Follow Us :              

Ratusan Peserta dari Berbagai Provinsi Adu Nasib Ikuti Seleksi Magang ke Negeri Sakura di Jawa Tengah 

  21 July 2025  |   08:00:00  |   dibaca : 24 
Kategori :
Bagikan :


Ratusan Peserta dari Berbagai Provinsi Adu Nasib Ikuti Seleksi Magang ke Negeri Sakura di Jawa Tengah 

21 July 2025 | 08:00:00 | dibaca : 24
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

SEMARANG — Sebanyak 340 perserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah, Riau, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan lainnya, datang ke  Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah, dengan tekad memperbaiki nasib untuk mengikuti seleksi magang ke Jepang, pada Senin, 21 Juli 2025.

Kepala Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Aziz, menyampaikan bahwa seleksi program Magang Kerja ke Jepang dipusatkan di Pemprov Jateng berdasarkan mandat langsung dari Kementerian Ketenagakerjaan dengan IM Japan. Selain itu, antusiasme para peserta magang dari Jateng juga paling tinggi dibandingkan daerah lain.

Salah seorang peserta seleksi asal Kebumen, Fajri, mengaku, sungguh-sungguh ingin lolos seleksi tersebut. Sebab, anak sulung dari empat bersaudara ini tumbuh di tengah keterbatasan ekonomi. Orang tuanya bekerja serabutan, kadang jadi buruh bangunan, kadang buruh tani. Akan tetapi, keterbatasan itu justru menjadi bahan bakar untuk menjaga harapan dan semangatnya. 

“Dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) saya tahu ada program ini. Saya pengin bisa bantu ekonomi keluarga. Saya anak pertama, jadi memang saya tumpuan keluarga,” ucapnya.   

Tak jauh dari tempat duduk Fajri, ada seorang peserta asal Blora yang datang mandiri bernama Yulianto. Ia mengetahui program magang ini dari unggahan di Instagram. Berbeda dengan Fajri, Yulianto sudah punya pengalaman kerja di perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia.

Empat tahun bekerja di sana membuatnya sedikit memahami budaya kerja di Jepang. 

“Sudah lama saya pengin kerja langsung di Jepang. Semoga bisa lolos, karena sudah punya pengalaman,” ujar Yulianto.

Peserta lain asal Demak, Faiz, mengatakan, ia mengikuti program ini karena terinspirasi dari ibunya yang merupakan pekerja migran di Hongkong. Mendengar banyak kisah sukses dan cerita perjuangan dari sang ibu, Faiz termotivasi untuk mencoba program ini.

“Saya ingin bisa bantu ekonomi keluarga. Katanya kerja di Jepang ilmunya juga banyak, bisa jadi bekal kalau nanti pulang. Apalagi syaratnya tidak ribet dan gajinya cukup besar,” tuturnya.

Ketiganya menjadi gambaran semangat yang dimiliki 340 peserta Seleksi Program Magang ke Jepang Tahun 2025, yang secara resmi dibuka oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada hari ini.

Ratusan peserta program magang akan mengikuti rangkaian seleksi ketat selama lima hari, meliputi tes matematika dasar, kesamaptaan tubuh (tes fisik), ketahanan fisik, wawancara, tes kesehatan (medical check-up), serta pelatihan prapemberangkatan.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengatakan, seleksi program magang ini tidak berbasis kuota. Artinya, siapa pun yang lulus standar akan langsung diproses untuk diberangkatkan dalam program magang ke Jepang. 

“Kesempatan ini jangan disia-siakan. Apalagi seleksi ini bukan soal kuota, tetapi soal kemampuan. Kalau semua lulus standar, semua bisa berangkat. Jadi keluarkan potensi terbaik, jaga semangat, dan jaga nama baik Indonesia,” tegasnya.

Sebagai informasi, program Magang Kerja ke Jepang merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Ketenagakerjaan RI dan IM Japan, yang telah memberangkatkan lebih dari 60.000 tenaga kerja Indonesia ke Jepang sejak pertama kali digelar pada tahun 1993.


Bagikan :

SEMARANG — Sebanyak 340 perserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah, Riau, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan lainnya, datang ke  Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah, dengan tekad memperbaiki nasib untuk mengikuti seleksi magang ke Jepang, pada Senin, 21 Juli 2025.

Kepala Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Aziz, menyampaikan bahwa seleksi program Magang Kerja ke Jepang dipusatkan di Pemprov Jateng berdasarkan mandat langsung dari Kementerian Ketenagakerjaan dengan IM Japan. Selain itu, antusiasme para peserta magang dari Jateng juga paling tinggi dibandingkan daerah lain.

Salah seorang peserta seleksi asal Kebumen, Fajri, mengaku, sungguh-sungguh ingin lolos seleksi tersebut. Sebab, anak sulung dari empat bersaudara ini tumbuh di tengah keterbatasan ekonomi. Orang tuanya bekerja serabutan, kadang jadi buruh bangunan, kadang buruh tani. Akan tetapi, keterbatasan itu justru menjadi bahan bakar untuk menjaga harapan dan semangatnya. 

“Dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) saya tahu ada program ini. Saya pengin bisa bantu ekonomi keluarga. Saya anak pertama, jadi memang saya tumpuan keluarga,” ucapnya.   

Tak jauh dari tempat duduk Fajri, ada seorang peserta asal Blora yang datang mandiri bernama Yulianto. Ia mengetahui program magang ini dari unggahan di Instagram. Berbeda dengan Fajri, Yulianto sudah punya pengalaman kerja di perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia.

Empat tahun bekerja di sana membuatnya sedikit memahami budaya kerja di Jepang. 

“Sudah lama saya pengin kerja langsung di Jepang. Semoga bisa lolos, karena sudah punya pengalaman,” ujar Yulianto.

Peserta lain asal Demak, Faiz, mengatakan, ia mengikuti program ini karena terinspirasi dari ibunya yang merupakan pekerja migran di Hongkong. Mendengar banyak kisah sukses dan cerita perjuangan dari sang ibu, Faiz termotivasi untuk mencoba program ini.

“Saya ingin bisa bantu ekonomi keluarga. Katanya kerja di Jepang ilmunya juga banyak, bisa jadi bekal kalau nanti pulang. Apalagi syaratnya tidak ribet dan gajinya cukup besar,” tuturnya.

Ketiganya menjadi gambaran semangat yang dimiliki 340 peserta Seleksi Program Magang ke Jepang Tahun 2025, yang secara resmi dibuka oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada hari ini.

Ratusan peserta program magang akan mengikuti rangkaian seleksi ketat selama lima hari, meliputi tes matematika dasar, kesamaptaan tubuh (tes fisik), ketahanan fisik, wawancara, tes kesehatan (medical check-up), serta pelatihan prapemberangkatan.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengatakan, seleksi program magang ini tidak berbasis kuota. Artinya, siapa pun yang lulus standar akan langsung diproses untuk diberangkatkan dalam program magang ke Jepang. 

“Kesempatan ini jangan disia-siakan. Apalagi seleksi ini bukan soal kuota, tetapi soal kemampuan. Kalau semua lulus standar, semua bisa berangkat. Jadi keluarkan potensi terbaik, jaga semangat, dan jaga nama baik Indonesia,” tegasnya.

Sebagai informasi, program Magang Kerja ke Jepang merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Ketenagakerjaan RI dan IM Japan, yang telah memberangkatkan lebih dari 60.000 tenaga kerja Indonesia ke Jepang sejak pertama kali digelar pada tahun 1993.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu