Follow Us :              

Jelang Tutup Buku 2025, SHU Koperasi Bhakti Praja Jateng Capai Rp4,9 Miliar

  23 December 2025  |   09:00:00  |   dibaca : 19 
Kategori :
Bagikan :


Jelang Tutup Buku 2025, SHU Koperasi Bhakti Praja Jateng Capai Rp4,9 Miliar

23 December 2025 | 09:00:00 | dibaca : 19
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

SEMARANG – Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah mencatatkan aset sebanyak Rp126.673.135.000 jelang tutup buku 2025. Dengan jumlah itu, koperasi yang memiliki anggota sebanyak 6.934 orang ini  mampu menghasilkan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar Rp4,9 miliar.

Hal itu disampaikan oleh Ketua KPRI Bhakti Praja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, dalam Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2026 di Gedung Merah Putih, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Selasa, 23 Desember 2025.  

Diketahui, ekuitas atau kekayaan bersih/modal koperasi hingga Desember 2025 diproyeksikan mencapai Rp61.359.186.000 atau mengalami kenaikan 11,01% dibandingkan tahun 2024. Tak hanya itu, rasio keuangan yang ada dinilai cukup baik. 

Adapun, likuiditas/kemampuan koperasi memenuhi kewajiban jangka pendek atau harus berada pada angka 166,3%. Sementara itu, solvabilitas atau kemampuan koperasi memenuhi kewajiban jangka pendek dan panjang sebesar 188,26%, dengan rentabilitas modal (kemampuan koperasi menghasilkan laba dari modal yang dimilikinya) sebesar 7%.

"Berdasarkan kinerja tahun buku 2024, telah diaudit dan mendapat opini wajar dalam segala hal yang material. Dinas Koperasi dan UKM sebagai pembina telah memberikan predikat sehat," katanya.

Terkait akselerasi kinerja tahun 2026, Ketua KPRI Bhakti Praja memprediksi keuntungan akan tumbuh lebih tajam. Dengan pertimbangan perekonomian daerah Jateng yang terus bertumbuh, bahkan angkanya di atas rata-rata nasional. Selain itu, juga melihat laju inflasi yang terjaga dengan baik. 

 Pada akhir tahun 2025, jumlah anggota koperasi juga diproyeksikan akan bertambah dengan adanya hasil rekrutmen CPNS, sekaligus penetapan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan PPPK paruh waktu.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengatakan, kehadiran koperasi merupakan tulang punggung ekonomi kerakyatan.  

Guna menjaga koperasi tetap maju di tengah dinamika zaman, Sekda berpesan agar koperasi memiliki kemampuan pengelolaan yang mumpuni. 

 "Tentang manajemen, kami berharap semua anggota koperasi punya hak bersuara, menyampaikan pendapat, usulan, kritik untuk kemajuan ke depannya," ucapnya.


Bagikan :

SEMARANG – Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah mencatatkan aset sebanyak Rp126.673.135.000 jelang tutup buku 2025. Dengan jumlah itu, koperasi yang memiliki anggota sebanyak 6.934 orang ini  mampu menghasilkan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar Rp4,9 miliar.

Hal itu disampaikan oleh Ketua KPRI Bhakti Praja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, dalam Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2026 di Gedung Merah Putih, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Selasa, 23 Desember 2025.  

Diketahui, ekuitas atau kekayaan bersih/modal koperasi hingga Desember 2025 diproyeksikan mencapai Rp61.359.186.000 atau mengalami kenaikan 11,01% dibandingkan tahun 2024. Tak hanya itu, rasio keuangan yang ada dinilai cukup baik. 

Adapun, likuiditas/kemampuan koperasi memenuhi kewajiban jangka pendek atau harus berada pada angka 166,3%. Sementara itu, solvabilitas atau kemampuan koperasi memenuhi kewajiban jangka pendek dan panjang sebesar 188,26%, dengan rentabilitas modal (kemampuan koperasi menghasilkan laba dari modal yang dimilikinya) sebesar 7%.

"Berdasarkan kinerja tahun buku 2024, telah diaudit dan mendapat opini wajar dalam segala hal yang material. Dinas Koperasi dan UKM sebagai pembina telah memberikan predikat sehat," katanya.

Terkait akselerasi kinerja tahun 2026, Ketua KPRI Bhakti Praja memprediksi keuntungan akan tumbuh lebih tajam. Dengan pertimbangan perekonomian daerah Jateng yang terus bertumbuh, bahkan angkanya di atas rata-rata nasional. Selain itu, juga melihat laju inflasi yang terjaga dengan baik. 

 Pada akhir tahun 2025, jumlah anggota koperasi juga diproyeksikan akan bertambah dengan adanya hasil rekrutmen CPNS, sekaligus penetapan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan PPPK paruh waktu.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengatakan, kehadiran koperasi merupakan tulang punggung ekonomi kerakyatan.  

Guna menjaga koperasi tetap maju di tengah dinamika zaman, Sekda berpesan agar koperasi memiliki kemampuan pengelolaan yang mumpuni. 

 "Tentang manajemen, kami berharap semua anggota koperasi punya hak bersuara, menyampaikan pendapat, usulan, kritik untuk kemajuan ke depannya," ucapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu