Follow Us :              

Menteri LHK Sebut Perjalanan Jadi Raja Kayu Dunia Bisa Dimulai dari Jateng

  29 January 2019  |   09:30:00  |   dibaca : 523 
Kategori :
Bagikan :


Menteri LHK Sebut Perjalanan Jadi Raja Kayu Dunia Bisa Dimulai dari Jateng

29 January 2019 | 09:30:00 | dibaca : 523
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

KENDAL - Dengan jalinan erat pengusaha kayu dengan masyarakat kawasan hutan, khususnya di Jawa Tengah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) meyakini impian Indonesia untuk menjadi raja sektor perkayuan dunia bakal terealisasi. Terlebih potensi bagus hutan rakyat di Jateng dikelola dengan baik.

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan tidak ada alasan untuk tidak maju bagi pelaku usaha perkayuan, khususnya di wilayah Jateng. Karena besarnya dukungan masyarakat kawasan hutan pada industri kayu. "Kita bangkitkan industri kayu bersama hutan rakyat. Di Jawa Tengah hutan rakyat begitu hebat. Nah perpaduan ini kita awali dari sini," ujarnya.

Keyakinan tersebut disampaikan Siti Nurbaya usai mengunjungi PT Kayu Lapis Indonesia (PT KLI) bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Kabupaten Kendal, Selasa (29/1/2019). Bersama jajaran direksi perusahaan, Siti Nurbaya dan Ganjar keliling menyimak pekerja bagian produksi sampai hasil furnitur. Kunjungan tersebut juga dihadiri ribuan buruh PT KLI serta masyarakat kawasan hutan.

"Itu sebabnya hutan sosial dikembangkan untuk masyarakat. Kalau dulu rakyat menanam hanya di lahannya sendiri, sekarang bisa menang di hutan sosial. Ada prosedur yang harus ditaati. Industri kayu nasional harus bangkit," paparnya.

Saat ini, lanjut Siti Nurbaya, dari total luasan hutan Jateng 1,387 juta hektare, 740 ribu hektare di antaranya merupakan  hutan rakyat. Komoditas yang diproduksi setiap tahunnya yang terbesar adalah kayu jati sebesar 175.000 m3, kemudian mahoni, sonokeling dan sonokembang 80 m3, serta getah pinus sebesar 40.000 ton.

Sementara itu, Ganjar berharap dengan potensi yang dimiliki itu, pengusaha juga melakukan transfer pengelolaan agar masyarakat kawasan hutan mampu mengelola dengan baik. Selain itu dia juga menekankan apapun yang akan dilakukan harus sesuai aturan yang berlaku. "Semua ikut regulasi agar kita berjaya di dunia, kita harus jadi rajanya kayu dunia. Biasanya kita dihajar dengan isu lingkungan. Sekarang tugasnya diplomasi untuk mengatakan bahwa kita sesuai regulasi," katanya.

Ganjar menyebutkan, sektor perkayuan menjadi salah satu kekuatan pembangkit perekonomian Indonesia. Namun saat ini, peran penting saja diakuinya tidak cukup, harus ada dukungan dari pembuat regulasi dan utamanya dari kalangan akademisi.

"Saya berkeliling hutan Indonesia ketika di Komisi 2 DPR RI, saya sedih bagaimana industri kita diklaim, sekarang harus kita upayakan riset and development. Industri kita back up. Ini kan kekuatan kita. Industri harus jalan. Ini konsolidasi anak bangsa. Produksi kayu lapisnya luar biasa. Ini yang membuat kita makin bangga, dan jadikan titik kuantum untuk lompatan. Tentu kita mendorong masyarakat dan pembuat regulasi agar ramah lingkungan," katanya.

Potensi alam dan keilmuan itu, kata Ganjar, masih ditambah dengan kondisi bangsa yang saat ini dipegang oleh orang yang sangat paham hutan dan kayu. "Ini momentum bagi tukang kayu. Presiden kita tukang kayu. Layaknya sarjana hutan, pak Jokowi keliling Indonesia dan sekarang memimpin negeri ini. Kalau hari ini tidak berhasil, saya tidak tahu apakah industri kayu akan berjaya. Anda layak menjadi raja di negeri sendiri dan dunia," bebernya.

 

Baca juga : Semua Orang Harus Menanam Pohon


Bagikan :

KENDAL - Dengan jalinan erat pengusaha kayu dengan masyarakat kawasan hutan, khususnya di Jawa Tengah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) meyakini impian Indonesia untuk menjadi raja sektor perkayuan dunia bakal terealisasi. Terlebih potensi bagus hutan rakyat di Jateng dikelola dengan baik.

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan tidak ada alasan untuk tidak maju bagi pelaku usaha perkayuan, khususnya di wilayah Jateng. Karena besarnya dukungan masyarakat kawasan hutan pada industri kayu. "Kita bangkitkan industri kayu bersama hutan rakyat. Di Jawa Tengah hutan rakyat begitu hebat. Nah perpaduan ini kita awali dari sini," ujarnya.

Keyakinan tersebut disampaikan Siti Nurbaya usai mengunjungi PT Kayu Lapis Indonesia (PT KLI) bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Kabupaten Kendal, Selasa (29/1/2019). Bersama jajaran direksi perusahaan, Siti Nurbaya dan Ganjar keliling menyimak pekerja bagian produksi sampai hasil furnitur. Kunjungan tersebut juga dihadiri ribuan buruh PT KLI serta masyarakat kawasan hutan.

"Itu sebabnya hutan sosial dikembangkan untuk masyarakat. Kalau dulu rakyat menanam hanya di lahannya sendiri, sekarang bisa menang di hutan sosial. Ada prosedur yang harus ditaati. Industri kayu nasional harus bangkit," paparnya.

Saat ini, lanjut Siti Nurbaya, dari total luasan hutan Jateng 1,387 juta hektare, 740 ribu hektare di antaranya merupakan  hutan rakyat. Komoditas yang diproduksi setiap tahunnya yang terbesar adalah kayu jati sebesar 175.000 m3, kemudian mahoni, sonokeling dan sonokembang 80 m3, serta getah pinus sebesar 40.000 ton.

Sementara itu, Ganjar berharap dengan potensi yang dimiliki itu, pengusaha juga melakukan transfer pengelolaan agar masyarakat kawasan hutan mampu mengelola dengan baik. Selain itu dia juga menekankan apapun yang akan dilakukan harus sesuai aturan yang berlaku. "Semua ikut regulasi agar kita berjaya di dunia, kita harus jadi rajanya kayu dunia. Biasanya kita dihajar dengan isu lingkungan. Sekarang tugasnya diplomasi untuk mengatakan bahwa kita sesuai regulasi," katanya.

Ganjar menyebutkan, sektor perkayuan menjadi salah satu kekuatan pembangkit perekonomian Indonesia. Namun saat ini, peran penting saja diakuinya tidak cukup, harus ada dukungan dari pembuat regulasi dan utamanya dari kalangan akademisi.

"Saya berkeliling hutan Indonesia ketika di Komisi 2 DPR RI, saya sedih bagaimana industri kita diklaim, sekarang harus kita upayakan riset and development. Industri kita back up. Ini kan kekuatan kita. Industri harus jalan. Ini konsolidasi anak bangsa. Produksi kayu lapisnya luar biasa. Ini yang membuat kita makin bangga, dan jadikan titik kuantum untuk lompatan. Tentu kita mendorong masyarakat dan pembuat regulasi agar ramah lingkungan," katanya.

Potensi alam dan keilmuan itu, kata Ganjar, masih ditambah dengan kondisi bangsa yang saat ini dipegang oleh orang yang sangat paham hutan dan kayu. "Ini momentum bagi tukang kayu. Presiden kita tukang kayu. Layaknya sarjana hutan, pak Jokowi keliling Indonesia dan sekarang memimpin negeri ini. Kalau hari ini tidak berhasil, saya tidak tahu apakah industri kayu akan berjaya. Anda layak menjadi raja di negeri sendiri dan dunia," bebernya.

 

Baca juga : Semua Orang Harus Menanam Pohon


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu