Follow Us :              

Operasikan 27 Pompa Air, Banjir Demak Sudah Mulai Surut

  16 February 2024  |   13:30:00  |   dibaca : 419 
Kategori :
Bagikan :


Operasikan 27 Pompa Air, Banjir Demak Sudah Mulai Surut

16 February 2024 | 13:30:00 | dibaca : 419
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

DEMAK – Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., kembali meninjau bencana banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak pada Jumat, 16 Februari 2024 sore. 

Sebelumnya, Ia juga datang ke lokasi untuk mengecek kondisi tanggul yang jebol dan tempat pengungsian warga pada Sabtu (10/2) lalu.

Pada tinjauannya kali ini, Pj Gubernur mengatakan, sudah dilakukan beberapa upaya penanganan terhadap dua titik tanggul yang jebol di Sungai Wulan.

“Kedua tanggul yang jebol sudah bisa ditutup. Awalnya sifatnya sementara, saat ini sedang dilakukan penguatan, kurang lebih dua hari lagi tanggul ini sudah kuat,” katanya di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak. 

Hingga kini banjir yang merendam rumah warga juga sudah mulai surut, dan ketinggian airnya tersisa sekitar 10 cm-50 cm. Guna menuntaskan persoalan tersebut, sebanyak 27 pompa air dari kementerian dan instansi terkait juga sudah dioperasikan. 

"Dalam penanganan ini, kami dibantu dari (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) PUPR ada sekitar 22 pompa air, kemudian ditambah 5 (pompa air) dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Kami terus melakukan langkah-langkah pemompaan air, dan penyedotan air untuk dibuang ke sungai," tutur Pj Gubernur.

Saat ini, para warga yang sebelumnya berada di pengungsian, beberapa di antaranya sudah kembali ke tempat tinggalnya masing-masing. Bahkan, mereka sudah mulai membersihkan lingkungan di sekitar rumahnya. 

Adapun terkait upaya mengurangi intensitas curah hujan di daerah, BNPB sudah menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Metode ini dilakukan untuk memicu potensi terjadinya hujan dengan menebar garam di awan, sehingga hujan bisa turun di tempat tertentu sesuai kebutuhan dan tujuan. Pada kasus ini, TMC dilakukan agar hujan tidak jatuh di hulu Sungai Wulan.

"Ini dilakukan dalam rangka untuk mengalihkan gumpalan awan yang mengandung air, untuk dialihkan ke tempat lain. Alhamdulillah, hari ini cuaca cerah dan (debit air) sungai pun sudah mulai mengarah ke normal, walaupun masih tinggi," ujar Pj Gubernur. 

Sementara terkait akses jalan, jalur pantura Demak-Kudus yang beberapa hari terakhir ditutup akibat terendam banjir, saat ini genangan airnya juga sudah mulai surut.


Bagikan :

DEMAK – Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., kembali meninjau bencana banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak pada Jumat, 16 Februari 2024 sore. 

Sebelumnya, Ia juga datang ke lokasi untuk mengecek kondisi tanggul yang jebol dan tempat pengungsian warga pada Sabtu (10/2) lalu.

Pada tinjauannya kali ini, Pj Gubernur mengatakan, sudah dilakukan beberapa upaya penanganan terhadap dua titik tanggul yang jebol di Sungai Wulan.

“Kedua tanggul yang jebol sudah bisa ditutup. Awalnya sifatnya sementara, saat ini sedang dilakukan penguatan, kurang lebih dua hari lagi tanggul ini sudah kuat,” katanya di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak. 

Hingga kini banjir yang merendam rumah warga juga sudah mulai surut, dan ketinggian airnya tersisa sekitar 10 cm-50 cm. Guna menuntaskan persoalan tersebut, sebanyak 27 pompa air dari kementerian dan instansi terkait juga sudah dioperasikan. 

"Dalam penanganan ini, kami dibantu dari (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) PUPR ada sekitar 22 pompa air, kemudian ditambah 5 (pompa air) dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Kami terus melakukan langkah-langkah pemompaan air, dan penyedotan air untuk dibuang ke sungai," tutur Pj Gubernur.

Saat ini, para warga yang sebelumnya berada di pengungsian, beberapa di antaranya sudah kembali ke tempat tinggalnya masing-masing. Bahkan, mereka sudah mulai membersihkan lingkungan di sekitar rumahnya. 

Adapun terkait upaya mengurangi intensitas curah hujan di daerah, BNPB sudah menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Metode ini dilakukan untuk memicu potensi terjadinya hujan dengan menebar garam di awan, sehingga hujan bisa turun di tempat tertentu sesuai kebutuhan dan tujuan. Pada kasus ini, TMC dilakukan agar hujan tidak jatuh di hulu Sungai Wulan.

"Ini dilakukan dalam rangka untuk mengalihkan gumpalan awan yang mengandung air, untuk dialihkan ke tempat lain. Alhamdulillah, hari ini cuaca cerah dan (debit air) sungai pun sudah mulai mengarah ke normal, walaupun masih tinggi," ujar Pj Gubernur. 

Sementara terkait akses jalan, jalur pantura Demak-Kudus yang beberapa hari terakhir ditutup akibat terendam banjir, saat ini genangan airnya juga sudah mulai surut.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu