Follow Us :              

Pj Gubernur Jateng Tinjau Banjir Pekalongan, Serahkan Bantuan Senilai Rp160 Juta

  14 March 2024  |   15:30:00  |   dibaca : 502 
Kategori :
Bagikan :


Pj Gubernur Jateng Tinjau Banjir Pekalongan, Serahkan Bantuan Senilai Rp160 Juta

14 March 2024 | 15:30:00 | dibaca : 502
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

PEKALONGAN – Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., meninjau lokasi terjadinya banjir bandang di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan pada Kamis, 14 Maret 2024 malam.

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur juga menyerahkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah senilai Rp160.804.000 kepada para korban banjir. Bantuan itu diberikan dalam bentuk makanan, selimut, sembako, pakaian anak dan dewasa, kornet, beras, serta bantuan lainnya.

Banjir bandang yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia itu, terjadi akibat tingginya curah hujan dalam dua hari terakhir. 

“Banjir ini terjadi, karena intensitas hujan yang tinggi, di antara tanggal 12-13 Maret," kata Pj Gubernur usai mengecek kondisi korban banjir di tempat pengungsian Desa Wangandowo. 

Pj Gubernur menjelaskan, hujan dengan intensitas tinggi ini menyebabkan kolam retensi atau penampungan air pada sebuah pabrik sepatu di daerah tersebut, diduga jebol. Hal ini menyebabkan debit air yang cukup tinggi dan tidak terbendung itu, akhirnya masuk ke pemukiman warga. 

Dampak dari peristiwa ini, sekitar 2 rumah warga hanyut, 20 rumah rusak parah, dan 50 rumah rusak ringan. Selain itu, 1 bangunan TK, 2 musala, dan 1 jembatan juga rusak diterjang banjir. 

"Ada dua korban meninggal, merupakan anak dan ibunya. Mereka hanyut, karena tiba-tiba banjir bandang langsung (masuk) ke rumah, dan (debit airnya) langsung besar," tutur Pj Gubernur yang sempat bertemu dan memberikan tali asih kepada keluarga korban, Wasturi di lokasi pengungsian.

Setelah kejadian tersebut, langkah yang dilakukan oleh Pemprov Jateng, Pemerintah Kabupaten Pekalongan, TNI/Polri, dan instansi terkait lainnya adalah melakukan evakuasi bagi para korban banjir. 

Para warga yang terdampak langsung dipindahkan ke tempat pengungsian. Selain itu, posko kesehatan dan dapur umum juga langsung didirikan untuk melayani para pengungsi.

"Ada 85 orang pengungsi yang masih kita tampung di sini. Sebagian sudah ada yang pulang ke rumah, untuk membersihkan rumah," ujarnya. 

Sementara itu, penyelidikan dan penanganan masalah tanggul kolam retensi yang jebol juga masih dilakukan. Sejauh ini, Pemkab Pekalongan sudah memanggil pihak perusahaan, dan mempertemukannya dengan masyarakat atau para korban banjir.

"Dari perusahaan sepatu, akan membiayai seluruh kerugian yang ada di masyarakat. Seluruh kerugian akan diganti oleh perusahaan tersebut,” ucap Pj Gubernur.


Bagikan :

PEKALONGAN – Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., meninjau lokasi terjadinya banjir bandang di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan pada Kamis, 14 Maret 2024 malam.

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur juga menyerahkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah senilai Rp160.804.000 kepada para korban banjir. Bantuan itu diberikan dalam bentuk makanan, selimut, sembako, pakaian anak dan dewasa, kornet, beras, serta bantuan lainnya.

Banjir bandang yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia itu, terjadi akibat tingginya curah hujan dalam dua hari terakhir. 

“Banjir ini terjadi, karena intensitas hujan yang tinggi, di antara tanggal 12-13 Maret," kata Pj Gubernur usai mengecek kondisi korban banjir di tempat pengungsian Desa Wangandowo. 

Pj Gubernur menjelaskan, hujan dengan intensitas tinggi ini menyebabkan kolam retensi atau penampungan air pada sebuah pabrik sepatu di daerah tersebut, diduga jebol. Hal ini menyebabkan debit air yang cukup tinggi dan tidak terbendung itu, akhirnya masuk ke pemukiman warga. 

Dampak dari peristiwa ini, sekitar 2 rumah warga hanyut, 20 rumah rusak parah, dan 50 rumah rusak ringan. Selain itu, 1 bangunan TK, 2 musala, dan 1 jembatan juga rusak diterjang banjir. 

"Ada dua korban meninggal, merupakan anak dan ibunya. Mereka hanyut, karena tiba-tiba banjir bandang langsung (masuk) ke rumah, dan (debit airnya) langsung besar," tutur Pj Gubernur yang sempat bertemu dan memberikan tali asih kepada keluarga korban, Wasturi di lokasi pengungsian.

Setelah kejadian tersebut, langkah yang dilakukan oleh Pemprov Jateng, Pemerintah Kabupaten Pekalongan, TNI/Polri, dan instansi terkait lainnya adalah melakukan evakuasi bagi para korban banjir. 

Para warga yang terdampak langsung dipindahkan ke tempat pengungsian. Selain itu, posko kesehatan dan dapur umum juga langsung didirikan untuk melayani para pengungsi.

"Ada 85 orang pengungsi yang masih kita tampung di sini. Sebagian sudah ada yang pulang ke rumah, untuk membersihkan rumah," ujarnya. 

Sementara itu, penyelidikan dan penanganan masalah tanggul kolam retensi yang jebol juga masih dilakukan. Sejauh ini, Pemkab Pekalongan sudah memanggil pihak perusahaan, dan mempertemukannya dengan masyarakat atau para korban banjir.

"Dari perusahaan sepatu, akan membiayai seluruh kerugian yang ada di masyarakat. Seluruh kerugian akan diganti oleh perusahaan tersebut,” ucap Pj Gubernur.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu