Follow Us :              

Berawal dari Matryoshka, Ganjar Bidik Pasar Rusia

  24 February 2019  |   19:00:00  |   dibaca : 546 
Kategori :
Bagikan :


Berawal dari Matryoshka, Ganjar Bidik Pasar Rusia

24 February 2019 | 19:00:00 | dibaca : 546
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima cinderamata unik khas Rusia, Matryoshka dari Duta Besar (Dubes) RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarusia, Mohamad Wahid Supriyadi. Matryoshka merupakan boneka kayu yang umumnya bergambar gadis petani dan di dalamnya berisi boneka-boneka dengan ukuran lebih kecil. Namun, Matryoshka yang diberikan Wahid kepada Ganjar ini bergambar Presiden RI dari Bung Karno hingga Joko Widodo.

Wahid mengatakan, Matryoshka bergambar Presiden RI tersebut cukup digandrungi warga Rusia. Selain ketenaran Presiden Joko Widodo, yang jadi magnet lain adalah gambar Presiden RI pertama, Soekarno. "Matryoshka ini saya bawa dari Izmailovo. Ini sangat disukai warga di sana. Banyak hal tentang Indonesia disukai di sana," katanya saat berkunjung di kediaman Ganjar Pranowo, Minggu (24/2/2019) malam.

Dia mengatakan, dari sekian banyak hal dari Indonesia yang paling diminati warga Rusia adalah kerajinan, kesenian, fashion dan kuliner. Hal itu dibuktikan saat pihaknya menggelar beberapa acara, di antaranya Bazar Indonesia dan Festival Indonesia di Moscow, April dan Agustus tahun lalu. Bahkan pengunjungnya membludak hingga 135 ribu orang. "Tidak ada yang tidak laku di sana. Batik, lurik, nasi goreng terkenal di sana. Sambal, wah di sana pada senang," ujarnya.

Karena antusiasme warga Rusia tersebut, jika semula acara diselenggarakan hanya di lahan 6 ha, tahun depan bakal diperluas sampai 16,5 ha. Terlebih, negara-negara lain akhirnya juga mengikuti jejak Indonesia dengan menyelenggarakan agenda serupa, seperti Jepang, India hingga Vietnam. Wahid berharap, agenda tersebut dapat dijadikan sebagai pintu awal bagi Jateng mengirimkan berbagai produk unggulannya untuk diekspor ke Rusia.

"Tapi yang masuk ke sana jangan ecek-ecek. Jepara sudah kelas tinggi di sana. Makanan, tekstil, kerajinan peluang besar. Karena orang Rusia suka nyoba-nyoba. Kuncinya sudah ada legalitas. Selain itu, kuncinya di sana mereka harus didatangi, kalau mereka didatangi jadi lebih gampang," paparnya.

Mendengar peluang yang disampaikan itu, Ganjar mengatakan UMKM di wilayah Jateng saat ini tengah diberdayakan dengan kekuatan penuh. Salah satu targetnya memang untuk pangsa pasar luar negeri. Untuk pasar Rusia, begitu menerima kunjungan Dubes tersebut Ganjar langsung memerintahkan jajarannya untuk mendata produk yang bisa dijual di Rusia.

"Ini adalah kunjungan Pak Dubes kedua di sini. Saya memang tidak ingin cuma kunjungan, tapi apa yang bisa saya bawa ke Rusia. Bisa kita coba beberapa cara. UMKM sekarang kita lagi gas pol. Kalau kita punya klitikan-klitikan mereka pasti suka itu," katanya.

Untuk Rusia, kata Ganjar, setelah pendataan selesai pihaknya bakal mengirimkan beberapa sampel produk untuk menguji tingkat ketertarikan. Jika perlu, juga bakal dikirimkan tim advance untuk memastikan hal tersebut, sebagaimana yang dia lakukan saat pameran di Jeddah, Arab Saudi. Tak sekadar kunjungan, 13 kontrak perdagangan dia tandatangani.

"Segala sesuatu yang memungkinkan, kalau bisa kita kirim sampel dulu. Kita pastikan dulu kita mau bicara kerjasama apa, yang menguntungkan kedua negara. Termasuk kesenian. Pada saat kita mau tanda tangan, harus ada tim advance yang menyiapkan. Kita punya potensi dan kapasitas ini, cocok atau tidak. Nah setelah itu kerjasama apa langsung go," bebernya.

 

Baca juga : Pemprov Jateng Jajaki Kerjasama dengan Suriname


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima cinderamata unik khas Rusia, Matryoshka dari Duta Besar (Dubes) RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarusia, Mohamad Wahid Supriyadi. Matryoshka merupakan boneka kayu yang umumnya bergambar gadis petani dan di dalamnya berisi boneka-boneka dengan ukuran lebih kecil. Namun, Matryoshka yang diberikan Wahid kepada Ganjar ini bergambar Presiden RI dari Bung Karno hingga Joko Widodo.

Wahid mengatakan, Matryoshka bergambar Presiden RI tersebut cukup digandrungi warga Rusia. Selain ketenaran Presiden Joko Widodo, yang jadi magnet lain adalah gambar Presiden RI pertama, Soekarno. "Matryoshka ini saya bawa dari Izmailovo. Ini sangat disukai warga di sana. Banyak hal tentang Indonesia disukai di sana," katanya saat berkunjung di kediaman Ganjar Pranowo, Minggu (24/2/2019) malam.

Dia mengatakan, dari sekian banyak hal dari Indonesia yang paling diminati warga Rusia adalah kerajinan, kesenian, fashion dan kuliner. Hal itu dibuktikan saat pihaknya menggelar beberapa acara, di antaranya Bazar Indonesia dan Festival Indonesia di Moscow, April dan Agustus tahun lalu. Bahkan pengunjungnya membludak hingga 135 ribu orang. "Tidak ada yang tidak laku di sana. Batik, lurik, nasi goreng terkenal di sana. Sambal, wah di sana pada senang," ujarnya.

Karena antusiasme warga Rusia tersebut, jika semula acara diselenggarakan hanya di lahan 6 ha, tahun depan bakal diperluas sampai 16,5 ha. Terlebih, negara-negara lain akhirnya juga mengikuti jejak Indonesia dengan menyelenggarakan agenda serupa, seperti Jepang, India hingga Vietnam. Wahid berharap, agenda tersebut dapat dijadikan sebagai pintu awal bagi Jateng mengirimkan berbagai produk unggulannya untuk diekspor ke Rusia.

"Tapi yang masuk ke sana jangan ecek-ecek. Jepara sudah kelas tinggi di sana. Makanan, tekstil, kerajinan peluang besar. Karena orang Rusia suka nyoba-nyoba. Kuncinya sudah ada legalitas. Selain itu, kuncinya di sana mereka harus didatangi, kalau mereka didatangi jadi lebih gampang," paparnya.

Mendengar peluang yang disampaikan itu, Ganjar mengatakan UMKM di wilayah Jateng saat ini tengah diberdayakan dengan kekuatan penuh. Salah satu targetnya memang untuk pangsa pasar luar negeri. Untuk pasar Rusia, begitu menerima kunjungan Dubes tersebut Ganjar langsung memerintahkan jajarannya untuk mendata produk yang bisa dijual di Rusia.

"Ini adalah kunjungan Pak Dubes kedua di sini. Saya memang tidak ingin cuma kunjungan, tapi apa yang bisa saya bawa ke Rusia. Bisa kita coba beberapa cara. UMKM sekarang kita lagi gas pol. Kalau kita punya klitikan-klitikan mereka pasti suka itu," katanya.

Untuk Rusia, kata Ganjar, setelah pendataan selesai pihaknya bakal mengirimkan beberapa sampel produk untuk menguji tingkat ketertarikan. Jika perlu, juga bakal dikirimkan tim advance untuk memastikan hal tersebut, sebagaimana yang dia lakukan saat pameran di Jeddah, Arab Saudi. Tak sekadar kunjungan, 13 kontrak perdagangan dia tandatangani.

"Segala sesuatu yang memungkinkan, kalau bisa kita kirim sampel dulu. Kita pastikan dulu kita mau bicara kerjasama apa, yang menguntungkan kedua negara. Termasuk kesenian. Pada saat kita mau tanda tangan, harus ada tim advance yang menyiapkan. Kita punya potensi dan kapasitas ini, cocok atau tidak. Nah setelah itu kerjasama apa langsung go," bebernya.

 

Baca juga : Pemprov Jateng Jajaki Kerjasama dengan Suriname


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu