Follow Us :              

Pemprov Jateng dan Baznas Kembali Salurkan Modal Usaha Senilai Rp567 juta

  09 January 2024  |   09:30:00  |   dibaca : 541 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng dan Baznas Kembali Salurkan Modal Usaha Senilai Rp567 juta

09 January 2024 | 09:30:00 | dibaca : 541
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

KARANGANYAR – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) wilayah setempat menyalurkan bantuan senilai Rp567 juta kepada para mustahik atau penerima zakat beserta para pendampingnya.

Bantuan itu secara simbolis diserahkan oleh Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., dalam acara Penyerahan Bantuan Tunai Bagi Mustahik Produktif Binaan Baznas Jateng di The Alana Hotel, Kabupaten Karanganyar pada Selasa, 9 Januari 2024.

Secara rinci, bantuan berupa modal usaha senilai Rp540 juta  diberikan kepada 180 mustahik produktif, ditambah uang transportasi masing-masing Rp100 ribu. Kemudian, juga disalurkan bantuan biaya transportasi untuk 36 orang pendamping mustahik, masing-masing senilai Rp250 ribu.

“Bantuan ini diberikan kepada mustahik di Kabupaten Karanganyar, Sragen, dan Klaten. Jadi, bantuan ini merupakan hasil kerja sama, yang selama ini terjalin sangat baik, antara Pemprov Jawa Tengah dengan Baznas Jawa Tengah," kata Pj Gubernur.

Pj Gubernur menambahkan, bantuan modal usaha tersebut merupakan salah satu intervensi Pemprov Jateng dalam upaya menangani kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di daerahnya.

“Kemiskinan ekstrem sudah ada penurunan, dari 1,9 persen menjadi 1,1 persen. Target kami, untuk tahun 2024 ini (menjadi) 0 persen. Ini akan kami maksimalkan, tentunya dengan bantuan dari Baznas Jateng, dan juga program lain," imbuhnya.

Berbagai program juga terus digencarkan guna mencapai target yang telah direncanakan di tahun ini. Beberapa di antaranya dengan upaya mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan masyarakat miskin, serta mengupayakan untuk meminimalisasi wilayah kantong kemiskinan.

Selain itu, verifikasi dan validasi data kemiskinan melalui aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS) juga terus dilakukan. Hal ini bertujuan agar bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Pemprov Jateng juga telah mengupayakan pengentasan kemiskinan ekstrem dengan melakukan kolaborasi bersama beberapa lembaga . Upaya ini didukung dengan anggaran dari pusat, provinsi, kabupaten, desa maupun lembaga non-pemerintah, seperti Baznas, Corporate Social Responsibility (CSR), BUMD, BUMN, Unit Pengumpul Zakat (UPZ), dan Filantropi atau para aktivis yang memberikan bantuan-bantuan sosial.

"Untuk mengintervensi 8 program pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar masyarakat, yakni RTLH, listrik, sumber air, jamban, stunting, anak tidak sekolah, disabilitas, serta angka tidak bekerja, di 17 kabupaten prioritas di Jawa Tengah. Mulai Januari ini, sudah akan kami laksanakan bersama rekan-rekan OPD (Organisasi Perangkat Daerah)," kata Pj Gubernur.

Sementara itu, Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Darodji menjelaskan, hingga tahun 2023 sudah ada sekitar 11 ribu mustahik yang telah menerima bantuan modal usaha.

Bantuan modal tersebut meliputi, bantuan di bidang kuliner/boga, toko retail/kelontong/pedagang, jasa cuci, konveksi, jasa bengkel, pertanian, perikanan, peternakan, dan penjahit. Bahkan, ada pelatihan yang diberikan kepada sekitar 21 ribu masyarakat yang belum bekerja.

"Insyaallah pada 2024 ini, akan kita alokasikan juga bantuan modal untuk 1.000 orang. Kita juga siapkan untuk bantuan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) (sebanyak) 750 unit, kemudian pelatihan kerja (bagi) kira-kira 3.000 orang. Nanti akan kita latih kerja, dengan berbagai pekerjaan," katanya.

Ketua Baznas Jateng menambahkan, bantuan yang disalurkan pada tahun 2024 akan diprioritaskan untuk bantuan produktif dengan kisaran sejumlah 60%, sedangkan sisanya sebanyak 40% untuk bantuan konsumtif.


Bagikan :

KARANGANYAR – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) wilayah setempat menyalurkan bantuan senilai Rp567 juta kepada para mustahik atau penerima zakat beserta para pendampingnya.

Bantuan itu secara simbolis diserahkan oleh Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., dalam acara Penyerahan Bantuan Tunai Bagi Mustahik Produktif Binaan Baznas Jateng di The Alana Hotel, Kabupaten Karanganyar pada Selasa, 9 Januari 2024.

Secara rinci, bantuan berupa modal usaha senilai Rp540 juta  diberikan kepada 180 mustahik produktif, ditambah uang transportasi masing-masing Rp100 ribu. Kemudian, juga disalurkan bantuan biaya transportasi untuk 36 orang pendamping mustahik, masing-masing senilai Rp250 ribu.

“Bantuan ini diberikan kepada mustahik di Kabupaten Karanganyar, Sragen, dan Klaten. Jadi, bantuan ini merupakan hasil kerja sama, yang selama ini terjalin sangat baik, antara Pemprov Jawa Tengah dengan Baznas Jawa Tengah," kata Pj Gubernur.

Pj Gubernur menambahkan, bantuan modal usaha tersebut merupakan salah satu intervensi Pemprov Jateng dalam upaya menangani kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di daerahnya.

“Kemiskinan ekstrem sudah ada penurunan, dari 1,9 persen menjadi 1,1 persen. Target kami, untuk tahun 2024 ini (menjadi) 0 persen. Ini akan kami maksimalkan, tentunya dengan bantuan dari Baznas Jateng, dan juga program lain," imbuhnya.

Berbagai program juga terus digencarkan guna mencapai target yang telah direncanakan di tahun ini. Beberapa di antaranya dengan upaya mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan masyarakat miskin, serta mengupayakan untuk meminimalisasi wilayah kantong kemiskinan.

Selain itu, verifikasi dan validasi data kemiskinan melalui aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS) juga terus dilakukan. Hal ini bertujuan agar bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Pemprov Jateng juga telah mengupayakan pengentasan kemiskinan ekstrem dengan melakukan kolaborasi bersama beberapa lembaga . Upaya ini didukung dengan anggaran dari pusat, provinsi, kabupaten, desa maupun lembaga non-pemerintah, seperti Baznas, Corporate Social Responsibility (CSR), BUMD, BUMN, Unit Pengumpul Zakat (UPZ), dan Filantropi atau para aktivis yang memberikan bantuan-bantuan sosial.

"Untuk mengintervensi 8 program pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar masyarakat, yakni RTLH, listrik, sumber air, jamban, stunting, anak tidak sekolah, disabilitas, serta angka tidak bekerja, di 17 kabupaten prioritas di Jawa Tengah. Mulai Januari ini, sudah akan kami laksanakan bersama rekan-rekan OPD (Organisasi Perangkat Daerah)," kata Pj Gubernur.

Sementara itu, Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Darodji menjelaskan, hingga tahun 2023 sudah ada sekitar 11 ribu mustahik yang telah menerima bantuan modal usaha.

Bantuan modal tersebut meliputi, bantuan di bidang kuliner/boga, toko retail/kelontong/pedagang, jasa cuci, konveksi, jasa bengkel, pertanian, perikanan, peternakan, dan penjahit. Bahkan, ada pelatihan yang diberikan kepada sekitar 21 ribu masyarakat yang belum bekerja.

"Insyaallah pada 2024 ini, akan kita alokasikan juga bantuan modal untuk 1.000 orang. Kita juga siapkan untuk bantuan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) (sebanyak) 750 unit, kemudian pelatihan kerja (bagi) kira-kira 3.000 orang. Nanti akan kita latih kerja, dengan berbagai pekerjaan," katanya.

Ketua Baznas Jateng menambahkan, bantuan yang disalurkan pada tahun 2024 akan diprioritaskan untuk bantuan produktif dengan kisaran sejumlah 60%, sedangkan sisanya sebanyak 40% untuk bantuan konsumtif.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu