Follow Us :              

Olah Sampah Jadi Bahan Bakar, Pj Gubernur Dampingi Presiden Tinjau TPST RDF di Cilacap

  02 January 2024  |   11:00:00  |   dibaca : 339 
Kategori :
Bagikan :


Olah Sampah Jadi Bahan Bakar, Pj Gubernur Dampingi Presiden Tinjau TPST RDF di Cilacap

02 January 2024 | 11:00:00 | dibaca : 339
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

CILACAP - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mendampingi Presiden RI, Joko Widodo meninjau proses pengolahan sampah menjadi produk bahan bakar di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Refused Derived Fuel (TPST RDF) di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap pada Selasa, 2 Januari 2023. 

Presiden yang saat itu didampingi oleh Pj Gubernur meninjau proses pengolahan sampah, mulai dari pencacahan hingga pengayakannya. 

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Cilacap, Sri Murniyati memberikan penjelasan terperinci terkait operasional TPST RDF kepada Presiden dan Pj Gubernur.

Berdasarkan penjelasan Sri, diketahui bahwa selama ini sampah yang diolah di lokasi tersebut merupakan sampah dari 14 kecamatan di Kabupaten Cilacap. 

Selain itu, pihaknya juga mengatakan bahwa sebenarnya mesin RDF yang ada di TPST Jeruklegi memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 200 ton.

"Namun, saat ini belum dimaksimalkan, sehingga baru 150 ton per hari (sampah yang bisa) terolah," ujarnya.

Sri menyampaikan, dari total 150 ton sampah yang telah diolah, mampu dihasilkan produk pengganti bahan bakar atau batu bara hingga mencapai 60 ton per hari. 

Adapun produk yang dihasilkan itu, kemudian dimanfaatkan untuk bahan bakar tungku pembakaran bagi pabrik semen. 

Perlu diketahui, TPST RDF Jeruklegi yang dibangun di atas lahan seluas satu hektar ini, pembangunannya merupakan kolaborasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Cilacap, PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta Pemerintah Kerajaan Denmark. 

Sri mengatakan, penerapan teknologi RDF ini merupakan solusi untuk mengurangi tumpukan sampah, sehingga dapat tercipta lingkungan yang sehat bagi masyarakat. Bahkan teknologi ini juga bisa membantu industri pengguna batu bara, seperti industri semen yang berguna untuk menurunkan emisi karbon.

Tidak kalah penting, teknologi RDF juga bisa menjadi jalan keluar di tengah sulitnya mencari lahan untuk tempat pembuangan akhir.


Bagikan :

CILACAP - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mendampingi Presiden RI, Joko Widodo meninjau proses pengolahan sampah menjadi produk bahan bakar di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Refused Derived Fuel (TPST RDF) di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap pada Selasa, 2 Januari 2023. 

Presiden yang saat itu didampingi oleh Pj Gubernur meninjau proses pengolahan sampah, mulai dari pencacahan hingga pengayakannya. 

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Cilacap, Sri Murniyati memberikan penjelasan terperinci terkait operasional TPST RDF kepada Presiden dan Pj Gubernur.

Berdasarkan penjelasan Sri, diketahui bahwa selama ini sampah yang diolah di lokasi tersebut merupakan sampah dari 14 kecamatan di Kabupaten Cilacap. 

Selain itu, pihaknya juga mengatakan bahwa sebenarnya mesin RDF yang ada di TPST Jeruklegi memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 200 ton.

"Namun, saat ini belum dimaksimalkan, sehingga baru 150 ton per hari (sampah yang bisa) terolah," ujarnya.

Sri menyampaikan, dari total 150 ton sampah yang telah diolah, mampu dihasilkan produk pengganti bahan bakar atau batu bara hingga mencapai 60 ton per hari. 

Adapun produk yang dihasilkan itu, kemudian dimanfaatkan untuk bahan bakar tungku pembakaran bagi pabrik semen. 

Perlu diketahui, TPST RDF Jeruklegi yang dibangun di atas lahan seluas satu hektar ini, pembangunannya merupakan kolaborasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Cilacap, PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta Pemerintah Kerajaan Denmark. 

Sri mengatakan, penerapan teknologi RDF ini merupakan solusi untuk mengurangi tumpukan sampah, sehingga dapat tercipta lingkungan yang sehat bagi masyarakat. Bahkan teknologi ini juga bisa membantu industri pengguna batu bara, seperti industri semen yang berguna untuk menurunkan emisi karbon.

Tidak kalah penting, teknologi RDF juga bisa menjadi jalan keluar di tengah sulitnya mencari lahan untuk tempat pembuangan akhir.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu