungkin, diharapkan bisa sesegera mungkin dimitigasi oleh teman-teman pemda (pemerintah daerah), sehingga tujuan yang sudah dicanangkan dan ditetapkan, bisa tercapai secara efektif," pungkas Raden.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu