Follow Us :              

Program Mekaar PNM Berkontribusi Dongkrak Perekonomian Jateng

  31 January 2024  |   14:30:00  |   dibaca : 184 
Kategori :
Bagikan :


Program Mekaar PNM Berkontribusi Dongkrak Perekonomian Jateng

31 January 2024 | 14:30:00 | dibaca : 184
Kategori :
Bagikan :

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

KLATEN - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mendampingi Presiden RI, Joko Widodo bersilaturahmi dengan para nasabah dan pendamping Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan Pemodalan Nasional Madani (PNM) di Kabupaten Klaten pada Rabu, 31 Januari 2024.

Kegiatan yang dilaksanakan di Graha Bung Karno, Kabupaten Klaten itu dihadiri kurang lebih 2.200 peserta. Jumlah itu terdiri atas 700 nasabah di Kabupaten Klaten, serta 1.500 pendamping dari berbagai daerah di Jawa Tengah, seperti Klaten, Pati, Grobogan, Semarang, Jepara, dan sekitarnya.

Hingga kini, total nasabah PNM di Jawa Tengah ada sebanyak 1,9 juta nasabah aktif. Khusus di Kabupaten Klaten tercatat ada 58 ribu nasabah, sedangkan untuk pendamping di Jawa Tengah, ada sekitar 63 ribu.

Pj Gubernur mengatakan, banyaknya ibu-ibu yang menjadi nasabah Program Mekaar PNM merupakan hal yang positif. Bahkan program itu dinilai mampu meningkatkan perekonomian keluarga, daerah, dan nasional. 

Harapannya, program tersebut makin berkembang dan kian banyak menjangkau perempuan pelaku UMKM. 

"Ini positif untuk Jateng. Tadi disampaikan Presiden Jokowi, prinsip yang harus dipegang nasabah untuk menjadi maju dan berkembang, adalah disiplin dan kerja keras," katanya. 

Dalam kesempatan itu, Presiden menekankan tentang kedisiplinan dan kerja keras dalam membangun usaha atau berbisnis. Disiplin yang dimaksud, baik saat menggunakan pinjaman untuk modal usaha maupun dalam mengangsur cicilan.

Presiden juga mengapresiasi kinerja para pendamping Program Mekaar PNM yang telah membersamai para nasabah. Mereka diminta untuk tidak bosan mengingatkan nasabah terkait waktu mengangsur pinjaman modal usaha.

Salah seorang nasabah Mekaar PNM unit Juwiring Klaten, Ruwaidah mengaku sudah menjadi nasabah sejak tahun 2019. Awalnya, Ia mendapat pembiayaan melalui PNM dengan plafon Rp2 juta, di mana modal itu digunakan untuk usaha rajut. 

"Sekarang plafonnya naik jadi Rp6 juta. Omzet Rp1 juta per bulan. Produk usaha, kami kirim ke Bali dan Jogja, sekali kirim 500-an produk. Untuk penjualan ke luar negeri pernah ke Malaysia," ujarnya.


Bagikan :

KLATEN - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mendampingi Presiden RI, Joko Widodo bersilaturahmi dengan para nasabah dan pendamping Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan Pemodalan Nasional Madani (PNM) di Kabupaten Klaten pada Rabu, 31 Januari 2024.

Kegiatan yang dilaksanakan di Graha Bung Karno, Kabupaten Klaten itu dihadiri kurang lebih 2.200 peserta. Jumlah itu terdiri atas 700 nasabah di Kabupaten Klaten, serta 1.500 pendamping dari berbagai daerah di Jawa Tengah, seperti Klaten, Pati, Grobogan, Semarang, Jepara, dan sekitarnya.

Hingga kini, total nasabah PNM di Jawa Tengah ada sebanyak 1,9 juta nasabah aktif. Khusus di Kabupaten Klaten tercatat ada 58 ribu nasabah, sedangkan untuk pendamping di Jawa Tengah, ada sekitar 63 ribu.

Pj Gubernur mengatakan, banyaknya ibu-ibu yang menjadi nasabah Program Mekaar PNM merupakan hal yang positif. Bahkan program itu dinilai mampu meningkatkan perekonomian keluarga, daerah, dan nasional. 

Harapannya, program tersebut makin berkembang dan kian banyak menjangkau perempuan pelaku UMKM. 

"Ini positif untuk Jateng. Tadi disampaikan Presiden Jokowi, prinsip yang harus dipegang nasabah untuk menjadi maju dan berkembang, adalah disiplin dan kerja keras," katanya. 

Dalam kesempatan itu, Presiden menekankan tentang kedisiplinan dan kerja keras dalam membangun usaha atau berbisnis. Disiplin yang dimaksud, baik saat menggunakan pinjaman untuk modal usaha maupun dalam mengangsur cicilan.

Presiden juga mengapresiasi kinerja para pendamping Program Mekaar PNM yang telah membersamai para nasabah. Mereka diminta untuk tidak bosan mengingatkan nasabah terkait waktu mengangsur pinjaman modal usaha.

Salah seorang nasabah Mekaar PNM unit Juwiring Klaten, Ruwaidah mengaku sudah menjadi nasabah sejak tahun 2019. Awalnya, Ia mendapat pembiayaan melalui PNM dengan plafon Rp2 juta, di mana modal itu digunakan untuk usaha rajut. 

"Sekarang plafonnya naik jadi Rp6 juta. Omzet Rp1 juta per bulan. Produk usaha, kami kirim ke Bali dan Jogja, sekali kirim 500-an produk. Untuk penjualan ke luar negeri pernah ke Malaysia," ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu