Follow Us :              

Toleransi dan Kebersamaan Masih Ada, Ganjar: Indonesia Tidak Akan Bubar

  28 January 2019  |   18:00:00  |   dibaca : 441 
Kategori :
Bagikan :


Toleransi dan Kebersamaan Masih Ada, Ganjar: Indonesia Tidak Akan Bubar

28 January 2019 | 18:00:00 | dibaca : 441
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SOLO - Pesimisme segelintir orang yang menyatakan Indonesia akan bubar ditepis Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Di hadapan ribuan masyarakat yang tergabung dalam Persekutuan Oikumene Surakarta, Ganjar menegaskan jika Indonesia akan tetap menjadi negara besar karena memiliki kekuatan yang luar biasa.

"Apa itu? Toleransi dan kebersamaan. Malam ini, terbukti masih banyak warga Indonesia yang memiliki sikap toleransi dan menjunjung tinggi kebersamaan," kata Ganjar saat menghadiri Perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 Persekutuan Oikumene Surakarta, Senin (28/1/2019) malam.

Ganjar menegaskan, Jateng telah memberikan contoh bagaimana toleransi dan kebersamaan itu dapat dijaga dengan baik. Dalam setiap momen tertentu, semua warga saling bergotong-royong membantu satu dan lainnya tanpa melihat suku, agama, ras ataupun golongan.

Pada kesempatan itu, Ganjar menceritakan pengalamannya saat perayaan Natal kemarin. Saat dia berkunjung ke kediaman Uskup Agung Semarang, MGR Robertus Rubiyatmoko, Ganjar menemui sekelompok anak muda yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) muda.

"Mereka dari berbagai agama, ada Nasrani, Katolik, Muslim, Hindu, Budha, Konghuchu yang bersatu membantu kelancaran Natal di kediaman Uskup. Saat saya tanya kenapa mereka mau melakukan itu, jawaban anak yang menggunakan pecis sungguh mak jleb, kami sedang menjaga Indonesia," ungkapnya.

Hal-hal semacam itu, kata dia, merupakan wujud toleransi dan kebersamaan yang tercipta di Jateng. Sehingga sampai saat ini, kondisi Jateng tetap adem ayem penuh kedamaian. "Maka kalau ada yang bilang negara ini akan bubar, saya pastikan itu tidak akan pernah terjadi. Kita tidak akan pernah punah sebagai bangsa, kita akan mempertahankan dengan kebersamaan kita," terangnya.

Ganjar juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian kepada sesama. Apalagi saat ini, banyak musibah yang dialami oleh masyarakat Jateng. "Hari ini duka sedang menyelimuti saudara kita di Pantura, Pati, Kendal, Batang, Pekalongan tertimpa musibah banjir. Mari di momen yang bahagia ini, kita saling menolong saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Duka mereka adalah duka kita, kebahagiaan kita adalah kebahagiaan mereka jua," paparnya.

Perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 Persekutuan Oikumene Surakarta yang digelar di Gedung Graha Saba Buana Solo berlangsung meriah. Selain dihadiri ribuan umat Kristiani, sejumlah tamu penting juga hadir dalam kesempatan itu.

Antara lain Uskup Agung Semarang, MGR Robertus Rubiyatmoko, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Penasihat Yayasan Oikumene Jendral (Purn) Darpito Pudyastungkoro, para romo, pendeta, suster dan tamu undangan lainnya.

 

Baca juga : Rayakan Natal Bersama Umat Kristiani, Ganjar Sebut Bentengnya Pancasila Ada di Jateng


Bagikan :

SOLO - Pesimisme segelintir orang yang menyatakan Indonesia akan bubar ditepis Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Di hadapan ribuan masyarakat yang tergabung dalam Persekutuan Oikumene Surakarta, Ganjar menegaskan jika Indonesia akan tetap menjadi negara besar karena memiliki kekuatan yang luar biasa.

"Apa itu? Toleransi dan kebersamaan. Malam ini, terbukti masih banyak warga Indonesia yang memiliki sikap toleransi dan menjunjung tinggi kebersamaan," kata Ganjar saat menghadiri Perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 Persekutuan Oikumene Surakarta, Senin (28/1/2019) malam.

Ganjar menegaskan, Jateng telah memberikan contoh bagaimana toleransi dan kebersamaan itu dapat dijaga dengan baik. Dalam setiap momen tertentu, semua warga saling bergotong-royong membantu satu dan lainnya tanpa melihat suku, agama, ras ataupun golongan.

Pada kesempatan itu, Ganjar menceritakan pengalamannya saat perayaan Natal kemarin. Saat dia berkunjung ke kediaman Uskup Agung Semarang, MGR Robertus Rubiyatmoko, Ganjar menemui sekelompok anak muda yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) muda.

"Mereka dari berbagai agama, ada Nasrani, Katolik, Muslim, Hindu, Budha, Konghuchu yang bersatu membantu kelancaran Natal di kediaman Uskup. Saat saya tanya kenapa mereka mau melakukan itu, jawaban anak yang menggunakan pecis sungguh mak jleb, kami sedang menjaga Indonesia," ungkapnya.

Hal-hal semacam itu, kata dia, merupakan wujud toleransi dan kebersamaan yang tercipta di Jateng. Sehingga sampai saat ini, kondisi Jateng tetap adem ayem penuh kedamaian. "Maka kalau ada yang bilang negara ini akan bubar, saya pastikan itu tidak akan pernah terjadi. Kita tidak akan pernah punah sebagai bangsa, kita akan mempertahankan dengan kebersamaan kita," terangnya.

Ganjar juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian kepada sesama. Apalagi saat ini, banyak musibah yang dialami oleh masyarakat Jateng. "Hari ini duka sedang menyelimuti saudara kita di Pantura, Pati, Kendal, Batang, Pekalongan tertimpa musibah banjir. Mari di momen yang bahagia ini, kita saling menolong saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Duka mereka adalah duka kita, kebahagiaan kita adalah kebahagiaan mereka jua," paparnya.

Perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 Persekutuan Oikumene Surakarta yang digelar di Gedung Graha Saba Buana Solo berlangsung meriah. Selain dihadiri ribuan umat Kristiani, sejumlah tamu penting juga hadir dalam kesempatan itu.

Antara lain Uskup Agung Semarang, MGR Robertus Rubiyatmoko, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Penasihat Yayasan Oikumene Jendral (Purn) Darpito Pudyastungkoro, para romo, pendeta, suster dan tamu undangan lainnya.

 

Baca juga : Rayakan Natal Bersama Umat Kristiani, Ganjar Sebut Bentengnya Pancasila Ada di Jateng


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu