Follow Us :              

Sri Puryono: Program Kerja KSBN Tidak Usah Muluk-Muluk, yang Implementatif Saja

  14 January 2019  |   17:00:00  |   dibaca : 830 
Kategori :
Bagikan :


Sri Puryono: Program Kerja KSBN Tidak Usah Muluk-Muluk, yang Implementatif Saja

14 January 2019 | 17:00:00 | dibaca : 830
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

KUDUS - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang juga Ketua Umum Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Provinsi Jateng Sri Puryono mengukuhkan KSBN Kabupaten Kudus periode 2019-2024 di Taman Budaya Sosrokartono Jalan Raya Kudus - Colo, Baekrajan, Bae, Kudus, Senin (14/1/2019) malam.

Usai mengukuhkan pengurus, Sri Puryono menjelaskan, KSBN Kudus merupakan kepengurusan ke delapan di Jateng sebagai wadah induk para seniman.

Pembentukan KSBN merupakan amanah Undang-undang No 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Jateng sendiri, kata Sri Puryono, paling progresif untuk membentuk di tingkat kabupaten dan kota.

"Seni budaya itu bukan sekadar wayang kulit, campursari. Tetapi, kuliner juga termasuk budaya. Apalagi, di Kudus ini ada beragam kuliner. KSBN Kudus dalam membuat program kerja tidak usah muluk-muluk, yang implementatif saja," harapnya.

Dijelaskan pula, nguri-uri budaya  penting karena menjadi nilai budaya dasar bangsa. Sehingga, budaya harus terus dibangun agar masyarakatnya tidak mudah bentrok hingga saling membunuh.

Masa generasi Y pun sudah lewat,  sehingga, era generasi Z saat ini, muncul keterbukaan budaya. Informasi dan komunikasi pun kalau tidak bisa memilih, generasi akan lupa. "Jangan sampe wong Jawa ilang Jawane. Berikanlah kontribusi positif," pesan Sri Puryono.

Hadir pula pada kesempatan itu, Wakil Bupati Kudus Hartopo, Sekda Kudus Sam'ani Intakoris, Plt Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Rahmah Hariyanti, Ketua Pusat Studi Bahasa Jawa Sutomo, mantan Bupati Kudus Kolonel Inf (Purn) Soedarsono, serta tamu undangan.

Ketua KSBN Kudus Sam'ani yang juga Sekda Kudus berharap, kepengurusannya bisa bekerja dengan baik serta mampu menggiatkan ekonomi masyarakat Kudus. "Karena, seni bukan sekadar budaya adiluhung. Tetapi juga bisa mengangkat ekonomi masyarakat, katanya.

Sementara, Wakil Bupati Kudus Hartopo juga berpesan kepada pengurus KSBN mampu menjadikan seni sebagai parameter kebudayaan di Kudus.

"Kudus memiliki keragaman yang bisa memajukan kesejahteraan masyarakat melalui KSBN yang juga berfungsi sebagai sarana promosi kreativitas. Silakan bersinergi dengan Pemda dalam pengembangan seni budaya dan pariwisata di Kudus," tukasnya.

Acara pengukuhan juga diisi dengan Sarasehan Budaya oleh Yayasan Kanthil Jawa Tengah dan pentas Wayang Kulit Purwa Padhat dengan dalang Ki Siswo Sunarman dan Ki Bayu Aji dengan lakon "Sri Makutharama."

Para tamu undangan juga dihibur kelompok Karawitan Putri Swaraswati Laras dari Kecamatan Bae yang seluruh anggotanya perempuan.
 

Baca juga : Pengurus KSBN Harus Tancap Gas


Bagikan :

KUDUS - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang juga Ketua Umum Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Provinsi Jateng Sri Puryono mengukuhkan KSBN Kabupaten Kudus periode 2019-2024 di Taman Budaya Sosrokartono Jalan Raya Kudus - Colo, Baekrajan, Bae, Kudus, Senin (14/1/2019) malam.

Usai mengukuhkan pengurus, Sri Puryono menjelaskan, KSBN Kudus merupakan kepengurusan ke delapan di Jateng sebagai wadah induk para seniman.

Pembentukan KSBN merupakan amanah Undang-undang No 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Jateng sendiri, kata Sri Puryono, paling progresif untuk membentuk di tingkat kabupaten dan kota.

"Seni budaya itu bukan sekadar wayang kulit, campursari. Tetapi, kuliner juga termasuk budaya. Apalagi, di Kudus ini ada beragam kuliner. KSBN Kudus dalam membuat program kerja tidak usah muluk-muluk, yang implementatif saja," harapnya.

Dijelaskan pula, nguri-uri budaya  penting karena menjadi nilai budaya dasar bangsa. Sehingga, budaya harus terus dibangun agar masyarakatnya tidak mudah bentrok hingga saling membunuh.

Masa generasi Y pun sudah lewat,  sehingga, era generasi Z saat ini, muncul keterbukaan budaya. Informasi dan komunikasi pun kalau tidak bisa memilih, generasi akan lupa. "Jangan sampe wong Jawa ilang Jawane. Berikanlah kontribusi positif," pesan Sri Puryono.

Hadir pula pada kesempatan itu, Wakil Bupati Kudus Hartopo, Sekda Kudus Sam'ani Intakoris, Plt Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Rahmah Hariyanti, Ketua Pusat Studi Bahasa Jawa Sutomo, mantan Bupati Kudus Kolonel Inf (Purn) Soedarsono, serta tamu undangan.

Ketua KSBN Kudus Sam'ani yang juga Sekda Kudus berharap, kepengurusannya bisa bekerja dengan baik serta mampu menggiatkan ekonomi masyarakat Kudus. "Karena, seni bukan sekadar budaya adiluhung. Tetapi juga bisa mengangkat ekonomi masyarakat, katanya.

Sementara, Wakil Bupati Kudus Hartopo juga berpesan kepada pengurus KSBN mampu menjadikan seni sebagai parameter kebudayaan di Kudus.

"Kudus memiliki keragaman yang bisa memajukan kesejahteraan masyarakat melalui KSBN yang juga berfungsi sebagai sarana promosi kreativitas. Silakan bersinergi dengan Pemda dalam pengembangan seni budaya dan pariwisata di Kudus," tukasnya.

Acara pengukuhan juga diisi dengan Sarasehan Budaya oleh Yayasan Kanthil Jawa Tengah dan pentas Wayang Kulit Purwa Padhat dengan dalang Ki Siswo Sunarman dan Ki Bayu Aji dengan lakon "Sri Makutharama."

Para tamu undangan juga dihibur kelompok Karawitan Putri Swaraswati Laras dari Kecamatan Bae yang seluruh anggotanya perempuan.
 

Baca juga : Pengurus KSBN Harus Tancap Gas


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu