Follow Us :              

Agar Tak Termakan Hoaks, Gus Yasin Ajak Semua Bertabayyun

  11 February 2019  |   10:00:00  |   dibaca : 564 
Kategori :
Bagikan :


Agar Tak Termakan Hoaks, Gus Yasin Ajak Semua Bertabayyun

11 February 2019 | 10:00:00 | dibaca : 564
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengajak masyarakat menjaga keragaman dan kerukunan yang sudah terajut dengan baik. Dia meminta, Jateng yang adem dan kondusif jangan sampai terkoyak oleh berita-berita hoaks atau informasi bohong yang marak berredar di tahun politik.

"Pada tahun politik seperti sekarang, hoaks dan nyinyir marak di media sosial. Ini harus kita sikapi. Ingat, bahwa kita diperintahkan oleh agama dan kalau kita mengaku orang yang beriman, ketika muncul berita-berita yang tidak bisa kita pertanggungjawabkan harus bertabayyun," ujar Taj Yasin saat menjadi narasumber pada talkshow "Media, Keragaman dan Tahun Politik 2019" di Gedung PWI Jateng, Senin (11/2/2019).

Menurut Gus Yasin, sapaan akrab wagub, selain tabayyun mencari kejelasan tentang sesuatu hingga benar adanya, masyarakat juga harus ingat setiap perbuatan akan ada pertanggung jawaban di hadapan Sang Pencipta. Bagi umat Islam, semua akan ada pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT, baik itu yang dilihat, didengar, dipikirkan, maupun yang dilakukan. Demikian pula bagi umat agama lain, pasti ada pertanggungjawaban terhadap Tuhan atas semua yang dilakukan.

Namun persoalannya, lanjut dia, para penyebar hoaks kerap kali berdalih bahwa mereka tidak membuat atau menciptakan hoaks, tetapi hanya meenyebarkan kepada lainnya. Padahal, dalam Alquran jelas disebutkan bahwa setiap seseorang itu akan mendapatkan ganjaran dari apa yang disampaikan. Jika kebaikan akan mendapatkan ganjaran pahala, sedangkan jika menyampaikan keburukan akan diganjar dosa.

"Semua informasi yang kita terima, harus saring sebelum share agar tidak ikut menyebarkan hoaks. Terlebih nyinyir, karena nyinyir itu gambaran otak dan hati seseorang hanya ada kebencian terhadap orang yang tidak disukai," terangnya.

Pada pemilu serentak 2019, kata dia, pemerintah mengajak semua komponen masyarakat untuk menciptakan situasi kondusif di semua penjuru Indonesia, termasuk di di Jateng. Tidak kalah penting adalah menunjukkan bahwa Jateng peduli dengan pemilihan kepala daerah, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden, selalu menjaga keberagaman dan persatuan bangsa.

"Saya mengajak semua untuk menyukseskan pesta demokrasi, tanggal 17 April datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) dan salurkan suara untuk lima tahun ke depan. Para polititisi ayo bikin masyarakat menyukai politik, berpolitik yang santun dan indah, selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," pintanya.

Selain kepada masyarakat dan politikus, putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu juga meminta para jurnalis atau insan pers menunjukkan marwah pers yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Pada Hari Pers Nasional 2019. Media di Indonesia diharapkan menjadi pelopor dan contoh yang baik bagi media-media lain.

Sementara itu, Ketua PWI Jateng Amir Machmud berharap kepada elit politik untuk tidak nengkhianati cita-cita Pemilu damai dan kampanye damai dengan provokasi yang tidak ada gunanya, tinggalkan fitnah agar rakyat tidak apatis terhadap politik. "Kepada teman-teman wartawan, mari kita menjadi penyebar informasi yang berpijak pada pilar-pilar kebangsaan sesuai dengan Bhineka Tunggal Ika," harapnya.

Selain Wagub Taj Yasin dan Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS, hadir pula sebagai narasumber dalam talkshow tersebut, Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi, Ketua KPID Jateng Budi Setyo Purnomo, serta Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Jateng Dewi Susilo Budihardjo.

(Marni/Himawan/Humas Jateng)

 

Baca juga : Gus Yasin Ajak Siswa SMAN 11 Berselawat dan Tolak Hoaks


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengajak masyarakat menjaga keragaman dan kerukunan yang sudah terajut dengan baik. Dia meminta, Jateng yang adem dan kondusif jangan sampai terkoyak oleh berita-berita hoaks atau informasi bohong yang marak berredar di tahun politik.

"Pada tahun politik seperti sekarang, hoaks dan nyinyir marak di media sosial. Ini harus kita sikapi. Ingat, bahwa kita diperintahkan oleh agama dan kalau kita mengaku orang yang beriman, ketika muncul berita-berita yang tidak bisa kita pertanggungjawabkan harus bertabayyun," ujar Taj Yasin saat menjadi narasumber pada talkshow "Media, Keragaman dan Tahun Politik 2019" di Gedung PWI Jateng, Senin (11/2/2019).

Menurut Gus Yasin, sapaan akrab wagub, selain tabayyun mencari kejelasan tentang sesuatu hingga benar adanya, masyarakat juga harus ingat setiap perbuatan akan ada pertanggung jawaban di hadapan Sang Pencipta. Bagi umat Islam, semua akan ada pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT, baik itu yang dilihat, didengar, dipikirkan, maupun yang dilakukan. Demikian pula bagi umat agama lain, pasti ada pertanggungjawaban terhadap Tuhan atas semua yang dilakukan.

Namun persoalannya, lanjut dia, para penyebar hoaks kerap kali berdalih bahwa mereka tidak membuat atau menciptakan hoaks, tetapi hanya meenyebarkan kepada lainnya. Padahal, dalam Alquran jelas disebutkan bahwa setiap seseorang itu akan mendapatkan ganjaran dari apa yang disampaikan. Jika kebaikan akan mendapatkan ganjaran pahala, sedangkan jika menyampaikan keburukan akan diganjar dosa.

"Semua informasi yang kita terima, harus saring sebelum share agar tidak ikut menyebarkan hoaks. Terlebih nyinyir, karena nyinyir itu gambaran otak dan hati seseorang hanya ada kebencian terhadap orang yang tidak disukai," terangnya.

Pada pemilu serentak 2019, kata dia, pemerintah mengajak semua komponen masyarakat untuk menciptakan situasi kondusif di semua penjuru Indonesia, termasuk di di Jateng. Tidak kalah penting adalah menunjukkan bahwa Jateng peduli dengan pemilihan kepala daerah, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden, selalu menjaga keberagaman dan persatuan bangsa.

"Saya mengajak semua untuk menyukseskan pesta demokrasi, tanggal 17 April datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) dan salurkan suara untuk lima tahun ke depan. Para polititisi ayo bikin masyarakat menyukai politik, berpolitik yang santun dan indah, selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," pintanya.

Selain kepada masyarakat dan politikus, putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu juga meminta para jurnalis atau insan pers menunjukkan marwah pers yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Pada Hari Pers Nasional 2019. Media di Indonesia diharapkan menjadi pelopor dan contoh yang baik bagi media-media lain.

Sementara itu, Ketua PWI Jateng Amir Machmud berharap kepada elit politik untuk tidak nengkhianati cita-cita Pemilu damai dan kampanye damai dengan provokasi yang tidak ada gunanya, tinggalkan fitnah agar rakyat tidak apatis terhadap politik. "Kepada teman-teman wartawan, mari kita menjadi penyebar informasi yang berpijak pada pilar-pilar kebangsaan sesuai dengan Bhineka Tunggal Ika," harapnya.

Selain Wagub Taj Yasin dan Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS, hadir pula sebagai narasumber dalam talkshow tersebut, Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi, Ketua KPID Jateng Budi Setyo Purnomo, serta Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Jateng Dewi Susilo Budihardjo.

(Marni/Himawan/Humas Jateng)

 

Baca juga : Gus Yasin Ajak Siswa SMAN 11 Berselawat dan Tolak Hoaks


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu