Follow Us :              

Perankan "Prabu Kresna," Ini Petuah Sekda Sri Puryono

  01 March 2019  |   20:00:00  |   dibaca : 3209 
Kategori :
Bagikan :


Perankan "Prabu Kresna," Ini Petuah Sekda Sri Puryono

01 March 2019 | 20:00:00 | dibaca : 3209
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SRAGEN - Pemandangan berbeda menghiasi tanah lapang bekas lahan bengkok di Desa Gawang, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jumat (1/3/2019) malam. Tembakan lampu berwarna-warni dengan iringan musik karawitan menyoroti sejumlah pemain wayang orang berpakaian khas kerajaan di atas panggung lapangan yang hendak dibangun Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) itu. 

Meski diguyur hujan, pagelaran wayang orang dalam rangka Bhakti Budaya Peternakan Provinsi Jateng ini tetap menyedot ratusan pasang mata. "Malam ini merupakan puncak rangkaian kegiatan edukasi pangan hingga festival tumpeng yang diselenggarakan seharian tadi. Selain saya sendiri, ada rektor Universitas 17 Agustus 1945, para kepala dinas sampai Asisten Setda Provinsi (Asisten Ekonomi dan Pembangunan Peni Rahayu) yang ikut pentas," ujar Sekda Pemprov Jateng Sri Puryono. 

Ya, malam itu Sekda Pemprov Jateng yang juga selaku Ketua Umum Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Jateng memang tampil beda. Mengenakan mahkota emas dengan keris di pinggang bak seorang raja, pria kelahiran 29 Februari 1960 ini turut memeriahkan pentas yang disutradarai Sunarno dari grup Wayang Orang (WO) Ngesthi Pandowo. Sri Puryono memerankan sosok Prabu Kresna dalam lakon berjudul "Kresno Duto."

Sri Puryono mengaku, sudah enam kali ini memerankan sosok Kresno dalam pementasan wayang orang. Menurutnya, Kresno Duto merupakan duta pamungkas dari Pandawa untuk mengemban misi damai terhadap Kurawa. Namun, Kresno gagal meluluhkan hati Duryudana, putra tertua dari Kurawa. 

"Karena tidak berhasil damai, akhirnya terjadi perang Bharatayudha. Namun sudah digariskan para dewa bahwa pemenangnya ialah Pandawa untuk membasmi kemungkaran dunia. Intinya, apapun kedurhakan akan tumpas. Suro Diro Joyoningrat Lebur Dening Pangastuti," urainya. 

Sri Puryono juga mengajak masyarakat Sragen untuk berbondong- bondong ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April nanti. Dia meminta masyarakat menjaga kondusifitas sepanjang Pilpres dan Pileg serentak tersebut." Titip betul dijaga kondusifitasnya. Kalau sampai terjadi hal-hal tidak diinginkan, sebagai orang kelahiran Sragen, saya malu. Mengenai pilihan di TPS, silakan sesuai krenteg ing ati (pilihan hati nurani)," pesannya.

Dalam kesempatan itu, Sri Puryono juga menjanjikan hadiah masing-masing satu unit sepeda motor, sepeda gunung dan sepeda balap. Termasuk sumbangan hadiah dari Bupati Sragen berupa tabungan Bank Jateng sebesar Rp 1 juta kepada 10 penonton. Hadiah diberikan kepada masyarakat yang menyaksikan pagelaran wayang orang itu sampai rampung. 

"Tolong didukung, di lahan ini nantinya akan dibangun SMK Negeri. Prioritas jurusannya yakni seni budaya. Karena Sragen ini kantong seniman. Maka saya membelikan seperangkat gamelan yang dimainkan malam ini agar bisa digunakan untuk sekolah ini nantinya," tukasnya. 

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menambahkan, berterima kasih atas perhatian Pemprov Jateng yang hendak membangun SMKN pertama di Kecamatan Tanon. Tak lupa, bupati juga meminta masyarakat Sragen untuk selalu guyub rukun menyambut pesta demokrasi Pilpres dan Pileg 2019.

 

Baca juga : Langgengnya Pagelaran Wayang Kulit Jumat Kliwon di TBRS


Bagikan :

SRAGEN - Pemandangan berbeda menghiasi tanah lapang bekas lahan bengkok di Desa Gawang, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jumat (1/3/2019) malam. Tembakan lampu berwarna-warni dengan iringan musik karawitan menyoroti sejumlah pemain wayang orang berpakaian khas kerajaan di atas panggung lapangan yang hendak dibangun Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) itu. 

Meski diguyur hujan, pagelaran wayang orang dalam rangka Bhakti Budaya Peternakan Provinsi Jateng ini tetap menyedot ratusan pasang mata. "Malam ini merupakan puncak rangkaian kegiatan edukasi pangan hingga festival tumpeng yang diselenggarakan seharian tadi. Selain saya sendiri, ada rektor Universitas 17 Agustus 1945, para kepala dinas sampai Asisten Setda Provinsi (Asisten Ekonomi dan Pembangunan Peni Rahayu) yang ikut pentas," ujar Sekda Pemprov Jateng Sri Puryono. 

Ya, malam itu Sekda Pemprov Jateng yang juga selaku Ketua Umum Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Jateng memang tampil beda. Mengenakan mahkota emas dengan keris di pinggang bak seorang raja, pria kelahiran 29 Februari 1960 ini turut memeriahkan pentas yang disutradarai Sunarno dari grup Wayang Orang (WO) Ngesthi Pandowo. Sri Puryono memerankan sosok Prabu Kresna dalam lakon berjudul "Kresno Duto."

Sri Puryono mengaku, sudah enam kali ini memerankan sosok Kresno dalam pementasan wayang orang. Menurutnya, Kresno Duto merupakan duta pamungkas dari Pandawa untuk mengemban misi damai terhadap Kurawa. Namun, Kresno gagal meluluhkan hati Duryudana, putra tertua dari Kurawa. 

"Karena tidak berhasil damai, akhirnya terjadi perang Bharatayudha. Namun sudah digariskan para dewa bahwa pemenangnya ialah Pandawa untuk membasmi kemungkaran dunia. Intinya, apapun kedurhakan akan tumpas. Suro Diro Joyoningrat Lebur Dening Pangastuti," urainya. 

Sri Puryono juga mengajak masyarakat Sragen untuk berbondong- bondong ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April nanti. Dia meminta masyarakat menjaga kondusifitas sepanjang Pilpres dan Pileg serentak tersebut." Titip betul dijaga kondusifitasnya. Kalau sampai terjadi hal-hal tidak diinginkan, sebagai orang kelahiran Sragen, saya malu. Mengenai pilihan di TPS, silakan sesuai krenteg ing ati (pilihan hati nurani)," pesannya.

Dalam kesempatan itu, Sri Puryono juga menjanjikan hadiah masing-masing satu unit sepeda motor, sepeda gunung dan sepeda balap. Termasuk sumbangan hadiah dari Bupati Sragen berupa tabungan Bank Jateng sebesar Rp 1 juta kepada 10 penonton. Hadiah diberikan kepada masyarakat yang menyaksikan pagelaran wayang orang itu sampai rampung. 

"Tolong didukung, di lahan ini nantinya akan dibangun SMK Negeri. Prioritas jurusannya yakni seni budaya. Karena Sragen ini kantong seniman. Maka saya membelikan seperangkat gamelan yang dimainkan malam ini agar bisa digunakan untuk sekolah ini nantinya," tukasnya. 

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menambahkan, berterima kasih atas perhatian Pemprov Jateng yang hendak membangun SMKN pertama di Kecamatan Tanon. Tak lupa, bupati juga meminta masyarakat Sragen untuk selalu guyub rukun menyambut pesta demokrasi Pilpres dan Pileg 2019.

 

Baca juga : Langgengnya Pagelaran Wayang Kulit Jumat Kliwon di TBRS


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu