Follow Us :              

Stabilkan Inflasi, Pemprov Jateng akan Gelar 100 Gerakan Pangan Murah di Berbagai Daerah

  28 February 2024  |   10:00:00  |   dibaca : 136 
Kategori :
Bagikan :


Stabilkan Inflasi, Pemprov Jateng akan Gelar 100 Gerakan Pangan Murah di Berbagai Daerah

28 February 2024 | 10:00:00 | dibaca : 136
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

MAGELANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebanyak 100 kali hingga Idulfitri mendatang. Hal itu bertujuan untuk menstabilkan inflasi dan menurunkan harga beras di pasaran.

"Sampai saat ini, sudah terealisasi 72 kegiatan GPM," kata Pj Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., usai meninjau kegiatan GPM di Halaman Kantor Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang pada Rabu, 28 Februari 2024.

Hingga kini, harga sembako terbilang masih cukup tinggi. Pj Gubernur menyebutkan, harga beras medium berkisar Rp15 ribu sampai Rp16 ribu, sedangkan beras premium sekitar Rp19 ribu sampai Rp20 ribu. Selain itu, harga komoditas lain, seperti cabai, telur, dan daging, juga naik turun atau fluktuatif.

Maka dari itu, selain menstabilkan inflasi, GPM digencarkan guna memudahkan keterjangkauan masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan.

Pj Gubernur menyampaikan, harga komoditas yang dijual di GPM jauh lebih murah, jika dibandingkan dengan harga di pasar. Hal ini dapat terjadi, sebab Pemprov Jateng memberikan subsidi transportasi kepada para vendor.

Setidaknya ada 13 vendor yang dilibatkan dalam GPM di Kabupaten Magelang. Para vendor tersebut, menyediakan bahan pangan berupa beras, gula, minyak goreng, ayam potong, telur, tepung, dan lain sebagainya.

Pada kesempatan itu, Bulog Cabang Magelang yang semula menyediakan 6 ton beras, setelah melihat antusiasme masyarakat, mereka menambah stok sebanyak 2 ton beras, hingga total beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog, jumlahnya menjadi 8 ton. Selain itu, juga ada stok beras yang dijual oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat, kurang lebih sebanyak 2 ton.

"Alhamdulillah, pelaksanaan GPM tadi cukup ramai. Ini terus akan kita gelorakan, tidak hanya provinsi, tetapi mungkin nanti dari kabupaten/kota (akan) melakukan hal (yang) sama," kata Pj Gubernur.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dyah Lukisari menambahkan, Kabupaten Magelang dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan GPM, sebab daerah tersebut pernah masuk dalam kategori Indeks Perkembangan Harga (IPH) yang cukup tinggi. 

"Selain itu, menjadi salah satu daerah, dari 17 kabupaten dengan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah," ujarnya.

Salah seorang warga Mungkid, Ani mengaku, pelaksanaan GPM sangat membantu kalangan menengah ke bawah. Harapannya, pemerintah terus berupaya menurunkan dan menstabilkan harga bahan-bahan pokok di masyarakat.

"Sekarang, harga beras minimal Rp15 ribu, bahkan bisa lebih. Adanya pasar murah begini, dengan harga (beras) Rp10.900 per kilogram, sangat menghemat sekali untuk belanja," katanya.


Bagikan :

MAGELANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebanyak 100 kali hingga Idulfitri mendatang. Hal itu bertujuan untuk menstabilkan inflasi dan menurunkan harga beras di pasaran.

"Sampai saat ini, sudah terealisasi 72 kegiatan GPM," kata Pj Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., usai meninjau kegiatan GPM di Halaman Kantor Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang pada Rabu, 28 Februari 2024.

Hingga kini, harga sembako terbilang masih cukup tinggi. Pj Gubernur menyebutkan, harga beras medium berkisar Rp15 ribu sampai Rp16 ribu, sedangkan beras premium sekitar Rp19 ribu sampai Rp20 ribu. Selain itu, harga komoditas lain, seperti cabai, telur, dan daging, juga naik turun atau fluktuatif.

Maka dari itu, selain menstabilkan inflasi, GPM digencarkan guna memudahkan keterjangkauan masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan.

Pj Gubernur menyampaikan, harga komoditas yang dijual di GPM jauh lebih murah, jika dibandingkan dengan harga di pasar. Hal ini dapat terjadi, sebab Pemprov Jateng memberikan subsidi transportasi kepada para vendor.

Setidaknya ada 13 vendor yang dilibatkan dalam GPM di Kabupaten Magelang. Para vendor tersebut, menyediakan bahan pangan berupa beras, gula, minyak goreng, ayam potong, telur, tepung, dan lain sebagainya.

Pada kesempatan itu, Bulog Cabang Magelang yang semula menyediakan 6 ton beras, setelah melihat antusiasme masyarakat, mereka menambah stok sebanyak 2 ton beras, hingga total beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog, jumlahnya menjadi 8 ton. Selain itu, juga ada stok beras yang dijual oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat, kurang lebih sebanyak 2 ton.

"Alhamdulillah, pelaksanaan GPM tadi cukup ramai. Ini terus akan kita gelorakan, tidak hanya provinsi, tetapi mungkin nanti dari kabupaten/kota (akan) melakukan hal (yang) sama," kata Pj Gubernur.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dyah Lukisari menambahkan, Kabupaten Magelang dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan GPM, sebab daerah tersebut pernah masuk dalam kategori Indeks Perkembangan Harga (IPH) yang cukup tinggi. 

"Selain itu, menjadi salah satu daerah, dari 17 kabupaten dengan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah," ujarnya.

Salah seorang warga Mungkid, Ani mengaku, pelaksanaan GPM sangat membantu kalangan menengah ke bawah. Harapannya, pemerintah terus berupaya menurunkan dan menstabilkan harga bahan-bahan pokok di masyarakat.

"Sekarang, harga beras minimal Rp15 ribu, bahkan bisa lebih. Adanya pasar murah begini, dengan harga (beras) Rp10.900 per kilogram, sangat menghemat sekali untuk belanja," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu